awal

26 5 0
                                    

...

Alena duduk disalah satu bangku taman yang menghadap kearah lapangan, disana banyak anak anak yang berlarian mengejar satu buah bola

Tapi,bukan hanya menonton orang bermain bola tujuan utama Alena sebenarnya. Ia sengaja duduk disana agar mudah melihat seseorang yang sudah menjadi pujaan hatinya...

atau belum?

Ntah mengapa rasanya biasa saja seperti tidak ada apa apa dengan perasaannya. Karna, yang ia tahu ketika ia mencintai seseorang maka detak jantungnya akan berdetak 2x lebih cepat dari biasanya

Aneh!

Alena berjalan meninggalkan taman dengan perasaannya yang campur aduk, ia tidak paham dengan kondisi perasaannya. Biasanya ketika ia menyukai seseorang ia akan berusaha dengan giat untuk mendekatinya

Tapi...

Yang ini berbeda! Alena merasa kurang percaya diri dan sering menyangkal bahwa ia tidak menyukai siapapun saat ini. Pdahal Manda yakin bahwa dirinya tengah menyukai Elang, lelaki yang diidam-idamkan oleh sekumpulan adik kelas.

"Heh,bengong!" Ucap Manda seraya menepuk bahu Alena

"abis dari mana lu?" tanya Alena

"Nengok doi dong" jawabnya dengan cengiran diakhir

"Siapa? Pak Ilham?" Manda mengangguk malu membuat Alena jijik melihatnya

Pak Ilham adalah ketua TU disekolahnya. Ntah kerasukan apa, Manda bisa menyukainya walaupun pak Ilham belum memiliki seorang istri tapi itu sangat aneh karna perbedaan umur yang lumayan jauh

Jengah dengan kelakuan Manda, Alena langsung fokus kenovel yang ia baca kemarin guna melanjutkannya.

...

Pulang sekolah tiba, Alena dan Manda bersiap untuk bermain dirumah Alena. Mereka menunggu bus didepan sekolah untuk bisa kerumah Alena

"Gimana Elang?" tanya Manda tiba tiba

"Ga gimana gimana" jawab Alena asal

"Maksud gue, perasaan lu ke Elang" Manda memukul kepala Alena, kesal

"Nanya yang jelas kek" Alena mengusap-ngusap kepalanya yang kena pukul Manda "Gue g tau. Gue yakin si gue g suka, gue cuma kagum"

"Ih, sumpah ya kalo lu bnran suka ama dia gue bangga ama lu" Alena menatap temannya yang sedang tersenyum aneh

"Bangga ama prestasi bukan ama kebucinan"

"Kan prestasi lu bucin"

"Ga ya. Emng gue Anton noh bucin lu"

"G ush ngomongin dia dah"

"Lah ngapa lu?baper?"

"Kaga anjir cuma risih"

Alena mengidikan kedua bahunya, acuh. Ia tahu bahwa temannya ini sudah mulai membalas perasaan Anton yang tak lain adalah sahabat Elang.

...

Elang side

Hari ini Elang ada jadwal untuk melatih adik kelas yang mengikuti Ekskul futsal. Ntah mengapa tiba tiba ia kepikiran Alena anak kelas sebelah yang baru saja menge'chatnya tempo hari

'Dari mana ya tuh org dpt nomer gue?' batinnya

Ia terus melamun sembil menyenderkan bahunya pada tembok, ntah apa yang dipikirkan

"Kak Elang!" panggil seorang perempuan yang membuat Elang terkejut

"Astaga Hanin!" anak yang dipanggil Hanin itu hanya tertawa

Dia salah satu adik kelas Elang yang lumayan dekat dengannya. Karna mereka sama sama menyukai klub bola yang sama

"Lu kok bengong si kak?" tanya Hanin yang sudah duduk disamping Elang

"Lagi pusing" jawab Elang lesu

"Kenapa?masalah lagi?" Elang menatap Hanin, kayaknya hanya Hanin yang bisa mengerti perasaannya

"Biasa lah" Elang tersenyum kecut menatap kedepan

"Kalo ada apa apa cerita kak, mendem g enak tau" Elang mengusak surai hitam milik Hanin

Sedangkan yang diusak hanya terdiam beku, perasaannya berdetak lebih cepat

Tidak mungkin Hanin memiliki perasaan kepada Elang yang jelas-jelas sudah ia anggap kakak sendiri

"Heh,kenapa bengong?" tanya Elang membuyarkan lamunan Hanin

"Em... hehe, gapapa kak. Cuma gue pen kesana aja" Hanin menunjuk kerumunan orang yang sedang mempersiapkan latihan ekskulnya

Elang tersenyum hangat, karna ketika melihat Hanin ia teringat akan adiknya yang kini tinggal bersama ibunya ntah dimana.

...

"Len!" Alena yang sedang membaca novel kini menatap kearah temannya yang sedang tergeletak diatas kasur milik Alena

"Gabut~" lanjut Manda

"Cari makan aja gmna? Gue laper" usul Alena yang langsung diangguki Manda

Mereka bersiap-siap pergi keluar untuk mencari makan.

Kini mereka sudah sampai disalah satu restoran siap saji didaerah JakSel

Mereka menempatkan salah satu meja disana, lalu memanggil pelayan dan memesan makanan

"Harap ditunggu dulu ya kak" ucap pelayan lalu pergi

Pandangan mereka teralih kepada 2orang yang baru saja masuk kedalam restoran itu

"Itu Elang kan?sama adek kelas?" tanya Manda

Alena masih mengangguk, tidak percaya

"Jangan salah paham dulu, dia emng baik kesemua orang" jelas Manda

Lagi-lagi Alena hanya mengangguk dan mencoba mempositifkan pikirannya

Fokus Alena teralih pada 2 org didepannya, siapa lagi kalo bukan Elang dan adik kelasnya itu. Mereka terlihat asik, tak jarang sesekali mereka bermesraan. Jujur membuat hati Alena sakit

Haruskah Alena mundur sekarang?

"Heh bengong!" Alena melirik Manda "jangan bilang lu berpikir buat jauhin Elang?" lanjut Manda

Alena terdiam,tidak menanggapi perkataan Manda.

"Plis, lu kan bisa jdi sahabatnya kalo misalkan dia udah punya pacar. Lagian...tugas lu ga cuma mau jdi pcar dia doang kan?" Alena mengangguk

"Udah lu ah, ga usah ngangguk-ngangguk. Kek anjing aja"

Alena menghela nafas "Hah,Gue tuh sama dia sama, Man. Ga bakal nyapa sebelum disapa. Jdi, ga bakalan bisa gue deket ama dia"

"Ya, dicoba dulu lah. Pesimis amat hidup lu"

...

HopedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang