Sedih

2 1 0
                                    

...

Penasaran kenapa Elang dan Hanin bisa berpacaran?

Jadi kemarin setelah Hanin sadar bahwa Alena menyukai Elang Hanin semakin gencar untuk mendekati Elang, ia tidak akan membiarkan Elang berdekat-dekatan dengan Alena.

Terserah orang menyebutnya egois yang terpenting ia harus bisa memiliki Elang.

"Kak lu mau temenin gue jalan ga?" tanya Hanin.

"Kemana?" Elang bingung dengan sikap Hanin sedari tadi, ntah mengapa hari ini Hanin terus-terusan mendekatinya beda dengan hari-hari sebelumnya.

"Kemana aja, gue bosen dirumah." Elang mengerutkan keningnya, lagi-lagi dibingungkan oleh Hanin.

"Iya, nanti gue temenin." final Elang.

...

Saat ini Hanin dan Elang berada di pantai yang letaknya lumayan jauh dari rumah mereka.

Matahari juga sudah tenggelem, cuaca mulai mendingin. Perlahan angin mulai menerpa keduanya yang saling bergandengan tangan.

"Kak, kalo ada orang yang nyatain cinta ke lu gimana?" tanya Hanin sambil meraih satu tangan Elang.

Elang menatap kedua tangannya yang berada digenggaman Hanin. "Maksud lu?"

"Maksudnya, kalo ada cewe nembak lu terima atau tolak?" Hanin mengulangi pertanyaannya.

Elang mengidikan bahunya, tidak tahu. "Mana ada cewe nembak cowo."

"Ada." ucap Hanin singkat.

"Siapa?" tanya Elang heran.

"Gue." jawab Hanin yang membuat Elang melongo, tak percaya.

"Serius? Lu nembak siapa?" tanya Elang heboh.

"Ehm... gue pengen nembak lu kak." ucap Hanin malu-malu.

"Hah?!" Elang membelakan matanya.

"G-gimana kak, mau ga?"

"Lu serius ini?!"

Hanin mengangguk pelan.

"Gila, ya. Ternyata bener-bener ada cewe nembak cowo."

"Ih... gimana kak?"

"Sumpah masih ga percaya gue."

Hanin kesal dengan jawaban Elang yang tak memberinya kepastian. "Gimana kak, mau gak?"

"Gimana yaa..."

"Udah lah kak, lupain. Mending pulang."

Baru saja Hanin melangkahkan kakinya ia sudah ditarik duluan oleh Elang dan menyebabkan dirinya tertarik kebelakang, untungnya Elang dengan sigap menangkapnya kalau tidak pasti dirinya sudah terpental kebelakang.

"Gausah ngambek." Elang menyubit hidung Hanin, gemas.

"Abis lu ga jelas kak." Hanin sewot mendengar ucapan Elang.

"Yaudah, lu mau supaya gue jadi pacar lu?" Hanin mengangguk cepat.

"Oke, gue jawab sekarang..." Hanin menatap Elang penuh harap. "Gue mau."

Lagi-lagi Hanin dibuat tak percaya, ia tak bisa menyembunyikan kesenangannya itu dan langsung memeluk Elang erat.

...

Setelah pulang sekolah Anton mengajak Manda untuk sekedar menongkrong di salah satu kafe terdekat. Tadinya Manda sudah mengajak Alena tapi karna mood Alena yang sedang memburuk Alena memutuskan untuk langsung pulang kerumahnya.

HopedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang