...
Ingat tentang Try Out minggu lalu? Kini Alena sudah berada diSMK Satria bersama dengan Manda dan beberapa temannya.
Mereka sedang menunggu giliran namanya dipanggil. Sudah hampir setengah hari mereka menunggu giliran, kesal dan lelah menajadi satu tapi masih mereka tahan.
"Balik ajalah gue." ucap Alena jengah.
"Kesel anjir dari tadi diajak muter-muter doang, dikata merry go round apa yak." kini teman mereka yang diketahui bernama Rena.
"Mana gue anak laki sendiri." timpal Anton.
Jika dilihat-lihat memang benar Anton lah satu-satunya anak laki yang berasal dari Wijaya.
"Gue kira mah cepet." balas Manda yang ikut jengah.
"Maaf, ini dari SMK Wijaya ya?" tanya salah satu osis yang menghampiri mereka.
"Iya." jawab Rena.
"Kalian di ruang 2 ya." ucap laki-lak itu.
"Ruang 2nya tuh dimana?" tanya Manda.
"Ayo gue anterin." jawab laki-laki itu.
Akhirnya mereka berjalan mengikuti osis itu. Mereka terus menyusuri lorong-lorong dan menuruni anak tangga untuk menuju kelantai dasar.
...
Setelah selesai mereka berencana untuk pulang tapi sebelum itu ada seseorang yang memberhentikan langkah mereka lebih tepatnya langkah Alena.
Alena menatap laki laki itu, ternyata itu osis yang tadi membantunya menyiapkan komputer untuk digunakan mengerjakan soal-soal Try Out.
"Kenapa?" tanya Alena heran.
"Ehm, gue Glen, nama lu siapa?" Alena mentap tangan yang terulur dari laki-laki itu.
Lalu tak lama Alena membalas uluran tangan itu. "Alena." ucapnya seraya tersenyum.
"Boleh minta nomer telfon lu?" Alena tambah dibuat heran, pasalnya mereka baru saja bertemu.
"Eh?eng...bo-boleh." Glen tersenyum senang.
Setelah saling bertukar nomer telfon Alena segera pamit untuk pulang karna hari sudah semakin sore.
Diperjalanan Alena terus menatap keluar jendela bus, berharap agar hujan segera mereda. Tapi kayaknya harapan itu sia-sia, karna hujan yang turun semakin lebat dan mengharuskan Alena untuk menunggu sejenak di halte bus.
Sambil menunggu Alena memainkan handphonenya guna menghilangkan bosan.
Ting!
Pesan masuk dari nomer yang tak dikenal Alena.
+62**********
Svb Glen.
Alena langsung menyimpan nomer Glen dan membalas pesan dari Glen.
Done.
Gimana? Udah sampe rumah?
Belom nih, lagi nunggu ujan reda.
Emangnya masih dimana?
Masih di halte petra kuningan
Mau gue jemput?
Gausah lagi ujan, jauh juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hoped
Teen FictionBerawal dari Alena yang menyukai seorang laki laki bernama Elang, hingga akhirnya ia diam diam mencari tahu latar belakang seorang Elang. Tidak disangka, kehidupan Elang begitu pahit. Mengetahui itu, membuat Alena merasa iba dan Alena berniat untuk...
