"Pain empathy is a specific subgroup of empathy that involves recognizing and understanding another person's pain. Empathy is the mental ability that allows one person to understand another person's mental and emotional state and how to effectively respond to that person."
×××
Pernah dengar kalau orang yang kembar itu punya ikatan batin yang kuat?
Karena mereka sempat berbagi kegelapan bersama. Berbagi asupan nutrisi dari tali pusar yang sama. 9 bulan. Dari sana teori ini muncul.
Waktu kecil dulu, Emin gak pernah mau pisah dari Emil. Semua barang yang dia punya harus ada dua, buat Emil. Karena hal itu ayah dan bunda selalu membeli barang dengan jumlah double. Emil sebenarnya tidak pernah meminta, tapi Emin yang akan marah jika Emil tidak punya hal yang sama dengan nya.
Emin juga selalu berusaha melindungi kembaran yang juga merupakan adik nya. Siapapun yang menggangu Emil harus berhadapan dengannya langsung. Karena memang saat kecil dulu, Emil mudah menangis jika diganggu. Dari kecil juga Emil sudah jadi anak yang pemalu.
Hal itu terlalu lucu buat bunda. Gemas dan bangga pada Emin yang tak hanya memikirkan dirinya sendiri dan selalu berusaha untuk jadi kakak yang baik untuk Emil.
Sampai pada hari mereka terpaksa berpisah. Emin tidak bisa ikut karena berbagai macam alasan. Hari itu, hari yang tidak akan pernah dilupakan keduanya.
Sekarang sudah sebulan lebih mereka bersama kembali. Sudah sebulan lebih juga Emil bersekolah di sekolah yang sama dengan Emin. Berangkat dan pulang bersama. Menghabiskan waktu istirahat di kantin bersama teman-teman mereka yang lain.
Selama sebulan ini juga, Emil sudah memiliki teman akrab lain selain Gagas, Gagah dan Askar. Teman ini Emil kenal lewat ekskul paduan suara yang diikuti Emil. Namanya Angkasa, biasa dipanggil Kasa yang berada di kelas IPA 1. Selain Kasa, di ekskul paduan suara juga ada Eren, pacar nya Emin.
Emin baru saja selesai latihan basket dan sedang mengistirahatkan dirinya dipinggir lapangan sampai seseorang datang berlari berteriak memanggil namanya.
"ARUUUN! WOY! ARRUUUUNNN!" teriaknya dari jauh.
Emin memicingkan matanya. Apalagi ini anak?
"Apaan?" tanya Emin ketika anak itu yang ternyata adalah Kasa sekarang sudah berdiri sambil ngos-ngosan didepannya. Askar yang ada disitu juga mendekatkan dirinya, ikut penasaran.
"Kembaran lo! Si Tara!"
Ekspresi wajah Emin berubah tegang. Alisnya terangkat.
"APAAN? NGOMONG YANG JELAS SA!" bentaknya karena tidak sabar.
"Tara berantem di depan aula!"
Mendengar itu, Emin dengan cepat mengambil tas nya dan berlari kearah aula. Sampai disana, dia bisa melihat Emil yang berusaha ditarik murid lain untuk menjauh dari satu orang murid yang juga ditarik murid lainnya, tampaknya anak itu adalah lawan Emil. Di sana juga ada sosok Eren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Paroxysm
Fiksi Penggemarp a r o x y s m (n.) any sudden, violent outburst; a fit of violent action or emotion.