#7 : Emotion

175 18 0
                                    

"Emotion is a mental state associated with the nervous system brought on by chemical changes variously associated with thoughts, feelings, behavioural responses, and a degree of pleasure or displeasure

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emotion is a mental state associated with the nervous system brought on by chemical changes variously associated with thoughts, feelings, behavioural responses, and a degree of pleasure or displeasure. There is currently no scientific consensus on a definition."


×××


"Lo agak pucet. Baik-baik aja kan lo?" tanya Gagas sedikit mengerutkan keningnya. Gagah yang baring di sofa juga jadi ikut memperhatikan Emil.

"Baik kok," jawab Emil dengan wajah serius.

"Oke. Ini kenapa tiba-tiba ke rumah gue? Mau belajar apaan?" tanya Gagas lagi menarik tas sekolahnya.

"Di rumah gak ada orang. Arun ke rumah Askar, bunda sama ayah lagi ada acara. Belajar apa aja boleh,"

Setelah membahas beberapa materi, seseorang menghampiri mereka di ruang tengah. Orang itu berdiri sambil menatap Emil yang hanya bisa tersenyum bingung.

"Kok gue kayak kenal? Siapa nih?"

"Tara itu. Kembaran nya Arun," jawab Gagah kemudian beralih pada Emil. "Tara, ini abang gue, bang Guruh. Kemungkinan besar juga lu gak inget sih,"

"Ha? Ini Tara? Udah gede aja! Dulu lu kecil! Seketek gue aja gak nyampe!" ujarnya sambil memegang bahu Emil yang hanya bisa tersenyum saja. Emil jadi teringat waktu bertemu Gagah, juga seheboh ini.

"Geser dikit gah!" satu orang lagi ikut berkumpul dengan mereka sambil membawa sebungkus biskuit dan memilih duduk di sofa.

"Ini bang Guntur. Kembarannya bang Guruh," kata Gagas memperkenalkan pada Emil.

Emil membulatkan matanya. "Jadi Gagah sama Gagas lalu bang Guntur sama bang Guruh? Kembar? Ada dua pasang anak kembar?"

Keempat anak itu mengangguk serentak.

"Gak usah kaget gitu sih, lu juga kan kembar," ujar Gagas mengambil biskuit yang tadi dibawa Guntur.

"Hehe. Tapi kan aku cuma berdua. Kalo ini, wah rame ya?"

"Iya rame. Apalagi Gagah sama bang Gur,"

"Heh! Lo sama bang Gur juga rame kalo lagi nonton gosip di tipi!" sahut Gagah tidak terima hanya dia yang disebut.

"Kenapa pada nyebut gua?" Guruh juga ikut tidak mau disebut sendiri.

"Ya emang lo yang jadi biang keramaian sih bang!"

Emil hanya bisa terkekeh saja melihat interaksi anak-anak kembar didepannya ini.

"Udah. Jangan ribut. Malu dong sama Tara," akhirnya Guntur bersuara.

"Ya ga- EH?"

Kata-kata Guruh terpotong karena tiba-tiba Emil meremas lengannya.

Sementara Emin yang sedang di rumah Askar, sebenarnya Askar agak bingung menerima pesan bahwa Emin akan datang ke rumahnya.

ParoxysmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang