Sudah siap baca Angkasa dan Senja?
SELAMAT MEMBACA ANGKASA dan SENJA💫
***
Namanya bukanlah Angkasa. Tapi, sang ibu menginginkan anaknya memiliki mimpi bukan lagi setinggi langit, tapi seluas angkasa. Karena angkasa merupakan tempat bintang-bintang berhamburan, tempat matahari menyapa bumi, tempat bulan menerangi malam dengan cahaya temaramnya.
Sudah kenal angkasa? Kenalan dulu, gih.
Muhammad Raja Giannuca Putra.
Panggil saja Nuca. Sayang juga boleh.
Nama yang unik bagi seorang lelaki yang berpenampilan apa adanya. Ia merupakan orang paling sederhana yang mudah dikenali.
Nuca identik dengan pakaian santai berwarna hitam, putih, atau abu-abu. Walaupun dirinya sendiri memiliki warna kulit kecokelatan seperti gula jawa. Tak lupa ia sering mengenakan kupluk untuk menutupi sebagian kepalanya, kecuali jambul kebanggaannya.
Seringkali Nuca mencuri perhatian para tetangga nya yang sedang duduk-duduk di teras depan rumah mereka. Dari kecil, pesona Nuca sudah terpancar. Nuca dikenal sebagai anak yang baik. Perilaku nya sopan santun. Dikenal penyayang terhadap keluarga dan adik-adiknya. Bahkan, Nuca memiliki suara yang membuat kaum hawa merasa gagal menjadi cewek!
Alus pisan kaya aspal baru.
Wajar sih, Nuca 'kan orang Solo. Solo itu identik sama orang yang bicaranya halus, tidak pernah kasar, penyayang, udah pasti jadi gudangnya calon suami idaman.
Nuca juga aktif pada organisasi masyarakat sekitar tempat tinggalnya. Walaupun Nuca merupakan anggota termuda dari yang lainnya. Tapi, Nuca ini pandai mencairkan suasana dengan nyanyian yang membuat anggota cewek lainnya histeris.
Begitulah, Nuca. Dari kecil sudah mencuri perhatian banyak orang. Tak jarang orang dari luar Solo yang pernah bertemu dengan Nuca merasa senang kalau tiba-tiba Nuca memegang sebuah gitar kecil lalu menyanyikan lagu yang menyenangkan.
"Ma, katanya suaraku bagus." Ujar Nuca kecil yang masih membawa gitarnya.
Kebetulan Nuca dan Mama nya sedang berjalan-jalan santai di sebuah taman kota yang ramai dikunjungi orang. Mamanya menoleh sejenak, lalu mengusap puncak kepala Nuca.
Nuca tidak sedang mengamen, ia hanya senang bernyanyi di hadapan orang lain. Hanya bermodalkan gitar kecil, Nuca berhasil menghibur para penontonnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Irreplaceable, You.
Fiksi Penggemar[TAHAP REVISI + ON GOING] "Hanya aku yang boleh sempurna! Sekalipun kamu, tak akan ada yang bisa menggantikan Senja di hati Angkasa!" Semua tentang masa lalu. Ketika Nuca berusaha membuka lembaran baru untuk menulis kembali kisah hidupnya, ia malah...