14. Patah 💔

5.7K 338 14
                                    

Setelah kepergiaan Andri, kondisi Aca kini murung penuh dengan kesedihan kemelut menghadapi kehidupan. Disaat semua penantian Aca yang harusnya bisa merasakan kebahagiaan kembali tapi berujung dengan berakhirnya separuh kehidupan.

Dia tidak sekolah selama 1 minggu, Kanta berusaha mencoba agar Aca tidak terlarut dalam kepedihan. Kanta juga sangat mengerti dengan keadaan hati Aca yang begitu hancur ditambah Kanta tidak mau melihat orang yang dia cintai bersedih. Walaupun Aca tidak tau perasaan Kanta yang sebenarnya tapi Kanta akan segera menyatakan cintanya itu.

Kepergiaan Andri juga membuat keluarga Rexa sedih, mereka mengunjungi kediaman Aca dan memberikan ucapan turut berduka cita. Di mata Dirga (Ayah Rexa) Andri adalah sosok laki-laki yang baik dan saat Aca memberitahu yang sebenarnya jika Raka sudah tiada dari situlah dia tidak pernah mendapatkan cinta dari Andri dan Sinta. Penjelasan itu membuat Dirga dan Lista (Bunda Rexa) terkejut karena mereka sudah tidak bertemu sekitar 5 tahun.

Sekarang Aca di jemput oleh Kanta untuk pergi ke sekolah, Kanta yang tengah bersandar di pinggir mobil sembari memainkan ponsel menunggu Aca.
Aca berlari kecil melihat jam yang melingkar di tangannya “Ayo Ta”

“Ca, Gimana keadaan lo sekarang?” Tanya Kanta sambil memasukan ponselnya ke saku tanpa melihat wajah Aca yang di tutup oleh masker.

“Lumayan baik”

“Jangan nangis, gue kan jadi sedih”

“Lebay lo! Ayo keburu telat”

Mereka akhirnya berangkat ke sekolah bersama dengan keheningan di mobil, hanya terdengar hembusan nafas dan suara radio saja.

Aca memainkan ponsel di tengah perjalanan. Tiba-tiba ada Chat masuk di ponselnya.

Om Dokter

Jangan bolos lagi!

Andri memberikan amanah kepada Rexa agar menjaga Aca dengan baik. Aca juga sudah meminta maaf atas bentakannya di depan makam itu.

Kanta melirik Aca yang tengah tersenyum, Kanta tau raut wajah bahagia Aca walaupun tertutup oleh masker.

“Senyuman lo jadi penyemangat gue Ca” ucap Kanta dalam hati.

Kalo gak khilaf

Setelah membalas pesan dari Rexa, Aca membuka pilihan music lalu memakai headseat untuk mendengarkan lagu.

Entah kenapa dia selalu bahagia saat mendapat pesan atau bertemu dengan Rexa. Aca tidak tau itu rasa apa, Aca takut itu rasa coklat atau jeruk:v

“Ca, gak biasanya lo diem” Celetuk Kanta.

Perkataan Kanta terdengar jelas oleh Aca karena music belum di putar, Aca menatap Kanta yang focus menyetir “Gue males bicara”

Kanta mengangguk dengan mulut berbentuk O.
10 menit di perjalanan akhrinya mereka sampai juga di sekolah dan mengikuti KBM seperti biasa walaupun Aca sangat malas tapi apalah daya, ini merupakan permintaan dari Andri yang menyuruhnya agar tidak bolos lagi.

---

Kanta ada panggilan job manggung ke salah satu café, dia mengajak Aca langsung saat bel pulang sekolah, Aca hanya di berikan jaket oleh Kanta untuk menutupi logo sekolah.

Pukul 7 malam mereka sudah sampai di café Indah yang kebetulan dekat dengan rumah sakit Mandiri Sehat. Mereka pergi ke supermarket dulu membeli kebutuhan Kanta.

Heart Beat [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang