20. Perubahan

4.6K 292 12
                                    


Tibalah Aca di sekolahnya, dia diantarkan oleh Rexa sampai gerbang sekolah. Baru pertama kali Rexa mengantar Aca sebagai calon suami. Uwuuu😍

Tolong para pembaca jangan nafas dulu, bentar, tahan, jangan dulu di hembuskan. Oke?

"Makasih Ka" Kata Aca sambil merapihkan ramputnya.

Rexa mengangguk pelan tersenyum manis seperti cukai, eh tomat, salah ding, seperti madu.

"Aca pamit yah. Salim sini sama calon istri" Aca bertingkah konyol, dia menyerahkan punggung tangannya dengan jari yang dimainkan.

"Kamu yang seharusnya salim sama calon suami" Rexa meraih tangan Aca memukulnya pelan.

Aca mengikuti perkataan Rexa, meraih tangannya, lalu mencium punggung tangan Rexa "Dah"

Rexa sedikit memberantaki rambut Aca, nampaknya Aca tidak kesal melainkan Aca sungguh membutuhkan oksigen banyak. 

Rexa mencondongkan badannya dan mencium puncak kepala Aca "Jangan bolos. Belajar yang bener supaya cepet lulus"

Nah baru kalian bisa nafas sekarang. Butuh nafas buatan gak? Kalo butuh sana mampir ke rumah sakit dulu. Nanti juga di kasih oksigen:v

"Siap. Yaudah Aca keluar dulu"

Rexa mengangguk kecil dan menunggu sampai Aca benar-benar masuk ke gerbang. Siapa tau kan dia malah mampir ke warung pinggiran. Setelah memastikan Aca aman, Rexa melajukan mobilnya kembali.

Kepergian Rexa membuat laki-laki di pojokan tembok dekat gerbang menatap kosong seolah perkataan ini muncul "Harusnya gue yang nganterin Aca"

Yap itu Kanta. Kanta sepertinya tidak membawa mobil. Dia diantarkan oleh supir pribadinya sedikit jauh dari gerbang. Karena dia tidak ingin Aca melihatnya.

Kanta menghembuskan nafas berat lalu masuk gerbang karena bel masuk akan segera berbunyi.

Tidak disangka sebelumnya, saat di kelas terlihat sosok laki-laki yang menempati kursi di depan Kanta. Dia mengitari pandangan. Dan ternyata Aca pindah duduknya ke pojok sebelah kiri bersama laki-laki berkacamata dengan perawakan gempal.

Seperti tidak terjadi apa-apa, Kanta duduk di kursinya dan menaruh tasnya di meja.

"Kanta, kenape lu? Gue duduk di depan lu ye" Kata laki-laki itu, sebut saja namanya Bima asal jangan BimaX apalagi Bima sakti:v

Bima merupakan gitaris dari band sekolah. Dulu Kanta menawarkan Bima untuk bergabung ke grup Bandnya tapi dia menolak dengan alasan Band sekolah aja udah cukup.

"Iya. Sekarang pelajaran apa Bim?"

"B. Indonesia, eh Ta. Gue mau gabung dong ke Band lu. Boleh gak?" Bima memposting duduknya menghadap ke belakang.

"Dateng aja ke rumah gue nanti malem" Jawab Kanta sedikit malas.

Bima bertepuk tangan gembira. Dengan mudahnya Bima masuk band. Bakat bos bakat gitaris dia kuasi. Emangnya lu padaaa!! author sih bisa Main congklak doang:v tapi gak papa. Yang penting jangan mainin perasaan anak orang. Dosa!

Kanta melirik ke arah Aca yang ternyata tengah bercanda dengan teman sebangkunya yang baru. Pandangan Kanta terhalang oleh murid yang perlahan bermunculan.

"Walaupun gue gak bisa dapetin hati lo. Tapi seenggaknya gue pernah deket sama lo Ca"

"Selamat Pagi anak-anak" Sapaan guru membuat semua penghuni kelas tidak grasak-grusuk lagi. Kondisi diam, aman terkendali.

"PAGI PAAAAAK"

---

Setelah jam pelajaran berakhir, waktu istirahat Aca langsung pergi ke kantin sendiri. Tanpa mengajak Kanta yang biasanya selalu berdua ke kantin.

Heart Beat [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang