36. Sakit Hati Lagi

4.5K 260 35
                                    


Saat mereka berpelukan, laki-laki di balik pintu mengepalkan tangannya lalu mendorong pintu dengan keras.

Brak

Betapa terkejutnya Kanta dan Aca saat mendapati Rexa disana. Aca melepaskan pelukannya lalu menghapus air matanya.

"Rexa" gumam Aca.

Kanta dengan gagahnya berjalan menuju Rexa yang tengah menatap diam.

"Ngapain kesini hah?" Tanya Kanta.

Rexa hanya terdiam dengan melihat kondisi Aca yang menyedihkan. Rexa melihat ada sebuah tali menggantung di atas dan itu membuat Rexa terkejut.

"Ca" lirih Rexa.

Aca hanya menunduk berbalik badan memunggungi Rexa.

"Nggak usah sebut-sebut nama Aca lagi" ucap Kanta.

Rexa menatap Kanta datar "Dia istri saya"

Kanta memijat pelipisnya sambil tersenyum kecut "Istri? Lo bilang istri? Apa lo pantas di sebut suami?" Kanta menggulung lengan seolah menantang Rexa.

Rexa melihat pundak Aca yang bergetar hebat seolah tengah menangis. Rexa ingin sekali memeluk Aca. Tapi, kondisi ini tidak sanggup Rexa untuk melakukannya.

"Saya ingin menjemput Aca" ucapan Rexa membuat Kanta murka.

Dia menarik kerah baju Rexa "Setelah lo berhasil menyakiti hati Aca, lo dengan mudahnya jemput dia? Nggak gitu juga pak dokter yang terhormat" tandas Kanta.

Rexa melepaskan tarikan Kanta dan membalas tatapan Kanta "Ini masalah rumah tangga saya. Jangan ikut campur"

"Saya lebih kenal Aca lama dari pada Anda" sahut Kanta.

"Oke. Saya tahu kamu lebih kenal Aca daripada saya. Tapi, Aca itu istri saya. Jadi, kamu nggak usah ikut campur"

Aca menoleh ke belakang melihat Rexa dan Kanta yang tengah adu mulut. Aca tidak percaya jika ada Ayumi di balik pintu hotel. Aca lantas menghampiri Rexa.

"Ini yang namanya Ayumi? Si pelakor?" Tanya Kanta sambil melihat Ayumi.

"Jaga bicara kamu" cela Rexa.

Kanta tertawa kecil "Ternyata Anda lebih membela selingkuhannya yah. Lo murahan juga Ayumi"

Perkataan Kanta membuat Rexa emosi. Rexa memberikan sebuah tonjokan pada rahang Kanta sampai membuat hidungnya berdarah.

Aca langsung menolong Kanta, sahabatnya yang telah di pukul oleh suaminya sendiri. Aca lantas menatap Rexa dengan matanya yang merah, akibat kesedihannya bercampur dengan amarah.

"Ngapain kamu kesini hah?" Aca menekan nada bicaranya.

"Aku mau jemput kamu, Ca"

Aca tersenyum mengejek sambil menatap Ayumi di belakang Rexa "Sama perempuan selingkuhan kamu?"

Ayumi baru saja hendak menyambar pertanyaan Aca tapi, Rexa menghalanginya.

"Nggak baik kamu bicara seperti itu" tutur Rexa.

"Kakak lebih ngebela Ayumi daripada aku? Itu yang buat aku terpuruk, apalagi kakak sampe buat dia hamil. Apa kakak nggak mikir gimana rasa sakit nya Aca?" Suara Aca sampai terdengar menghilang di sela-sela pertanyaannya.

"Kakak selalu bilang nggak akan pernah mengkhianati Aca. Kakak selalu bilang janji janji janji nggak akan pernah ninggalin Aca. Tapi apa? Dengan cara kakak selingkuh di belakang Aca, itu buat aku sedih dan memilih buat ninggalin Kakak. Apa Aca nggak pantas buat kakak? Atau kakak yang nggak pantas buat Aca?" Penjelasan Aca membuat hati Rexa meminta untuk berbicara tapi lidahnya Kelu untuk mengatakan satu kata pun.

Heart Beat [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang