Setelah Syila berbicara berdua dengan Michel, kedua nya pun berjalan menuju kelas nya masing masing. Syila takut saat masuk ke dalam kelas nanti guru nya akan bertanya kemana saja kamu, ngapain ajh didalam toilet, kenapa lama sekali. Jika bu Lili atau bu Lita yang mengajar si tidak masalah, tapi kali ini guru yang mengajarnyaa adalah guru killer.
"Semoga bel istirahat bunyi" batin Syila
Sengaja Syila berjalan sangat pelan agar ia tidak cepat cepat masuk ke dalam kelas, dan ia juga berharap bel istirahat cepat berbunyi agar ia bisa langsung pergi ke kantin untuk mengisi perut nya yang lapar. Tapi saat sudah dekat sekali dengan pintu kelas bel istirahat tidak kunjung bunyi, Syila hanya bisa menghela nafas. Ia harus siap mendengar ocehan dari guru nya.
Kring kring kring
Gerakan tangan Syila yang ada knop pintu berhenti saat mendengar suara bel berbunyi, senyum nya merekah. Syila mengumpet dibalik dinding ketika pintu kelas terbuka dan menampilkan bu Siska yang keluar dari kelas nya yang disusul dengan murid murid yang lain.
Syila mendengar jelas suara Dara yang sepertinya akan keluar kelas, tanpa ba-bi-bu Syila pun menarik tangan Dara tanpa melihat ke arah sang empu. Baru beberapa langkah ia berjalan, Syila langsung menghentikan langkah nya, seperti ada yang aneh pikir Syila.
Tangan yang Syila pegang seperti bukan tangan milik Dara, tangan yang ini lebih besar dan sedikit kasar. Syila menengok ke belakang secara perlahan, tatapan nya menatap orang itu dari bawah sampai atas dan pertama yang Syila lihat adalah celana! Astaga ini bukan Dara, tapi...
"Rey?" Ucap Syila
Syila membulatkan matanya dan melepas pegangan tangan nya dari Rey, mata nya beralih pada dua orang yang berada dibelakang Rey, yaitu Dara dan Leon.
"Kenapa jadi lo si?" Ucap Syila sewot
"Lha? Lo ko sewot, hm gue tau nih lo pasti modus kan sama gue, biar lo bisa megang megang tangan gue?" Ucap Rey
"Idih, pede banget lo! Gue juga ogah modus sama lo, lagian nih ya tangan gue bisa bisa iritasi karena megang tangan lo tau gak!" Ucap Syila
"Yeuhh dasar menyebalkan"
"Lo yang menyebalkan"
"Lagian lo kalo mao megang tangan gue bilang ajh kenapa si? Kenapa harus dengan cara kaya gini?" Tanya Rey
"Hellow siapa juga yang mau megang tangan lo, orang gue mau nya megang tangan nya Dara"
"Halah boong kan lo"
"Dihh ayo Dar, jangan kelamaan disini banyak orang stres nanti lo ketularan lagi" ucap Syila seraya menarik tangan Dara agar ikut pergi bersamaa nyaa.
"Heh kambing, gue gak stres yaa dasar menyebalkan" pekik Rey
Rey menengok ke belakang saat mendengar tawa seseorang. Leon menepuk bahu Rey lalu berdiri tepat disamping Rey sambil membisikkan sesuatu.
"Sembilan hari lagi Rey" ucap Leon
"Lo tenang ajh sedikit lagi juga dia bakal luluh sama gue" ucap Rey begitu percaya diri
"Kita buktiin ajh nanti siapa yang akan menangin pertaruhan ini" ucap Leon
"Lo berdua taruhan?" Ucap Seseorang dari belakang, Rey dan Leon kompak membulatkan matanya. Perlahan mereka membalikkan badan nya melihat orang yang ada dibelakang nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Syila [HIATUS]
Novela Juvenil[FOLLOW SEBELUM MEMBACA!] Terjebak cinta segitiga? Itu yang Syila rasakan saat ini, berada di tengah² dua orang lelaki yang sama² memiliki ketampanan di atas rata². Berada di tengah² dua lelaki yang notabene nya adalah anak pemilik sekolah, dimana d...