第 19 章:"The Three Musketeers."

4.1K 431 56
                                    

maaf untuk typo-typonya,
selamat membaca!
------------

maaf untuk typo-typonya,selamat membaca!------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ting.. Tong!*

"Iya, sebentar!"

Siang itu Baekhyun sedang menikmati sepiring pasta saus keju dengan perasan air lemon dingin sebagai penghilang dahaganya. Sepert biasa, siang-siang begini; Baekhyun akan mengambil waktunya untuk bersantai sejenak sembari melihat tanyangan drama dari televisi.

Namun suara ketukan pintu juga dering bel penthouse yang beberapa kali bergema didalam ruangan, mengharuskan Baekhyun beranjak dari posisinya untuk kemudian melihat siapa tamu 'tidak diundang' yang datang siang-siang begini.

Ketika pintu terbuka, dia menemukan sosok Luhan yang tengah menyengir lebar sambil mengangkat sebuah kantung plastik berlogo restoran keatas. Baekhyun mendesah malas, apalagi saat Luhan dengan tidak tahu malunya langsung nyelonong masuk begitu saja kedalam penthouse Baekhyun.

"Permisi, Luhan-ssi, tapi apa yang kau lakukan siang-siang begini dirumahku?" ujar Baekhyun. Kaki jenjangnya secara spontan mengikuti langkah Luhan menuju dapur rumahnya.

"Coba tebak, karna siapa aku ada disini sekarang?" balas Luhan. Mengambil piring dari atas rak, kemudian membuka bungkus makanan yang dia bawa didalam kantung plastik.

Baekhyun semakin mengumpat.

Benar-benar ya, ini pasti karna kelakuan suami protektif-nya itu!

"Dia hanya khawatir meninggalkanmu sendiran dirumah, makanya dia menyuruhku untuk menemanimu disini." kata Luhan lagi.

"Padahal aku tidak apa-apa, sudah biasa sendirian dirumah."

"Dengan perut sebesar itu?"

"Iya, lagi pula tidak banyak yang harus aku kerjakan disini."

"Ya, ya, baiklah. Kau menang!"

Bungkusan plastik tadi ternyata berisi beberapa bungkus sushi tuna kesukaan Baekhyun, dan satu bungkus ramen khas Jepang yang—oh, Baekhyun tau darimana semua makanan ini berasal! Ini adalah menu-menu makanan dari restoran Jepang kesukaan Baekhyun.

Luhan meletakkan dua piringan besar berisikan sushi tuna diatas meja makan, setelahnya dia kembali ke dapur untuk mengambil sumpit dan gelas.

"Untukku semua?" tanya Baekhyun. Matanya sudah berbinar-binar melihat tumpukan sushi kesukaan yang terhidang diatas meja makan.

Luhan mengangguk, "Iya, tapi ramen itu milikku! Ingat, kau tidak boleh—"

"Ish, iya! Aku mengerti!" sela Baekhyun. Bibir kemerahan miliknya sudah mencebik lucu kedepan, merajuk, seperti anak kecil yang tidak di izinkan memakan permen oleh Ibu mereka.

𝐇𝐢𝐦 𝐚𝐧𝐝 𝐇𝐢𝐦Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang