7. Gundah

746 105 22
                                    

"Kau wanita manis yang pandai meruntuhkan hati yang telah terlindungi dengan dinding berlapis"

-ARDA AXTON SAGUNA-

***

Di dalam ruangan Ani terlihat sangat murung karena kesalahan yang terjadi karena mulutnya.
Di sisi lain, Arda sedang menguatkan batinnya agar benteng pertahanannya tidak runtuh.
Entah apa yang terjadi sebelumnya pada kehidupan laki-laki dingin itu, sehingga ia sangat anti dengan yang namanya perempuan.

Setelah menenangkan diri, Arda beranjak untuk pulang. Tak lagi ingin tau tentang Ani.

Setelah sampai di parkiran, Arda segera menghidupkan motor hitam kesayangannya. Sebelum menancap gas, ia mengambil Hp dari saku celananya dan menekan salah satu nomor

"Dod"

"Iye nape lu tumben amat nelfon gue?

"Lo dimana?

"Ya di rumah lah masa di kuburan?. Nih lagi sama anak-anak"

"Gue otw"

Arda menelfon Dodi. Hanya sahabatnya lah yang bisa mengerti dirinya.
Setelah menelfon Dodi, Arda menaruh Hp di tempatnya semula dan menancap gas untuk menuju rumah Dodi yang lumayan jauh dari tempat awalnya.

Rumah Dodi

Arda langsung memarkir motornya di pekarangan rumah Dodi yang sangat luas. Dodi memang anak horang kaya. Ya jelas lahh..., bokapnya direktur perusahaan ternama di Jakarta.

Sesampainya di depan pintu, Arda memencet bell rumah Dodi agar penunggu rumah itu segera keluar.

Tong....Ting.....


Bunyi bell rumah Dodi. Rumah horang kaya mah selalu beda dari yang lain😂

Setelah bell rumah Dodi berbunyi, keluarlah jin😂. Ehh maksudnya bunda Dodi. Ya, wanita yang sangat anggun, cantik, dan ramah juga pengertian.

"Rupanya ada Nak Arda. Ayo !!! Dodi ada di kamarnya" sapa Mirah, bunda Dodi

"Iy bun. Arda ke kamar Dodi dulu."sahut Arda sambil berjalan masuk ke rumah Dodi

Ini memang rumah yang sangat hangat menurut Arda. Karena disinilah ia mendapatkan kasih sayang seorang ibu dan dapat merasakan kehadiran saudara. Wajar lahh karena dari kecil, Arda sering bermain di rumah Dodi.

"Kasihan Arda, dia pasti sedang ada masalah"kata Mirah saat Arda sudah menaiki tangga menuju kamar Dodi

Arda memang selalu pergi ke rumah Dodi saat sedang menghadapi masalah. Ia akan mendapatkan ketenangan dan solusi di rumah ini.

Setalah sampai di depan kamar Dodi, Arda mengetuk pintu yang ada di hadapannya.

Tok...tok...tok

Keluarlah si curut ehh Dodi maksudnya😂

"Ehh udah nyampe aje lo. Sini masuk gabung sama kita-kita." Ujar Dodi saat mendapati Arda berdiri di depan kamarnya

Arda lalu masuk ke kamar yang luas itu. Memang luas, tapi pemandangannya sangat tidak enak di pandang mata. Barang-barang berserakan dimana-mana. Saat Arda melangkah memasuki  kamar Dodi, ia di sambut oleh para penghuni goa. Siapa lagi kalau bukan Nata dan Hendra yang sedang bermain PS.

MY COLD SENIOR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang