oleh Neny Lestari
Kentut???
Ah, ntah lah aku tak tahu bagaimana aku mendefinisikan kentut.
Bagaimana aku ingin mendefinisikan kentut sedangkan aku saja tak pernah melihatnya apalagi menyentuhnya.
Lalu, bagaimana aku bisa mendefinisikan sebuah kentut?
Ya, sepertinya aku tahu kentut itu apa karena aku pernah merasakannya hanya merasa tak bisa melihat tak bisa memegang, belum halal katanya, ehe.
Kentut itu seperti cinta tak bisa dilihat namun bisa dirasakan.
Jika ditahan sama-sama akan menimbulkan rasa sakit
Kalau diutarakan bisa menimbulkan rasa bahagia bagi yang mengutarakannya dan ada juga yang tersakiti karena seseorang telah mengutarakannya.
Kau tahu hal yang paling menyedihkan disaat kita ingin mengutarakan rasa cinta dan hasrat ingin kentut??
Disaat kita merasakannya ditempat umum yang dimana kita bimbang, utarakan atau dipendam?
Jika di utarakan maka kita akan puas tetapi takut ada yang terluka karenanya. Jika dipendam maka kita lah yang akan terluka dan tersakiti karena memilih untuk memendamnya dalam dia.
Tetapi kenapa, banyak orang yang suka ketika dirinya jatuh cinta, tapi ia mala memebenci ketika dirinya ingin kentut?
Bukankah itu suatu yang aneh?
Tak sedikit orang lebih memilih memendam cinta daripada memendam kentut dalam diam.
Kalau aku sih lebih memilih memendam kentut dalam diam dari pada memendam cinta dalam diam.
Karena kalau kita sakit karena kentut masih ada dokter yang menangani, tapi kalau hati ini yang sakit siapa yang mau menangani??
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi; World of Poetry
Thơ caKetika FS berpuisi dan dunia akan bertekuk lutut mendengarnya. Mari berbicara tentang diksi dan kata yang figuratif!!! 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚...