oleh Widia Afriana
Kentut
Suaramu memang lembut
tapi mampu membuat hidung menciut
Seperti sebuah mata pisau
Yang menusuk tajam menembus rongga-rongga hidung
Kentut
Engkau memang tidak bisa terlihat
Tapi kehadiranmu bisa aku rasakan
Bagaikan petir disiang hari
Engkau mampu merusak ketenangan banyak orang
Kentut
Engkau bagaikan seorang artis dadakan
Karena kehadiran mu
Kesunyianpun akan sirna ditelan kerusuhan
Sumber kehadiranmu akan dicari semua orang
Kentut
Engkaulah sang pembuat rusuh
Engkaulah sang pemecah keheningan
Engkaulah sumber dari semua kakacauan
Hanya karena mendengar suara indahmu
Trut...Trut...TrutSumatra Barat, 11 Januari 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi; World of Poetry
PoesíaKetika FS berpuisi dan dunia akan bertekuk lutut mendengarnya. Mari berbicara tentang diksi dan kata yang figuratif!!! 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙙𝙞𝙙𝙖𝙥𝙖𝙩 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙚𝙗𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙣. 𝙄𝙖 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙙𝙞𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙙𝙚𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚...