Part 07

1.9K 150 5
                                    

Setelah seharian bekerja di ruang yang sama, Sela dan Andika bersikap seperti atasan dan bawahannya. Keduanya begitu profesional begitupun saat keduanya meeting dan bertemu dengan beberapa klien dari perusahaan lain.

Setelah semua itu nyatanya membuat Sela merasa ada yang salah, sikap Andika yang aneh membuatnya penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi pada lelaki itu. Karena tidak biasanya Andika bersikap lain, terutama saat mereka sedang berdua, lelaki itu akan bertanya seolah mereka sudah dekat sebelumnya. Tapi tidak dengan hari ini.

"Ada yang bisa saya bantu lagi, Pak?" Sela bertanya ke arah Andika yang menggeleng lalu kembali fokus dengan beberapa map di tangannya. Sedangkan Sela juga mengangguk lalu membereskan tasnya, karena sebentar lagi waktunya ia pulang. Namun hatinya merasa ada yang sakit saat Andika begitu berbeda dengannya.

Ada apa? Sela pikir mungkin ini semua berhubungan dengan Sofia. Wanita itu sudah menjadi tunangan Andika, jadi wajar bila dia cemburu dengan kehadirannya. Andika hanya ingin menjadi tunangan dan calon suami yang baik. Lalu apa yang salah? Tidak ada. Sela hanya merasa belum bisa menerima semuanya begitu saja, terutama hatinya yang mulai berdamai dengan kebenciannya pada Andika.

"Kalau begitu saya pulang dulu, Pak." Sela berpamitan sopan ke arah Andika yang justru terdiam menatapnya di atas kursi kerjanya.

"Tunggu dulu!" pintanya lalu mendirikan tubuhnya dan berjalan ke arah Sela yang berdiri menunggunya.

"Ada apa, Pak? Apa ada lagi yang harus saya lakukan?" Sela bertanya sopan sembari menatap ke arah Andika yang kian mendekat, membuat jantungnya berdebar tak karuan di dalam dadanya. Seolah cinta yang dulu tertutup rasa benci itu kembali hadir, lalu menyapanya penuh kehangatan kerinduan.

"Iya." Andika menjawab tenang, namun tidak dengan Sela yang kebingungan.

"Apa, Pak?"

"Jadi istriku!" Andika menjawab serius sembari menatap intens ke arah Sela yang terkejut.

Bukan tanpa alasan Andika mengatakan hal itu, karena memang kenyataannya ia sudah mantap ingin menikahi Sela. Karena kemarin setelah pulang dari rumah Sela dan bertemu dengan Marsha, Andika memikirkan semuanya hingga larut malam. Dan keputusannya jatuh pada Sela dan Marsha, Andika bahkan tidak akan memedulikan bagaimana reaksi papanya bila mengetahui Sela sudah memiliki anak. Karena bagi Andika, hal itu tidak lah penting lagi.

"Maksud anda apa?" Sela bertanya tak suka, ucapan Andika yang seenaknya dengan statusnya yang sudah bertunangan seolah ingin mempermainkannya.

"Sela. Aku ingin kamu menjadi istriku. Apa kamu bisa?" Andika merengkuh kedua tangan Sela dan membelainya secara perlahan.

"Aku janji, aku akan berusaha membahagiakan kamu dan Marsha. Aku masih sangat mencintai kamu, dan saat aku bertemu dengan Marsha, aku justru dengan mudah menyayanginya. Lalu kenapa kita tidak bisa membangun rumah tangga di mana kita ada di dalamnya, kamu, aku, dan Marsha." Andika menyunggingkan senyum manisnya ke arah Sela yang tidak bisa berkata apa-apa.

"Kamu mau kan mewujudkan mimpi kita enam tahun yang lalu?" Andika bertanya dengan mata memohon, namun Sela justru menggeleng pelan.

"Kamu sudah bertunangan dan akan menikah. Aku tidak mau menyakiti wanita manapun apalagi Sofia. Mau bagaimanapun dia sekarang, dulu dia adalah sahabat baikku, aku tidak akan bisa bahagia di atas penderitaannya." Sela menarik tangannya namun segera Andika tahan.

"Aku sudah memutuskan pertunanganku dengan Sofia. Aku tidak akan menikah dengan dia, karena memang sejak awal aku tidak pernah menginginkannya. Aku terpaksa bertunangan dengan dia, karena saat itu aku tidak tahu harus bagaimana setelah mencari kamu tiga tahun lamanya, namun tidak pernah mendapatkan hasil. Aku cuma terpaksa menuruti keinginan orang tuaku, Sela. Bukan berarti aku bisa bahagia bersamanya, karena kebahagiaanku cuma ada di kamu." Andika menjawab tulus yang Sela tatap matanya untuk mencari kebohongan di sana. Namun nihil, mata itu terlalu memancarkan ketulusan, bagaimana mungkin Sela bisa menolaknya begitu saja.

My Boss, My Ex (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang