Prolog

5.4K 292 1
                                    

Wanita berambut panjang berwarna hitam legam itu tersenyum, menatap gedung yang menjulang tinggi di depannya. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di perusahaan baru, karena perusahaan lamanya sudah mempercayainya untuk bekerja di sana, ia tidak ingin mengecewakan bos lamanya.

Perusahaan lamanya mengalami masalah, yang mengharuskan perusahaan memangkas karyawan, salah satunya wanita cantik berkulit putih itu. Untungnya bos di perusahaan lamanya itu sangat baik, dia berusaha merekomendasikan para karyawan yang dipecatnya ke perusahaan lain.

Sela Putri Salsabilah namanya, seorang single parent yang harus bekerja keras untuk putri kecilnya bernama Marsha. Sela masih berumur dua puluh delapan tahun, masih sangat muda untuk memiliki anak berumur lima tahun.

Di dalam gedung, Sela diarahkan ke ruang kerja barunya. Sesampainya di sana suasananya hampir sama dengan kantor lamanya, ada papan penghalang untuk memisahkan tempat kerja para karyawan yang lain.

"Hai. Kamu karyawan yang direkomendasikan itu ya? Siapa nama kamu?" Seorang wanita cantik nan seksi dengan pakaian ketatnya menyapa Sela sembari memberikan senyum manisnya.

"Saya Sela," jawabnya ramah diiringi senyum hangat dari bibirnya.

"Oh, Sela? Kalau aku Sherly. Tapi jangan terlalu formal ya, anggap aja kita teman lama." Sherly menyalami Sela yang mengangguk kaku, merasa beruntung bisa mendapatkan teman di hari pertama kerja di perusahaan baru.

"Iya, Sherly. Tolong bantuannya ya." Sela membungkuk sopan yang justru ditertawai oleh Sherly.

"Sopan banget sih? Tapi kamu tenang aja, aku pasti bantu kamu sebisaku. Dan lagian bos kita enggak galak kok, beliau sangat baik. Kalau ada karyawan yang membuat kesalahan, dia dengan sabar mengajari." Sela seketika mengembuskan nafas leganya, merasa beruntung dua kali hari ini. Selain memiliki teman di hari pertama, Sela juga mendapatkan bos yang baik, sama seperti bos di tempat kerjanya dulu.

"Bagus deh. Aku lega dengarnya."

"Kamu mulai aja kerjanya, nanti kalau ada yang enggak kamu mengerti, kamu panggil aja aku." Sherly tersenyum hangat yang ditanggapi sama oleh Sela.

"Iya. Terima kasih, Sherly." Sela menjawab sopan yang diangguki oleh Sherly sembari mengacungkan jempol kirinya. Kini keduanya kembali duduk di bangku masing-masing, menyelesaikan pekerjaan mereka dan bersikap profesional seperti hari-hari biasanya.

***

Di meja kerjanya, lelaki berkaca mata dengan hidung mancung sebagai penahannya itu kini tengah membaca beberapa laporannya. Mata segelap malam itu memicing, mengamati presentase salah satu karyawannya yang cukup berbeda. Ada kesalahan nama perusahaan, membuatnya berpikir untuk segera menyelesaikannya. Sebagai bos, lelaki itu tidak ingin melihat kesalahan sekecil apapun. Ia harus memberikan karyawan itu pengertian, bila mengerjakan hal sekecil ini saja salah, bagaimana bila dia mengerjakan tugas besar. Ia akan menghubungi asistennya untuk segera memanggil karyawan tersebut ke ruangannya.

Andika Wiratmaja, lelaki yang cukup sabar dan tulus ke semua orang. Umurnya masih dua puluh delapan tahun, masih sangat muda untuk memegang kendali perusahaan cabang papanya. Anak kedua dari keluarga Wiratmaja dari tiga bersaudara. Memiliki wajah menenangkan berkombinasi dengan sikapnya yang sopan dan ramah, membuatnya menjadi bos favorit di kalangan para karyawan.

"Hallo, Pak. Ada yang bisa saya bantu?" Suara Sherly terdengar setelah beberapa detik yang lalu Andika menelepon ke tempat kerjanya.

"Saya ingin bertemu dengan karyawan yang bernama Sela ...." Suara Andika terdengar kian merendah setelah melihat nama karyawan yang ingin ditemuinya. Karyawan baru yang direkomendasikan perusahaan teman papanya.

My Boss, My Ex (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang