Dengan perut yang masih meronta-ronta akhirnya Beby memutuskan untuk memakan makanan seadanya yang terdapat di kulkas, untuk sementara ia kesampingkan dulu masalah ngidamnya, yang penting saat ini ia harus cepat pergi dari sini, malam ini juga."Mulai sekarang kita harus terbiasa hidup tanpa ayah, ibu pasti akan ngasih yang terbaik buat kamu, kita nggak boleh tergantung terus sama dia." Ujarnya pada sang buah hati yang ada dalam perut.
Setelah selesai makan, Beby segera membereskan semuanya dan setelah semuanya beres iapun segera beranjak untuk pergi, namun tiba-tiba ia teringat akan sesuatu.
"Kalau aku tiba-tiba pergi gitu aja, Mama pasti bakalan khawatir dan sakit lagi karena mikirin aku. Sebaiknya aku kasih tau Mama dulu supaya Mama nggak sampai kena serangan jantung kayak waktu itu." Ujarnya pada diri sendiri, lalu Bebypun segera beranjak menuju kamar Diana untuk mengungkapkan semuanya.
Meskipun cara yang ia lakukan sebenarnya salah, tapi mau bagaimana lagi, ia sudah tidak bisa menahan seluruh uneg-unegnya terhadap Regan.
💮💮💮
Setelah tiba didepan pintu kamar Diana, Beby langsung membuka pintu yang kebetulan tidak terkunci itu. Lantas iapun segera masuk secara perlahan supaya tidak mengagetkan Diana. Beby lalu duduk disamping Diana yang tengah tertidur pulas, dengan perlahan, wanita hamil itupun membangunkan ibu mertuanya dengan terpaksa.
"Ma! Mama!" Panggilnya sambil menggoncang-goncangkan tubuh Diana secara perlahan, namun Diana masih tak kunjung membuka mata. "Ma! Bangun Ma!" Serunya sekali lagi, dan berhasil, Diana akhirnya merespon panggilan Beby dan segera menoleh kearah sumber suara.
"Kamu ap-"
"Ma! Aku mau pergi Ma! Aku nggak mau tinggal disini lagi, aku nggak kuat kalau tiap hari harus makan hati aku udah nggak bisa lagi bua-"
"Sssttt... Beby! Kamu ngomong apa Mama nggak ngerti. Coba bicara pelan-pelan, pergi gimana maksud kamu nak?" Sahut Diana sambil berusaha bangun dan duduk didepan Beby, ucapan Beby yang belepotan membuat Diana tak mengerti dengan apa yang dibicarakan oleh sang menantu.
"Mama... Maafin aku kalau aku harus nyeritain hal yang nggak seharusnya aku bagi sama Mama, tapi mau gimana lagi Ma, aku rasanya udah nggak tahan lagi buat nahan semuanya. Selama ini aku terlalu berharap sama mas Regan, aku cinta sama anak Mama dengan tulus, tapi sampai sekarang dia masih belum bisa untuk balas perasaan aku. Apalagi sikapnya yang masih aja ketus dan kadang kasar sama aku, iya kalau aku nggak hamil, tapi saat ini keadaanku beda Ma... Dia kan dokter, tapi dia seolah pura-pura nggak ngerti kalau ibu hamil itu maunya dimanja dan dijaga perasaannya. Hamil itu sulit ternyata Ma, aku nggak kuat kalau tiap hari diginiin terus sama dia, aku nggak mampu bertahan Ma... Semua ini salah dia, tapi seolah-olah semua ini salah aku, padahal aku cuma korban disini, tapi kenapa seakan aku yang jadi tersangkanya." Ujar Beby dengan airmata yang sudah berderai.
"Maafin Mama sayang... Ini semua salah Mama." Diana turut menangis sambil memeluk Beby, tanpa sadar ia sudah mengakui kesalahan yang sudah ia perbuat sampai menyebabkan Beby hamil dan menikah dengan Regan.
Beby yang mendengar permintaan maaf Diana sempat terdiam tak mengerti dengan apa yang Diana ucapkan.
"Kenapa Mama minta maaf sama aku?" Tanyanya.
"Ma... Mama..." Diana langsung tergagap, nyatanya ia masih belum mampu untuk mengatakan yang sejujurnya pada Beby, ia takut jika Beby akan membencinya dan meninggalkannya. "Mama sebagai orang tua Regan merasa bersalah sama kamu, karena sampai saat ini Mama belum bisa membuat dia bersikap baik sama kamu." Ungkapnya.
"Mama nggak salah, emang dasarnya kalau orang nggak suka dan nggak cinta, maka dia akan selalu bersikap dingin sama orang yang nggak dia cinta. Emang apa yang bisa aku banggakan dari diri aku? Aku nggak punya apa-apa untuk dijadikan alasan supaya mas Regan bisa jatuh cinta sama aku Ma. Aku rasanya udah nggak bisa lanjutin ini semua. Dia mau menikah sama aku cuma karena terpaksa demi tanggung jawab, sedangkan aku butuh cinta, kami berdua butuh perhatian dan kasih sayang, bukan ucapan ketus, kasar dan sikap yang dingin. Maaf kalau aku banyak menuntut, tapi disini aku itu korban, aku hanya menuntut keadilan. Meski seharusnya itu nggak pantas aku lakukan, karena aku cuma anak pungut yang se-"
KAMU SEDANG MEMBACA
BEBY (Tersedia Versi Pdf/Karyakarsa)
RomanceBeby begitu mencintai Regan, dan karena dokter bedah itu pula kini ia harus mengandung dan dinikahi secara paksa. Akankah Beby bisa bahagia dengan pernikahannya bersama dengan Regan? Atau malah menderita karena Regan begitu sangat membencinya.