Part 27

11K 1K 170
                                    


Regan sudah menelfon Diana dan menyuruh Mamanya pulang, namun Diana masih bersikeras ingin di Surabaya lebih lama lagi untuk memuaskan Beby yang tengah mengidam makanan khas kota pahlawan itu. Regan juga sebenarnya ingin berbicara dengan Beby, namun istrinya tidak mau menerima panggilannya, ponsel yang Regan belikan seakan tak ada gunanya, bicara lewat ponsel milik Dianapun percuma karena Beby tetap menolak untuk berbincang dengannya.

"Shit! Merepotkan." Umpatnya sambil mengusap wajahnya dengan kasar. Seharusnya bisa saja ia tak peduli dan memilih untuk berdiam diri dirumah tanpa memikirkan apa yang tengah Mama dan istrinya lakukan di luar kota. Tapi sayangnya hati kecil Regan berkata lain, ia tak bisa mengabaikan Beby yang pergi dalam kondisi marah karena ulahnya. Regan benci dengan semua rasa bersalah ini, harusnya ia tak mempedulikan istri yang ia nikahi atas dasar tanggung jawab itu. Tapi jangan pernah ragukan hati, mulut bisa berbohong tapi hati tak akan pernah bisa membohongi diri sendiri. Regan boleh saja terus mengelak akan perasaannya, tapi hatinya tak akan pernah bisa melakukannya.
"Cuaca nggak bagus gini pergi ke luar kota pake kereta api, kalau kenapa-kenapa gimana." Gerutunya sambil memakai jaket dan memasukan beberapa baju kedalam tas untuk menyusul Diana dan Beby yang tengah menginap di salah satu hotel Surabaya. Jika ingin cepat, maka jalan satu-satunya adalah menaiki Helikopter, lebih efisien dan lebih mudah bagi kaum beruang seperti Regan.

Tok tok tok

Tiba-tiba suara ketukan pintu langsung membuyarkan lamunan Regan, pria itupun langsung bergegas untuk membuka pintu kamarnya.

"Ada apa?" Tanyanya pada Santi.

"Ada dr. Bayu Tuan didepan." Jawabnya.

"Bayu?"

"Iya, katanya mau ketemu sama Tuan."

'Ck, mau pergi ada aja yang gangguin' gerutu Regan dalam hati. "Ya udah biar saya samperin, kamu balik aja ke belakang."

"Baik Tuan." Santipun lantas berlalu meninggalkan Regan yang tampak kesal karena kedatangan sang sahabat.

Selang beberapa saat, dokter tampan itupun segera mengambil kopernya dan bergegas menemui Bayu di ruang tamu.

💮💮💮

"Mau kemana Lo?" Tanya Bayu dengan tatapan heran karena melihat penampilan Regan.

"Mau ke Surabaya, ngapain Lo kesini?" Tanya Regan dengan tatapan tajam.

"Santai aja kali, Lo lihat gue kayak lagi lihat mangsa aja, gue kesini cuma mau nganterin undangan buat Lo." Jelas Bayu.

"Undangan, undangan apaan?"

"Seminggu lagi gue mau tunangan, gue harap Lo mau dateng sama bini Lo."

"Tunangan? Lo mau tunangan sama siapa?"

"Gue juga nggak ngerti, gue dijodohin sama orangtua gue." Bayu tampak lesu, namun sepertinya ia sudah pasrah menerima nasibnya.

"Terus lo mau aja dijodohin sama orangtua Lo?"

"Gue nggak bisa nolak gan, apalagi papa sama Mama gue suka banget sama anak dari temennya yang mau dijodohin sama gue itu. Selagi orangtua gue seneng gue juga pasti seneng, mereka milihin pasti yang terbaik buat gue, jadi gue nurut aja apa kata mereka. Lagian calon gue itu kayaknya gadis baik-baik, cinta bisa nyusul, nanti dia pasti akan datang karena terbiasa."

Deg

Ucapan terakhir Bayu membuat Regan langsung terdiam mematung mengingat perasaannya terhadap Beby. Bayu benar, cinta memang datang karena terbiasa, seperti yang Regan rasakan terhadap istrinya, namun Regan selalu mengelak akan perasaannya.

"Oh ya Lo mau ngapain ke Surabaya? Kan nggak ada jadwal seminar, atau Lo ada pertemuan penting menyangkut perusahaan Lo?"

"Enggak, bukan masalah pekerjaan kok."

"Terus?"

"Gue mau nyusulin Beby, semalem dia berangkat ke Surabaya sama Mama nggak bilang sama gue."

"Lah kenapa?"

"Hah!" Regan menghembuskan nafas kasar. "Semalem dia pengen makan rujak cingur sama apa... Lontong balap, dua-duanya kan makanan khas Surabaya, udah tengah malem terus gue nggak turutin, gue tinggal tidur abisnya gue capek banget, dia nyuruh gue masakin makanan tapi gue tetep tidur soalnya mata gue udah nggak kuat, dan pagi ini gue denger kabar kalau dia udah pergi sama Mama." Jelas Regan membuat Bayu menatapnya dengan heran.

"Baru kali ini gue lihat Lo secemas ini dan cerita panjang lebar soal cewek, segitu cintanya ya Lo sama Beby sampai kelihatan melas banget wajah Lo karena ditinggal sama bini Lo."

"Ck, bicara apaan sih Lo, gue biasa aja kok, gue cuma gue..."

"Udahlah gan, nggak usah sombong dan sok gengsi begitu, emang apa salahnya sih cinta sama istri sendiri? Istri lo kan juga cantik, baik, lembut dan idaman banget, wajar aja kalau Lo sampai jatuh cinta sama dia, lagian cowok mana yang nggak bakal suka sama Beby? Dokter-dokter cerdas sekelas Malik sama Vero aja udah dibuat patah hati sama bini Lo, sedangkan Lo? Camon dude! Apa Lo mau nunggu sampai bini Lo capek dan pindah ke lain hati? Menunggu sesuatu yang nggak pasti itu sakit Lo gan, Lo jangan bikin Beby makan hati terus dia itu lagi hamil anak Lo, darah daging Lo." Jelas Bayu panjang lebar membuat Regan tertegun mendengar seluruh penuturan sahabatnya.

Regan bingung harus bagaimana, jujur ia belum bisa untuk mengakui semuanya, rasanya hatinya belum mantap jika harus disuruh untuk mengakui segala perasaannya terhadap Beby.

"Gue... Masih belum bisa." Ungkap Regan sambil mengusap wajahnya dengan kasar.

"Gue saranin kalau Lo harus ikutin apa kata hati Lo, nyatain perasaan Lo secepatnya sebelum semuanya terlambat."

"Entah, gue masih bingung. Rasanya masih nggak percaya aja kalau gue bisa cinta sama dia."

"Ck, ngomong sama Lo itu selalu aja susah, Lo itu bebal, susah dibilangin, nanti kalau bini Lo diambil orang baru tau rasa Lo. Oh ya, kemarin ada yang nyari Lo."

"Siapa?" Tanya Regan penasaran.

"Itu mantan Lo si Angel, nyokapnya masuk rumah sakit dan gue ketemu sama dia." Jawab Bayu.

"Oh dia."

"Gue peringatin supaya Lo hati-hati sama dia, Lo itu soalnya gampang luluh sama cewek, apalagi itu mantan Lo, jangan sampai Lo mengulang kesalahan yang sama." Ujar Bayu memberi peringatan.

"Hm, gue nggak akan mungkin jatuh ke dalam lubang yang sama. Lagian dia cuma masalalu gue."

"Dan masa depan Lo itu Beby, inget itu baik-baik dokter Regan yang lagi termehek-mehek!" Canda Bayu yang langsung tertawa terbahak-bahak karena berhasil menggoda Regan.

"Sialan Lo!"

💮💮💮

TBC

150 Comment lgsg up, ayo ramekan, biar aku makin semangat. Ditunggu vomment 😘

BEBY (Tersedia Versi Pdf/Karyakarsa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang