Beby begitu mencintai Regan, dan karena dokter bedah itu pula kini ia harus mengandung dan dinikahi secara paksa. Akankah Beby bisa bahagia dengan pernikahannya bersama dengan Regan? Atau malah menderita karena Regan begitu sangat membencinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Beby tak bisa menerima ini semua, hatinya terlalu sakit ketika menyaksikan suaminya dipeluk oleh wanita lain, apalagi wanita itu adalah mantan kekasihnya. Padahal masalah kemarin saja belum selesai, Regan sama sekali belum menjelaskan apa-apa tentang pesan yang dikirim oleh Angel, tapi sekarang suaminya malah membuat masalah baru lagi dengan membiarkan tubuhnya dipeluk-peluk oleh Angel.
Beby lantas berlari meninggalkan Santi, meninggalkan Regan yang langsung sigap mengejarnya dan memanggil-manggil namanya dengan lantang. Beby menulikan telinganya, tak peduli lagi dengan Regan yang terus memohon supaya dia berhenti, wanita hamil itu bahkan mengabaikan perut bawahnya yang mulai terasa nyeri karena ia berlari, dengan tenaga yang tersisa wanita itu terus berlari seraya memegangi perutnya namun sayang sekali saat ia melewati pintu utama rumah sakit, Regan langsung berhasil untuk mencekal tangannya.
"Please dengerin aku dulu, apa yang kamu lihat nggak seperti apa yang kamu pikir. Aku mohon! Tolong dengerin aku dulu ak-"
"Denger kamu bilang? Kamu yang harusnya denger! Setelah semua yang kamu berikan sama aku, perhatian, kasih sayang, perlindungan dan segala macam perasaan yang aku anggap cinta, tapi sekarang nyatanya apa? Masalah kemarin aja belum kamu jelasin sama sekali dan sekarang kamu tambah sama masalah baru, mau kamu itu sebenernya gimana? Kalau pisah ya pisah aja, nggak usah kamu pertahanin aku kalau akhirnya kamu sakiti juga." Tutur Beby dengan suara keras, tak peduli dengan banyaknya orang yang menyaksikan pertengkaran mereka berdua, Beby sudah lelah berharap terlalu tinggi, ia pikir Regan akan berubah dan hanya menatap kearahnya sesuai apa yang suaminya itu katakan, tapi kata tinggalah kata, karena terkadang kata dan perbuatan tidaklah sama.
"Sayang-sayang please aku mohon tahan emosi kamu, banyak orang yang lihat kita, aku nggak mau kalau mereka sam-"
"Sampai apa? Kamu malu kan mereka lihatin aku kayak orang gila begini, kamu malu punya istri bekas pembantu kayak aku, aku emang beda jauh sama mantan pacar kamu, dia lebih segalanya dari aku, dia cantik, model, kaya, anggun, pintar, cerdas dan berkelas, sedangkan aku apa? Aku ini cuma Upik abu yang bermimpi terlalu tinggi, kita berdua memang jauh berbeda, kamu langit dan aku bumi, kita berdua emang nggak akan pernah bisa jadi satu. Aku udah lelah sama semua ini, rasanya aku udah capek banget nungguin kamu, kalau kamu mau sama dia... Hhh." Beby menyentuh perutnya yang semakin terasa melilit, keringat dingin bahkan sudah bercucuran membasahi dahinya.
"Nggak By! Nggak mungkin aku sama dia lagi, kamu jangan bicara yang aneh-aneh sayang, aku cinta sama kamu, kamu dengar! Kalian semua dengar! Saya sangat mencintai wanita ini, hanya dia wanita yang bisa membuat saya bahagia." Regan bahkan dengan lantangnya mengungkapkan seluruh isi hatinya kepada Beby, tapi sayangnya hati Beby sudah kebas, jika dalam keadaan normal maka ia pasti akan merasa sangat bahagia, tapi keadaannya saat ini berbeda. "By! Sayang aku mohon jangan begini, maafin aku, aku mohon maafin aku, aku nggak ada hubungan apapun sama Angel, dia hanya masalalu aku, dulu emang aku cinta sama dia tapi demi Tuhan saat ini wanita yang aku cintai selain mama hanyalah kamu." Jelas Regan dengan nada panik dan kalut, hatinya sungguh kacau balau, melihat istrinya seperti ini membuat Regan seperti terhantam oleh sesuatu yang besar, mata Regan bahkan sudah berkaca-kaca karena terlalu takut kehilangan istrinya.
"Jangan sentuh aku!" Sentak Beby ketika Regan berusaha untuk memegang tangannya, dengan perasaan penuh sesal dan bersalah, dokter tampan itu menjauhkan tangannya meski berat hati. "Udah basi! Pernyataan cinta kamu udah nggak ada artinya lagi, aku udah nggak peduli."
Deg
Seperti dihantam oleh martil, jantung Regan rasanya seolah berhenti berdetak, rasanya sungguh sesak luar biasa, seakan oksigen yang ada disekitarnya hilang entah kemana, Regan rasanya kesulitan untuk bernapas, semuanya sudah selesai, nasib rumah tangganya apakah akan berakhir tragis seperti ini? Bukankah ini yang ia harapkan dulu, Beby menyerah akan rasa cintanya dan memilih untuk berpisah. Tapi itu dulu, dulu sebelum rasa cinta itu menyelinap masuk ke dalam hati Regan, Beby sudah berhasil membuat Regan jatuh cinta, ketulusan hati istrinya itu sudah berhasil membuat Regan sadar jika sekeras-kerasnya batu jika ditetesi oleh air hujan terus-menerus maka batu itu juga pasti akan berlubang, sama seperti apa yang ia rasakan sekarang.
Angel hanyalah sepenggal masalalu bagi Regan, kehadiran mantan kekasihnya itu disini karena sang mama collapse dan Regan harus langsung mengoperasinya segera, namun takdir berkata lain, nyawa mama Angel tak bisa diselamatkan sehingga membuat Angel menangis histeris dan memeluk Regan, Regan yang tak tega dan tak mungkin menyingkirkan Angel begitu saja tak bisa apa-apa lagi selain hanya berdiam diri tanpa membalas pelukan Angel karena ia mengingat istrinya di rumah. Tapi nasib sial malah menimpanya, ia tak menyangka sama sekali jika istrinya akan datang kemari dan memergoki dirinya yang sedang dipeluk oleh Angel, Beby datang di saat yang tidak tepat sehingga ia salah paham seperti ini.
"By! Beby!" Seru Regan ketika sudah tersadar dari lamunannya, melihat istrinya sudah tak ada didepannya membuat Regan dihantam rasa panik luar biasa, dokter muda yang masih mengenakan seneli itu terus berlari sampai keluar rumah sakit, Regan menoleh ke kiri dan ke kanan namun tak mendapati istrinya di manapun, sampai akhirnya ia terus mencari hingga hampir sampai ke pintu gerbang rumah sakit, akan tetapi sesuatu yang mengejutkan telah terjadi dan membuat Regan langsung berhenti berlari.
Tubuh Regan kembali menegang, kali ini jantungnya dibuat bekerja dengan keras, ritmenya bahkan lebih cepat dari biasanya. Regan seperti akan terkena serangan jantung saat ini juga ketika melihat tubuh istrinya sudah tergeletak tak berdaya dengan darah dimana-mana.
"Impossible..." Gumamnya dengan suara bergetar, kedua lututnya bahkan terasa begitu lemas untuk ia gerakkan, tubuh istrinya sudah dikerumuni banyak orang, tapi Regan masih belum juga bisa sampai disana karena ia terlalu takut.
Takut jika ini semua adalah kenyataan.
💮💮💮
TBC
maap ya dikit hehe biar penasaran, nggak seru dong kalo nggak bikin kalian guling² 😁 maap juga ya kalo ada yg bilang bosen sm kisah Beby yg masalahnya itu² mulu, abisnya kalo aq tambah masalah baru, malah nggak akan kelar² ntar ceritanya, ini aja udah mau End, alurnya emang begini, jadi nikmatin aja. Kalo emang bosen ya tergantung kalian aja yg baca, it's no prob, setiap pembaca pasti punya selera yg berbeda. Ditunggu vomment yah... 300 comment! Lgsg capcus... 😘😘😘