Part 3
...
..
..
..
...Diana sudah memikirkan secara matang tentang rencana yang telah ia susun bersama Inem dan Santi beberapa hari ini. Meski rencana tersebut terbilang kotor, namun hanya itu yang bisa membuat semua keinginannya terwujud. Beby menjadi menantunya dan ia bisa mendapatkan cucu darinya.
"Jadi gimana nyah, kapan kita bisa mulai rencananya?" Tanya Inem pada sang majikan.
"Saya sudah menyiapkan semuanya sekarang, sebentar lagi Regan pulang."
"Pil yang Santi kasih sudah dibawa kan ibu Nyonya?"
"Sudah kok San, tenang saja." Diana tersenyum tenang.
"Oke kita akan lakukan misi kita, semoga aja berhasil, Nyah... Duuuhhh jadi deg degan gini Santi."
"Hm, hanya ini jalan satu-satunya supaya Regan mau menikah sama Beby."
Beberapa menit kemudian, terdengar suara deru mesin mobil yang masuk ke dalam garasi rumah, sudah jelas jika mobil tersebut adalah milik Regan. Dianapun tersenyum penuh arti setelah menaruh obat perangsang ke dalam minuman Regan.
Regan yang tampak lelahpun masuk ke dalam rumah, tubuh maskulinnya terlihat sedikit basah oleh keringat. Begitu mempesona dan membuat Santi mengusap air liur yang sempat menetes."BEBY!!!" panggil Regan dengan lantang.
"BEBY SINI KAMU!""Sayang kenapa harus triak-triak sih?, Baru datang bukannya salam malah triak-triak." Diana menghampiri putranya yang tampak kesal.
"Mana tuh pembantu kesayangan Mama?, Suruh masuk ke kamar Regan, Regan capek banget hari ini, butuh pijitan." Jelas dokter macho bertubuh tegap tersebut.
"Iya Mama ngerti, tapi kamu kan bisa minta baik-baik sayang, gak triak-triak juga."
"Ada apa Tuan?, Maaf tadi saya habis nyuci piring." Beby datang dengan tergesa, takut jika tuannya akan marah seperti kemarin.
"Siapkan air hangat, saya mau mandi. Dan setelah itu pijitin saya, badan saya capek."
"Baik Tuan, sekarang?"
"Ya iyalah, kamu pikir kapan? Tahun depan, gila kamu!"
Bebypun tampak terkesiap karena jawaban Regan, sedangkan Diana hanya menggelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan sikap sang putra."Baik Tuan, saya kerjakan sekarang." Gadis cantik itu segera bergegas menuju kamar Regan. Sedangkan Regan sendiri langsung menyambar jus jeruk yang ada diatas meja makan. Diana yang melihatnya tampak tersenyum puas, tanpa disuruh minum tapi anaknya sudah meminumnya duluan. Sungguh beruntung sekali.
"Udah jam 8 malam Gan, gak makan malam dulu?"
"Males Ma, Regan tadi udah nyemil roti. Gak mau nambah-nambah kalori lagi."
"Ya udah mandi sana terus istirahat, udah ditunggu tuh sama istrinya dikamar." Goda Diana, sang putra langsung memicingkan matanya tanda tak Sudi.
"Cih, amit-amit Ma." Umpatnya, lalu bergegas menuju kamar.
"Segitu bencinya kamu sama Beby nak, padahal gadis itu begitu sangat mencintaimu, rela lakuin apapun, dan selalu sabar hadapi sikap kamu. Ya Allah semoga rencanaku berhasil. Semoga sekali aja langsung membuahkan hasil di rahim Beby." Ujar Diana penuh harap.
💮💮💮
Selesai mandi, Regan merebahkan tubuhnya tengkurap diatas ranjangnya. Otot punggungnya yang menonjol begitu mempesona di mata Beby, dan sialnya tuannya itu hanya mengenakan boxer saja. Seolah olah tak menganggap Beby perempuan yang mempunyai nafsu, Regan begitu cuek dengan penampilannya sekarang.
'ya Tuhan... Godaan macam apa ini?, Kenapa mataku rasanya mau keluar lihat tubuhnya kayak gini? Beby gak kuat.. ini terlalu indah... rasanya pengen gigit, pasti itunya juga ge- aaahhhhhh gila gila gila jangan ngelantur gitu dong pikiranmu Beb'
Beby memukul mukul kepalanya dengan gemas, entah datang dari mana pikiran mesumnya tersebut, yang jelas semua ini gara-gara Regan."Kamu jangan diem aja dari tadi!, Cepetan pijitin! Jangan cuma lihatin doang, saya tau kamu terpesona sama tubuh saya, dan awas aja kamu jangan sampai ngiler terus netes ke tubuh saya. Kalo hal itu sampai terjadi saya yakin bakalan suntik kamu saat itu juga." Ancam Regan.
"Sa-sa-saya gak akan lakuin hal bodoh kayak gitu kok Tuan. Saya janji, tolong jangan suntik saya." Pinta Beby dengan wajah panik. Mendengar kata suntik langsung membuatnya ketakutan.
"Hm, ya udah cepet mijitnya!"
"I-iya Tuan."
Beby mulai memijit tubuh Regan, dari mulai kaki, lalu naik menuju paha, setelah itu punggung.
Saat Beby memijit punggungnya Regan mulai merasakan sesuatu yang aneh didalam tubuhnya, tiba-tiba tubuhnya terasa panas. Adik kecilnyapun tiba-tiba mengeras karena sentuhan Beby, tangan Beby begitu halus, pijatannya terasa nyaman dan enak. Regan sebenarnya ingin tidur, namun ia tak bisa karena sensasi aneh yang ia rasakan saat ini."Ah.." satu erangan tiba-tiba lolos dari mulutnya yang seksi. Kejantanannya yang tertekan terasa begitu nyeri. Nafasnya tiba tiba memburu, pandangannya menyipit menahan setiap hasrat yang menggebu.
"Tuan kenapa?, Ada yang sakit ya?"
Pertanyaan Beby seolah menjadi alunan nada yang indah ditelinga Regan. Pria tampan itu segera membalikkan badannya karena sudah tak tahan, ia tau ini adalah reaksi obat kuat. Dan entah siapa yang sengaja mengerjainya sehingga membuatnya gelap mata seperti ini. Tak ada pilihan lain, mandi air dinginpun percuma. Adik kecilnya pasti akan terus meminta dipuaskan.
Sungguh rasanya sudah tegang sekali, ingin rasanya ia menyuntikkan cairannya kedalam lubang syurga milik Beby.
Tak ada pilihan lain, hanya ada gadis itu disini. Dan Regan sudah tidak peduli."Maafkan saya." Ujarnya sebelum menerjang tubuh Beby yang tampak panik melihat kejantanan Regan yang sudah tegak berdiri.
"KYAAAAAAAAAAAAA"
.
..
......
..
.
TBC
.
Segini dulu yah.. update tyap hari...
KAMU SEDANG MEMBACA
BEBY (Tersedia Versi Pdf/Karyakarsa)
RomanceBeby begitu mencintai Regan, dan karena dokter bedah itu pula kini ia harus mengandung dan dinikahi secara paksa. Akankah Beby bisa bahagia dengan pernikahannya bersama dengan Regan? Atau malah menderita karena Regan begitu sangat membencinya.