Saudara Tiri

2.6K 160 0
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

Di balkon, Bilal nampak begitu fasih mengajarkan Aira bahasa Inggris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di balkon, Bilal nampak begitu fasih mengajarkan Aira bahasa Inggris. Sementara Aira hanya menatap cengo ke arah Bilal, karena tidak mengerti.

"Paham!" timpal Bilal.

Aira tersentak dan meneguk air liurnya, lalu menggelengkan kepalanya. "Kamu terlalu cepat!" protes Aira sinis.

"Saya mohon seriuslah dan perhatikan dengan benar," ujar Bilal datar.

"Gimana mau mengerti kalau yang jelasin modelan gini, senyum aja gak mau, gak ada buat hati sejuk, malah buat kesal. Huuu ... ngeselin!" gerutu Aira.

Bilal melirik tajam Aira dan kembali menjelaskan mengenai kalimat pasif, yang belum juga dipahami Aira.

***

Ini adalah weekend Aira dan seperti biasa tak ada bedanya dengan hari lain. Aira hanya di rumah membantu ibu Saidah dan bersemedi di kamar, jika pekerjaannya telah selesai.

"Aira ... antarkan kopi Abi nak," perintah ibu Saidah pada Aira yang tengah membantu mencuci piring di dapur.

"Iya Mi."

Aira melepaskan pekerjaannya dan mengambil kopi itu, lalu mengantarkannya pada pak Ardian.

"Abi, kopinya." Aira memindahkan segelas kopi itu dari baki ke meja.

"Aira, bagaimana keputusan kamu nak, tentang khitbah dari Imam?" tanya pak Ardian sambil menikmati kopinya di ruang tamu.

"Kenapa Abi gak sebut nama Andreas dan Bilal?" tanya Aira menyeringai.

"Andreas dan kita tidak seiman nak, dalam agama kita tidak boleh menikah dengan yang beda agama," jelas pak Ardian.

"Aku jawab apa ini? Aku sudah istikharah dan hasilnya selalu saja Bilal. Sementara Bilal dingin banget, aku gak mau punya suami dingin dan gak kebayang aku nikah sama Bilal, seketika hidupku jadi hampa tanpa tawa. Kemarin Bilal bilang dia cinta sama aku." Batin Aira.

"Kamu sudah istikharahkan?" tanya Pak Ardian.

"Sudah Bi," jawab Aira singkat.

"Lalu, petunjuk apa yang kamu dapat?" tanya pak Ardian lagi.

"Pak Imam," jawab Aira berbohong.

"Alhamdulillah, segera Abi kabari Imam dan keluarganya. Ini kabar bagus," ungkap pak Ardian bahagia.

***

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang