Drama Konyol Aira

1.8K 104 0
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

"Sebelum ke bandara, boleh ke rumah Aira dulu? Aku mau pamit sama Paman dan Bibi juga," tutur Ghea menatap Bilal di pantulan cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebelum ke bandara, boleh ke rumah Aira dulu? Aku mau pamit sama Paman dan Bibi juga," tutur Ghea menatap Bilal di pantulan cermin.

Bilal membalas tatapan Ghea dan mengangguk. "Pappi sudah dikabari?" tanya Bilal.

"Belum," sahut Ghea seadanya. "Anggap aja ini kejutan untuk Pappi," tambah Ghea.

"Ehm ... jadi kita LDR nih?" tutur Bilal.

Ghea hanya tersenyum dan tersipu. Bilal memeluk Ghea yang tengah duduk dari belakang dengan manja.

"Boleh saya peluk kamu seperti ini?" tanya Bilal berbisik.

"Genit kamu," jawab Ghea menunduk.

Seketika wajah Bilal menjadi tegang dan Bilal melepas pelukannya terhadap Ghea. Ghea pun bangkit dari tempat duduknya dan berdiri menghadap Bilal.

"Aku cuma bercanda, jangan marah," ucap Ghea pelan dan menunduk.

"Siapa yang marah?" tanya Bilal.

"Itu, muka kamu langsung beda," tutur Ghea.

"Saya lapar, mendadak cacing perut saya berdemo. Apa kamu tidak dengar?" jelas Bilal dengan nada bercanda.

***

Ghea dan Bilal mengunjungi kediaman pak Ardian untuk berpamitan.

"Assalamualaikum," ucap Ghea dan Bilal bersamaan.

"Walaikumsallam, yeayyy paketku datang!" seru Aira berlari dari ruang tamu.

"Eh ... manusia kutub. Ghea," gumam Aira tak semangat melihat kedatangan Bilal dan Ghea.

Bilal dan Aira saling bertukar pandang. Bilal menoleh ke arah Ghea dan tersenyum, lalu Bilal menggandeng tangan Ghea, di depan Aira.

"Ghea ... Bilal," ucap ibu Saidah tiba-tiba datang.

"Kenapa gak disuruh masuk Aira? Sini Bilal, Ghea masuk," titah ibu Saidah.

Aira melihat ke arah tangan Bilal yang menggandeng erat tangan Ghea. "Tadi Aira kira itu Mi, kurir." Aira cengengesan.

"Kamu ini ada-ada aja!" tampik ibu Saidah.

"Oh iya Mi, suami tercinta Aira mana? Imam sayang," tanya Aira manja pada ibu Saidah, namun mata Aira sesekali melirik ke arah Bilal.

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang