Kehancuran Bilal

2.2K 134 0
                                    

Assalamualaikum. Wr. Wb
Jangan lupa vote dan komennya.
Semoga harimu menyenangkan.

"Jauhin kucingnya! Ambilkan Kakak air putih cepat," perintah Aira cemas pada Andra sembari memangku kepala Bilal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jauhin kucingnya! Ambilkan Kakak air putih cepat," perintah Aira cemas pada Andra sembari memangku kepala Bilal.

Lantas segera Andra beranjak dengan membawa anak kucingnya, untuk mengambilkan air.

Sementara Aira nampak sangat panik melihat Bilal tak sadarkan diri.

"Woy Bilal bangun dong!" teriak Aira menepuk-nepuk pipi Bilal.

Kelopak mata Bilal mulai bergerak dan akhirnya Bilal sadar dari pingsannya.

"Astaghfirullahaladzim," ucap Bilal terkejut dan menjauh dari Aira.

Seketika Aira menjadi salah tingkah melihat sikap Bilal. Bilal menatap Aira sekilas dan mengerjabkan kedua matanya.

"Ini Kak airnya," ujar Andra menghampiri Aira.

Bilal melihat ke arah tangan kiri Andra yang tengah memegang anak kucing. Andra berdiri tidak jauh dari Bilal dan Aira. Lantas hal itu membuat Bilal bergidik ketakutan.

"Ya Allah," kata Bilal dengan wajah yang kian memucat.

Tak sengaja anak kucing itu terjatuh dari tangan Andra dan berjalan ke arah Bilal. Napas Bilal seketika terengah-engah, sebab asmanya kambuh akibat alergi dan phobianya terhadap kucing, terutama anak kucing.

"Andra, cepat bawa pergi kucingnya!" titah Aira semakin panik.

Brugh!
Kembali Bilal terjatuh pingsan setelah beberapa menit menahan asmanya.

"Bilal!" Aira memeriksa napas dan denyut nadi Bilal.

"Oh alhamdulillah masih hidup," ucap Aira menghela napas lega.

"Andra, simpan semua kucing kamu ke dalam kandang. Kasian Bilal," tutur Aira.

Andra berdehem singkat dan beranjak untuk mengamankan kucing-kucingnya.

"Bilal, kamu tunggu di sini dulu, aku mau cari bantuan." Monolog Aira.

Aira beranjak meninggalkan Bilal yang tak sadarkan diri sendirian, di taman rumahnya.

***

"Pak Imam," kata Aira melihat Imam yang tengah berdiri di ambang pintu utama.

"Assalamualaikum Aira," ucap Imam.

"Walaikumsallam, kok balik lagi?" tanya Aira heran.

Adik Kelas [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang