6

134 10 1
                                        



























Chaerin menatap dirinya sendiri dicermin. Ia menghela nafasnya berat. Tubuhnya masih sama, ia tetap wanita penggoda yang sexy dan cantik, kulit pucatnya masih terlihat segar, rambutnya yang merah sudah disisir sedemikian rupa hingga tak menggangunya, matanya menyala dengan kobaran api yang sesekali keluar, perutnya masih datar, semua masih indah kecuali wajahnya terlihat lelah dan memerah karena menangis. Keputusan yang sudah ia buat tak bisa ia langgar. Ia sudah mengawasi anak dewa air sejak lama, dan bisa dekat dengannya adalah hal yang tak terbayangkan olehnya. Dan memiliki anak dari benihnya, adalah kebahagiaan terindah yang pernah ia alamai. dan ia tak akan membiarkannya hilang begitu saja, karena ayahnya. Tak akan.

“Setidaknya, aku dan dia memiliki satu malam yang bahagia.” Ucapnya sambil menyentuh cerminnya yang perlahan berubah menjadi pemandangan Seungri dan Dara yang baru saja masuk ke kamarnya.

“Dara, kau disana?” Chaerin membalikkan badannya untuk mendapati sosok gadis manis yang berjingkit pelan masuk ke kamarnya.

“Aku sedang menemani anakku Jinwoo tidur.” bisik Dara. "Ia sangat peka, aku harus berhati- hati jika tak ingin membuatnya terbangun."

“Tak apa.” jawab Chaerin sambil mempersilahkann
ya duduk. ia mengelus lembut perutnya.

“Maafkan aku, jika aku tidak berbohong, maka ayahku akan membunuhmu, membunuhku dan...” Chaerin segera mengucapkan niatnya tanpa basa-basi.

“Siapa yang akan membunuhmu?” sela Dara tiba-tiba.

“Dara, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku.”

“Tentu, apa itu?”

“Kau harus memberitahu kepada semua orang bahwa Seunghyun adalah ayah bayi ini, bukan Jiyong.”

“Hah?! Mengapa aku harus melakukan itu?! Itu adalah kebohongan bodoh!” Dara mengerutkan keningnya.

“Aku tahu itu bodoh, tapi tidak ada yang boleh tahu kalau ini adalah bayi ku dan Jiyong. Terutama ayahku. Ini terlalu berbahaya.”

“Ya, aku tahu itu, tapi...” Dara menundukkan pandangannya.

“Tidak ada tapi-tapian,” Chaerin menyela, “Jika aku memiliki anak, maka ayahku bisa merasakan energi kekuatanku yang melemah. Ini mengkhawatirkanku.”

“Tidak, pasti ada cara lain,”

“Aku tidak bisa melihat Jiyong terluka, aku harus melindunginya.”

“tapi apa yang kau lakukan ini akan menghancurkan hati Jiyong” Dara mencoba meraih tangan Chaerin dan mengenggamnya penuh kasih.

“Aku tahu. Mulai sekarang aku takkan mendekati Jiyong lagi, aku akan menjauhinya. Ia tidak aman berada di dekatku. Aku hanya bisa membuat dirinya celaka.” Chaerin tiba-tiba meringis menahan sakit diperutnya, ia membungkuk sedikit.

“Kau baik-baik saja?" Dara mempererat genggaman tangannya, berusaha menopan tubuh Chaerin agar tak jatuh. “Baiklah aku akan melakukannya. Aku akan menjaga rahasia ini dengan Seungri juga Jisoo.”

“Terima kasih, Dara”

“Kau sangat mencintainya hingga harus seperti ini.” Ucap Dara lalu membantu Chaerin duduk. “Lagipula, ayahmu tetap akan membunuhmu tak perduli ayah bayi itu Jiyong ataupun Seunghyun.”

“Aku tahu,” Chaerin mencoba tersenyum, “Jika aku mati, maka aku akan mati. selama Jiyong aman, maka aku takkan mati sia-sia. Lagipula, setidaknya ayahku akan memburu Seunghyun daripada memburu Jiyong.”

Fire in the Water✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang