Alkisah Margio sedang mencari sandalnya
yang kontras selepas mengaji di surau
dia berkeliling hingga netranya juling
sandal tak dapat, Mbah Pras malah dia jumpa.Kata Mbah Pras, dia juga sedang mencari
walakin Margio tanyakan apa itu berkali-kali
balasan Mbah Pras tetap sama saja
"Carilah yang dahulu berada di tiap-tiap sudut jiwa warga di sini,"Kalang-kabut Margio berpugak-pugak
mencari di sono-sini, tapi yang ia temui hanya
anting-anting, sebuah sajadah, dan duit
hingga Margio pikir Mbah Pras sudah hilang akalnya.Tempo Margio kembali mengaji di surau
ia tanyakan lagi pada Mbah Pras—yang gendeng—
Mbah Pras justru tersenyum tawar, seraya bicara,
integritas dan cinta bangsa, katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
huru-hara: yang tidak ada
PoetryPUISI | ❝ mulut-mulut sibuk menjelma burung ciat-ciut berakhir tarung pojok sini pendapat begini pojok situ pendapat begitu keberadaan hukum diperdebatkan nyerocos saja katanya ada peraturan toh, undang-undang di mana-mana ketika genting, ia...