puisiku, puisi ecek-ecek

479 60 6
                                    

sonet tiada bisa kutulis
majas tak jua kumengerti
puisi prosa pantun gurindam
sedang hasrat ketar-ketir bertumpah-ruah dalam diri

tak hafal aku pada pengklasifikasian pujangga
pujangga lama pujangga baru
angkatan '20 '30 '45 '50 '66
bahkan-bahkan ada pula angkatan balai pustaka

hadeh, ngakunya saja pecinta sastra
tapi sejarah? entah deh hilang terlupa
duh, ya, mohon maaf,
aku toh cuma tahu puisi yang ada
"Aku mau hidup seribu tahun lagi¹"-nya itu loh

ecek-ecek
ecek-ecek

bodohnya aku sebagai manusia
tiada paham apa-apa
maunya bisa bikin puisi
namun esensi tak pernah terealisasi

ecek-ecek
ecek-ecek

ya, mohon ampun!
bagaimana pun juga,
puisi adalah tempat nyamanku untuk mudik pulang ke asal-muasal!

Catatan kaki :
¹) Kutipan dari sajak "Aku" karya Chairil Anwar.

huru-hara: yang tidak adaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang