aku tidak butuh api
untuk merasa hangat,
telah kauranumkan senyum
dari batang kelompang pohon yang hampir patah.aku tidak butuh api
untuk merasa bayan,
teduh kaupendarkan netra
dari kelopak daun yang nyaris mala.aku tidak butuh api
untuk merasa gaduh yang gentas,
usai kauembuskan samsara pergi
dari jeluk hati yang hendak mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
huru-hara: yang tidak ada
PoesíaPUISI | ❝ mulut-mulut sibuk menjelma burung ciat-ciut berakhir tarung pojok sini pendapat begini pojok situ pendapat begitu keberadaan hukum diperdebatkan nyerocos saja katanya ada peraturan toh, undang-undang di mana-mana ketika genting, ia...