Part 15

203 27 7
                                    

Author POV

Laras dan Sonny langsung masuk ke dalam ruangan saat perawat memberitahukan jika Lili sudah sadar dan meminta keduanya untuk bertemu.

Rasa bahagia begitu terpancar dari wajah Laras sore ini. Rasanya sudah lebih dari 24 jam tidak melihat Lili.

"Anak kamu sudah lahir". Ucapnya begitu bahagia.

"La....ras..". Suara Lili terdengar begitu lirih.

"Iya? Nanti kita kunjungin bayi kamu ya, kamu harus pulih dulu".

Kepala Lili menggeleng begitu pelan, "aku mau minta maaf...". Ucapnya semakin lirih, pandangannya beralih pada Sonny yang berdiri di samping Laras, "Sonny... Aku minta maaf...".

"Kamu ngga salah apa-apa,Li". Ucap Sonny yang mulai mendekat dan menggenggam tangan kanan Lili.

"Rizal udah jemput aku....".

"Ngga,Li. Rizal belum jemput kamu". Laras mulai panik, ia membiarkan airmatanya jatuh begitu saja tanpa bisa dicegahnya.

Lili memandangi pintu ruangan tersebut, "Makasih ya,Ras. Kamu udah nepatin janji ke aku....".

"Lili lihat aku!!!". Laras memegangi kepala Lili, menyuruh wanita itu untuk menatapnya kembali, "Rizal masih kerja, Rizal belum jemput. kamu dengar aku kan?!".

Sementara itu, ketegangan terjadi diluar ruangan. Mereka begitu tegang menunggu Laras dan juga Sonny yang tak kunjung keluar.

Karina terus menautkan jari-jemarinya, berdoa didalam hatinya untuk kesembuhan Lili.

Willy terus memandangi Risa dan Jay secara bergantian. Bahkan Risa tak kunjung melepaskan pelukannya pada lengan suaminya tersebut.

Kedua mata Risa terpejam kuat saat jerit tangis terdengar. Jeritan Laras.

Pundaknya berguncang, ia menangis di dalam pelukan Jay tanpa berbicara apapun.

"Will......". Karina memandangi Willy, ia ingin mendengar dari mulut Willy jika semuanya baik-baik saja.

Didalam ruangan itu, Sonny hanya bisa memegangi Laras yang masih histeris saat Dokter menyatakan Lili meninggal.

"Lili harus hidup!!!". Teriak Laras saat tubuhnya meluruh pada lantai dingin Rumah Sakit, "Sonn... Lili.....".

Diraihnya tubuh Laras ke dalam pelukannya. Ia tidak bisa berkata apapun lagi saat ini. Faktanya, Lili telah meninggalkan mereka dengan damai.

"Laras...". Sonny mulai panik saat mendapati Laras yang tidak sadarkan diri.

Salah satu Dokter pun membantunya. Mereka memberikan tindakan secara cepat untuk Laras.

"Sebaiknya, Anda keluar dulu Pak". Ucap salah satu perawat.

Sonny pun segera keluar ruangan. Ia langsung mendekati semua orang yang menunggunya.

"Lili baik-baik aja kan,Son?".

Ia menatap Karina. Kepalanya menggeleng pelan, "Lili meninggal".

Willy segera meraih pinggang Karina, memeluknya agar tidak terjatuh, "Laras mana,Bang?".

"Laras pingsan, dokter lagi kasih tindakan medis di dalam". Sonny segera duduk pada kursi kosong. Ia menengadahkan kepalanya, matanya terpejam sesaat.

"Laras...".Bima segera mendekati beberapa perawat yang mendorong ranjang. Tubuh Laras terbaring lemah disana.

"Pasien harus di rawat karna tekanan darahnya begitu rendah......". Dokter segera menjelaskan keadaan Laras pada mereka semua.

"Biar aku yang jagain Laras,Mas". Ucap Risa.

Deep in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang