"Masa?"
Jinhwan mengehentikan gerakan tangan yang sedang memoles lipstick pada bibir cherrynya. Menatap tak percaya pada layar ponsel yang Ia letakkan diatas meja rias.
"Eoh, dia benar-benar minta membayar dengan uang tunai"
Suara lantang Jongin terdengar menyahut dari speaker ponsel.
"Hahahahaaaa.... " Jinhwan tertawa renyah.
"Ada ya, yang seperti itu...""Eoh! Hahahahaaa"
Kali ini suara tawa Jongin yang terdengar, Jinhwan tersenyum. Meski pria itu jauh dari pandangannya, seperti biasa masih saja membawa keceriaan walaupun hanya lewat suara tawa sampai ke tempat Jinhwan.
Kemudian Ia memajukan wajah pada kaca lalu memoleskan lipstick pink yang sempat tertunda."Terus?" tanyanya, gadis itu kini meraih botol parfum.
Meneteskannya pada pergelangan tangan, menggosoknya lalu mengendus sesaat aroma yang menguar sebelum ia usapkan pada kedua sisi lehernya."Yah... Aku menyetujuinya. Bagaimanapun ini teman Sehun, jadi tidak akan masalah. Iya, kan?"
Alis kiri Jinhwan terangkat, gadis itu kemudian terkekeh pelan.
"Yaah, kenapa jadi nanya ke aku?"
"Nantinya kamu yang akan berurusan langsung, jadi yaaa.... "
Kembali Jinhwan mengulas senyum di wajah jelitanya.
"Aku mengerti..."
"Ah, ngomong-ngomong dia-"
Tok.. Tok.. Tok...
"Tunggu sebentar Jong..... "
Jinhwan menoleh kearah pintu kamar dimana sudah ada seorang gadis muda berdiri diambang pintu.
"Ada apa?" tanyanya Pada sang pelayan.
"Maaf, Nona. Anda diminta segera turun. Semua orang sudah hampir siap"
"Baiklah, sebentar lagi.."
Jinhwan tersenyum lembut pada pelayan muda yang langsung mengangguk kemudian melangkah mundur.
"Jong... Sudah dulu ya, aku harus pergi"
"Sekarang?"
"Eoh. Aku tutup ya..."
Jinhwan mematikan sambungan telepon tanpa menunggu respon Jongin diseberang sana lalu beranjak bangung. Mengambil coat panjang berwarna hitam dari lemari, setelah memastikan penampilannya rapih gadis itu meraih tas tanpa ketinggalan memasukkan ponsel.
"Wooooooow...! "
Chanwoo yang ternyata berniat menghampiri sang kakak dikamarnya berseru kagum ketika dilihatnya Jinhwan yang tampak begitu cantik sudah keluar lebih dulu.
"Untung saja, Jongin Hyung tidak ikut kali ini" ujar pemuda itu.
"Apa?"
"Aku tidak mungkin bisa menggandeng Noona kalau Jongin Hyung ada, dia pasti memonopolimu" Sungut Chanwoo.
Wajah berseri bercampur rajukan pemuda yang sejatinya dokter muda yang tengah mengejar gelar spesialis bedah umum itu tampak lucu. Jinhwan hanya tertawa menanggapi itu, melingkarkan tangan pada lengan sang adik yang sudah menunggu.
"Baiklah... Kita berangkat" ujar Chanwoo riang.
"Akhirnya ada saat aku bisa melewati Jongin Hyung""Hahaha"