"Raa..."
"Raa!"
"Bangun Ra,"
"RANIA, LO TIDUR APA MATI SIH!"
Suara besar khas suara laki-laki itu menyeruak masuk ke dalam telinga Rania yang sedang terbaring tak berdaya di atas kasur. Gadis itu menggeliat ditempat, sesekali menguap lalu menggaruk-garuk kepalanya yang gatal karena sudah satu minggu tidak keramas
"Ck. Disuruh bangun malah diem aja, punya kuping nggak sih!" Ucap Reymon, laki-laki. Kakak pertama Rania.
Rania adalah anak bungsu dari dua bersaudara, anak pertama Reymon Pratama dia sudah bekerja (mengurus perusahan peninggalan ayahnya yang sudah meninggal 2 tahun lalu) usianya 24 tahun.
Anak kedua Rikey Neandro maha siswa kelas 3 jurusan kedokteran usianya 20 tahun. Dan Rania Queensha, dia anak ketiga usianya 17 tahun kelas XII SMA."Ngg.. sabar bang, nyawa aku belum ke kumpul semua.." jawab Rania seraya mendudukkan tubuhnya
"Cepetan mandi sana, lo mau kesiangan? Ini tu di Jakarta Ra, ini hari pertama lo masuk sekolah baru. lo lupa ya?"
"HAH! YAAMPUN!" Rania menepuk jidat nya, lalu dengan cepat dia ngibrit ke kamar mandi sambil membawa handuk yang sudah disediakan Reymon
"Udah gue kira."
___¤♡¤___
"Ngapain sih Ra. Cepetan sarapan!" teriak Reymon dari meja makan. Melihat adiknya yang sedari tadi berlarian kesana kemari karna kehilangan sepasang sepatu sekolahnya, Reymon dan Rikey yang sedang menikmati sarapan jadi risih sendiri melihatnya
"Bentar bang lagi nyari sepatu nih!"
"Bener-bener ya tu anak, harusnya dari ke--"
"Ketemu!" Teriak Rania dari bawah tangga, Reymon yang hendak mengomel jadi terhenti. Sedangkan Rikey sibuk mengunyah roti isinya dengan malas, wajahnya seperti orang sedang mengantuk padahal Rikey tidak merasakan kantuk sama sekali dia tipikal orang yang mulutnya tajam dan irit bicara.
"Bang Rey, kalo misalkan aku sarapan dulu kira-kira bakal terlambat nggak ya?" Rania yang sudah siap berangkat dengan sepatu, tas, seragam lengkap itu berdiri di samping kakak pertama nya
"Sarapan aja dulu lagian kan lo anak baru, pasti bakal dimaklumin kok,"
Rania berpikir sejenak kemudian ia memutuskan untuk sarapan terlebih dahulu bersama kedua kakak nya. Ini adalah moment pertama yang Rania rasakan setelah ia pindah di Jakarta, dia menarik kursi lalu duduk bersebrangan dengan kakak kedua nya-- Rikey, sedangkan Reymon duduk di samping kanan nya.
"Ra, gaya lo nggak banget dah rambut lo berantakan, bibir lo pucat pake lipstik dikit kek biar enakan kalo dipandang." Celoteh Rikey sambil memasukan kembali roti isi kedalam mulut nya
"Iih.. bang Key dari dulu nggak pernah berubah ya, selalu aja bikin aku sakit hati. Aku jadi nggak nafsu makan"
"Baperan amat,"
"Key,"
"Omongan gue bener kok."
"Key lo jangan berisik!"
"Apasi bang lu udah kek emak - emak deh ngomel mulu."
"Apa yang salah dari Rania? Emang udah bener kok gayanya kayak gitu, lagian kalo kesekolah dandan cantik mau ngapain, Jual diri?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Eyes Stells
Teen Fiction[ON GOING] Ini cerita fiksi. Karya pertama yang saya buat, semoga kalian suka. . . . Rania tidak pernah menyangka kalau sahabat kecil nya 'Aksa bisa lupa bahkan tidak mengingat sedikitpun tentang dirinya. Aksa adalah sahabat kecil Rania, mereka semp...