8) Drama²

17 5 0
                                    

Hari ini adalah hari menyebalkan bagi Sella. Mengapa tidak? Pasalnya hari ini ia akan praktek drama. Apa mereka tidak tahu merasakan debaran jantung Sella yang hampir copot ketika adegan mesra-mesaraan bareng orang yang dia benci tapi ntah kenapa kalau sama dia, jantungnya dag-dig-dug. Ah, memang anak muda itu labil.

Tiing..

+6285153894178:

Ini gue, Alvareno
Kita berangkat bareng, gue otw

Sella yang membaca pesan ini bingung.

'Kerasukan setan apa tuh bocah! Terus dapat nomor gue darimana yah!? Udah ah bodo amat!' batin Sella

Sebenarnya dia malas jika harus bertemu dengan Alvareno, tapi kalau ini sih ngga apa-apa. Lumayan ongkos jajan ngga kurang.

To: Jin Halu

Sll:
Ok!

Setelah membalas sesingkat itu, Sella turun dan hendak sarapan pagi.

~~🍓~~

Alvareno Pov

Entah kenapa gue pengen berangkat sama Si Sella.

Buat kejadian tadi malam....

Flashback On

Gue pulang jam setengah 7 malam. Saat gue buka pintu, gue lihat mama yang ketiduran di sofa. Pasti mama nunggu gue atau papa?

"Ma? " ucap gue halus berusaha membangunkan

"Loh nak kamu baru pulang! Habis dari mana aja? " tanya mama khawatir

"Tadi mampir bentar ma. " jawabku lalu mengambilkan mama minum

"Papa udah pulang ma? " tanyaku

"Oh papa! Papa tadi ijin ngga pulang. Mau nginep di rumahnya Om Sesa, katanya Om Sesa lagi sakit. " jawab mama sambil jalan menuju kamarnya

Wuih pinter ngibul tuh bapak-bapak. Udahlah mending tidur aja. Untung mama belum tahu. Nah kalo udah kan berabe urusannya.

Flashback Off

Setelah sarapan dab pamit sama mama, gue langsung ke garasi ambil motor ninja kesayangan gue. Dan gue langsung ke rumah Sella.

Pov End

Sella Pov

Setelah aku berpamitan kepada papa, aku mencari mama tapi dia sudah pergi entah kemana dan aku berusaha tidak ikut campur.

Tiiit..

"Sella ada teman kamu nih! " panggil papa yang hendak kerja

"Iya pah!" sautku

"Hati-hati di jalan yah nak. Kalian harus sampai sekolah dalam keadaan baik. " ucap papa pada Alvareno.

Kulihat Alvareno hanya mengangguki dan sesekali tersenyum mendengar wejangan dari papa. Melihatnya seperti itu aku merasa mulmed.

"Pa, Sella berangkat." pamitku untuk ke-2 kalinya dan beliau tersenyum sambil mengelus rambutku.

"Mama mana pa? " tanyaku

"Kayanya ke supermarket beli bedaknya yang habis. " jawab papa. Ada wajah sedih didiri papa, tapi papa menutupinya dengan senyuman

Miris memang. Disaat mama-mama yang lain selalu ada ketika anaknya ingin meminta restu, aku harus berangkat tanpa restu mama. Tapi, aku tetap bersyukur, masih ada yang lebih parah dariku diluaran sana.

Aku naik ke boncengan motor Alvareno.

"Udah? " tanya Alvareno yang kubalas anggukkan

Motor Alvareno dengan lihai membelah jalanan yang tidak terlalu ramai.

"Ren. Kenapa elo nawarin gue berangkat bareng? " tanyaku yang hanya dibalas gidikan olehnya.

Ck! Nyebelin banget sih ni manusia.

Nah! Sekarang udah sampai di sekolah. Yah, sekarang aku bisa merasakan tatapan iri manusia-manusia di sekitarku. Aku sih tidak masalah. Toh, si jin Halu yang menawariku berangkat bersama.

"Ngga usah takut sama mereka! " ucap Alvareno yang sudah mendahuluiku. Aku hanya memutar bola mata malas. Siapa yang takut sih!?

Sekarang aku sudah sampai kelas. Duduk di tempatku dengan sangat nyama. Sedangkan jin di sebelahku hanya menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya.

"Cie. Sella ma babang Reno pembuatan chemistry nya sudah berlanjut ketahap pengeluaran PJ. Uhuy! " ucap Lisa. Sontak aku menendang pelan kaki Lisa, dan dia hanya terkikik.

Teeet...

Bel masuk sudah berbunyi. Ini yang akan menjadi hal yang aku benci. Huft! Demi nilai, aku semangat!!

Pov End

~•...•~

"Iya! Sekarang kelompok terakhir! Kelompoknya Lisa! " panggil bu Iin

Mulailah adegan demi adegan yang mereka telah pelajari selama beberapa hari kemarin. Tak menyita waktu lama, sampailah dipengujung cerita.

"Sella aku tidak akan meninggalkanmu walau apapun yang akan terjadi." ucap Alvareno dengan mimik wajah yang mendramatisir

"Ya aku tahu itu! Kamu berjanji kan!? " sahut Sella dengan akting yang juga terlihat natural

"Ya Sella! Ya! " balas Alvareno meyakinkan sambil mengambil tangan Sella dan menaruh dipipinya.

"Cinta kita tak akan pernah berakhir. " ucap Alvareno yang menjadi akhir cerita drama ini.

Banyak suara siulan, pujian, dan sekaligus yang mencocok-cocokkan Alvareno dan Sella pantas untuk pacaran. Namun, semua diam setelah Bu Iin memberi instruksi untuk diam.
Bel ganti pelajaran sudah berbunyi. Sekarang giliran Bu Eni, guru santai asalkan murid tidak ramai, walaupun main hp. Memang pelajaran kesenian kali ini lebih difokuskan pada seni rupa. Sehingga semua anak sibuk menggambar dari yang lazim hingga yang tak lazim.

Sudah 30 menit pelajaran. Tapi, Alvareno tidak ingin mengikuti pelajaran ini. Karena entah mengapa ada yang aneh dalam keluarganya. Masih berhubungan dengan masalah kemarin sih. Sedangkan Sella, sesekali melirik Alvareno dan enggan untuk berurusan dengannya karena masih bad mood masalah drama.

~•🍩•~

Hai! Aku up!

Karena besok udah ngga ada PTS. Jadi, aku up 2 cerita. Yang belum tahu aku kasih link cerita baruku ⏬🔽⏬

https://www.wattpad.com/story/215248573?utm_medium=link&utm_content=share_writing&utm_source=android

Jangan lupa vote dan komen. Dan makasih yang udah setia sama Alvareno. Thank you 🙏

AlvarenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang