‘’selamat pagi… kau manis dengan celana denim dan kaos putihmu, sekotak susu untuk idolaku yang cantik ,OSH’’
Aku tersenyum setelah membaca satu kalimat manis yang tertulis rapi di notes kecil yang tertempel di sekotak susu yang terletak dalam lokerku.
‘’penggemarmu lagi ? Oh.. ! kenapa aku tak selalu mendapatkan yang seperti dirimu sih ? ‘’
Aku terkekeh melihat Baekhyun yang cemberut di sampingku.
‘’karena kau terlalu cerewet tau..’’ sentilku sembari mengemasi isi lokerku dan menutupnya.
‘’dan ingatlah si bongsor yoda. Kau tak berniat menyelingkuhinya kan ?’’
‘’sial kau ! tidak lah… dia sudah cukup untukku sih…’’
Kalimat Baekhyun membuatku kembali terkekeh sebelum melanjutkan langkah menuju tempat parkiran.
Namun aku harus kembali dihentikan oleh seretan paksa dari si cerewet Baekhyun.
Yang kurasakan hanya aku diseret paksa olehnya menuju lapangan basket yang sedang ramai oleh siswa tingkat akhir –sama seperti kami- yang sedang bermain basket di sore hari.
‘’UWUUU..CHANYEOLL !!!’’
Oh tidak lagi ! Baekhyun dalam mode pemandu sorak 5 oktaf dengan suara cempreng mematikan.
Kupingku yang dimanjakan suasana sekolah yang tenang harus hilang seketika karena teriakan dan gerakan heboh yang ia ciptakan.
Aku meringsut, duduk menjauh darinya dan menghela nafas, mungkin melihat para siswa bermain basket sebentar saja mungkin tidak apa-apa.
Mungkin.
Namun yang aku dapati adalah. Oh si siswa tampan, salah satu yang ikut bermain, dengan kulit putih susunya, atau rambut hitam legam berponinya, atau seragam yang di keluarkan dengan sengaja di tubuh atletisnya, atau peluh yang membanjiri sisi rahang dan punggung lebarnya.
Aku menghela nafas sekali lagi. Dia memang tampan, batinku.
Mataku mengiyakan setelah melirih beberapa siswi yang bersorak di sisi lapangan menggerombol meneriakkan namanya berulang kali.
‘’OH SEHUN ! OH SEHUN ! OH SEHUN !’’
Aku mengendikkan bahuku malas, aku mengenalnya sebagai salah satu ulzang di sekolahku, satu angkatan yang sama denganku namun berbeda kelas.
Dia satu kelas bersama dengan kekasih si Baekhyun –Chanyeol- dan kudengar ia sedikit pendiam jika di kelas.
Salahkan beberapa siswi centil di kelasku seperti Soojin, Naeyeon, Yuqi, dan Jennie yang selalu mengeluh eluhkan namanya di jam istirahat atau di jam kosong. Perilakunya seperti sebuah gossip panas. Hanya untuk para siswi yang menyukainya.
Minus diriku.Aku menyukai ketenangan, aku adalah satu siswi yang masa bodoh dengan yang lain.
Yang ku lakukan hanya sekolah, belajar, makan saat jam istirahat atau menghabiskan waktu di perpustakaan, dan di sore hari kuhabiskan waktuku untuk mengikuti dance club di sekolahku.
Masa bodoh ! aku menyukainya.Aku terlarut dalam lamunanku ketika Baekhyun meringsut mendekatiku.
‘’jika susu yang kau genggam itu tak niat kau minum, biar ku minum saja, aku haus !’’
KAMU SEDANG MEMBACA
Vores Verden
Teen Fiction»»kumpulan Oneshoot«« dalam dunia kita, kau dan aku. dalam garis tangan sang penulis. warna hidup kita berdua. hanya kau dan aku. Entah bagaimanapun akhirnya percayalah. aku tak pernah menyesal mengenalmu ⛔⛔🔞 Akan di tamatkan setelah 35 Chapter.