Vores Verden 6

697 88 19
                                    

Kamera check !

Kacamata hitam check !

Topi check !

Ransel check !

Bodoh !

Aku menggerutu melihat penampilanku sendiri di depan cermin. Pintar sekali, aku terlihat seperti seorang traveler dibanding seorang wartawan.

Ya !

Perkenalkan dulu diriku. Seorang wartawan cantik yang hobi sekali mencari cari idol ataupun selebriti yang sedang berkencan ataupun terkena skandal apapun.

Sensasinya sungguh luar biasa saat aku menemukan sebuah fakta mengejutkan dari target yang aku untit'i



Oh maaf, aku bukan seorang penguntit. Yah meskipun namanya sama saja.

Namun, hey…

Derajadku lebih tinggi daripada mereka !
Aku memiliki keahlian serta sertifikat dan jaminan kesehatan. Tak masalah jika harus berguling guling di lapangan, atau bersembunyi dibalik tong sampah, atau nekat memasuki sebuah klub malam, atau apapun itu. Karena… yah… aku memiliki jaminan keamanan yang terkendali.
Dan…





Ting ting ting…. !

Sial… siapa yang menelfonku pagi pagi sekali, dengan malas ku terima panggilan mendadak itu. Dan terkejut saat mendapati ketua tim ku yang menelfon.
Tuhan… si bongsor idiot itu membuatku hampir jantungan.

‘’nde… yoboseo… ?’’

‘’luhan…. kemarilah sekarang…ada kabar baik untukmu..’’

Dahiku mengrenyit.

‘’kabar baik apa ?’’

‘’kau. Mendapatkan. Target. Baru…’’

Dan senyum idiotku terbit sangat cerah sekali hari ini.










Tak…tak…tak…

Oh… aku sangat menyukai bunyi ketukan tumit heels ku yang menapak lantai kantor. Bunyi iramanya membuatku sedikit lebih percaya diri setinggi tumit heelsku.

Dan sedikit membuat buyar konsentrasi beberapa orang yang melewatiku. Itu membuatku seperti seorang selebriti.

Aku tertawa keras dalam hati.










‘’good morning…’’

Tak !

‘’akh… sialan kau !’’

Siapa lagi yang berani memukul kepala cantikku jika bukan si centil Baekhyun, kecentilannya terkadang membuatku ingin menyumbangkannya beberapa lingerie agar dia bisa merealisasikan kecentilannya di atas ranjang bersama si bongsor idiot kesayangannya.

Aku baik hati bukan ?

‘’berhenti mengumpat… ikut aku atau kau akan kucarikan duda beranak satu untuk menikahimu…’’

‘’oh tuhan tidak lagi… jangan bahas status ku, sial… ini masih terlalu pagi bacon !’’



Dengan cemberut aku mengikutinya untuk masuk ke dalam ruangan ketua tim dan meninggalkan satu bantingan di pintu serta sedikit kekehan di mulut sang ketua yang terlihat senang sekali melihatku.

‘’bagaimana gadis cilik ? sudah siap dengan tugasmu kali ini ?’’

Aku mendengus, apa-apaan ?

Vores VerdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang