Vores Verden 8

659 81 23
                                    

Dalam kamar sebuah apartement itu seorang pria sedang tertidur lelap di ranjang besarnya, wajahnya yang rupawan begitu tak terkikis meskipun dalam keadaan wajah terpejam begitu lelap, rambutnya yang tersibak memperlihatkan dahinya yang begitu indah bahkan setiap orang yang melihatnya ingin sekali untuk sekedar mengelusnya, nafasnya beraturan dan sebuah senyum terbentuk di bibirnya sekiranya ia memiliki mimpi yang sangat indah dalam tidurnya.


Wanita itu membuka pintu kamar dan tersenyum saat mendapati prianya masih terlelap, kedua kaki jenjang putihnya menapaki lantai yang dingin.


Senyum simpulnya tersampir di wajah mungil nan cantik itu, rambutnya yang tergerai bergelombang dengan panjang sepunggung terayun, wanita itu mendekat dan duduk di sisi ranjang, ia terkekeh manis sebelum tangannya terulur mengelus dahi si tampan di hadapannya.

''Sehunah...''


Suara yang semerdu lantunan surga itu mengalun merdu, wanita itu mengguncang tubuh besar si pria.


Oh Sehun membuka matanya tersenyum mendapati kekasihnya, Oh tidak lagi.. calon istrinya membangunkannya di pagi hari.

''selamat pagi Lu''


Luhan terkekeh, ia mengecup lembut bibir sang pria

''bangun dan mandilah.. aku menyiapkan sarapan untukmu..'' ucapnya sembari menegakkan badan kembali.

Barusaja ia hendak bangkit, tangannya dicekal lembut oleh Sehun, pria itu menyamankan duduknya dan memandangnya hangat.

''sebentar lagi..'' gumamnya sembari tersenyum lembut dan dibalas oleh hal yang serupa oleh sang wanita.


Sehun memandang cincin yang terpaut indah di jari manis mereka.

''terima kasih untuk waktu yang indah bersamaku''

Luhan terkekeh.. ia menyelipkan anakan rambutnya kebelakang telinga.

''kau harus sehat hmm...''


Oh Sehun mengerucut cemberut sembari menyandarkan dagunya kebahu wanitanya

''ada apa denganmu yang menyuruhku untuk tetap sehat ?'' ucapnya main main, mengundang Luhan untuk mengusap lembut bahunya yang lebar.


Ia mengendik singkat

''musim dingin akan datang saat pernikahan kita. Dan kau sering sekali mengeluh flu''


Oh Sehun terkekeh dan menyembunyikan wajahnya.

''maafkan kebiasaanku hmm.. aku akan menjaga tubuhku kali ini''

Luhan menepuk pelan punggung itu sebelum teringat dengan sesuatu

''ah...'' ia menarik bahu tegap itu untuk menghadapnya.

''aku memesan tempat yang cantik untuk minggu depan..'' ucapnya antusias.


Luhan membayang tempat yang ia pesan dalam pikirannya. Wajahnya yang antusias membuat Sehun terkekeh gemas, ia mengusak rambut wanitanya gemas.

''kau tau..'' ia menggenggam tangan Sehun antusias.

''itu sebuah taman bunga.. cantik sekali, sebelum kita menikah, kita akan makan malam disana berdua hmm ? kau bisa kan ?'' ucapnya dengan pandangan berharap.


''entahlah~'' ucap Sehun sembari berpura-pura berfikir, Sehun suka melihat wajah cemberut Luhan yang manis, namun saat mendapati tatapan memohon yang begitu menggemaskan.

Oh Sehun akhirnya menyerah.

''baiklah baiklah'' ucapnya terkekeh mengundang senyuman begitu cantik dari calon istrinya itu.

Vores VerdenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang