The Wedding Day

3.7K 306 0
                                    

Di hari pernikahan, Jimin terus diam. Gaun pengantin yang indah wajah yang terpoles make up, tidak membuatnya bahagia sama sekali. Yang dilakukannya hanya termangu sendirian di ruang rias.

"JIMIN...!!"

Sungwoon dan Hoseok datang, mereka berdua sahabatnya. Gadis itu langsung terkesiap. Seketika lamunannya buyar.

"Chukkae, aku tidak menyangka kau akan menikah lebih dulu" ucap Sungwoon sambil memeluk Jimin

"Gomawo. Kau kan sudah punya Daniel. Pinta dia menikahimu saja" balas Jimin Ia bersikap normal, selayaknya pangantin pada umumnya.

"kau ini. Masa aku yg harus melamar dia duluan!"

"Ah, aku juga ingin dipeluk.." Hoseok menyerobot dan memeluk Jimin.

"Ah, bahagianya aku punya sahabat seperti kalian." Jimin sambil memeluk kedua sahabatnya.

"Ngomong-ngomong, aku tidak tahu kalau kau dan Jungkook bertunangan. Kenapa kau tidak cerita" tanya Sungwoon.

Aku sendiri juga baru tahu! Jimin dalam hati. Namun dia tidak menjawab dan hanya tersenyum.

"Ah, kau sangat beruntung. Aku juga rela menikah muda jika calonku itu Jeon Jungkook" canda Hoseok.

"Terus aja kau mimpi!" ucap Sungwoon  sambil menjitak kepala Hoseok yang penuh khayalan ala negeri dongeng.

"Kalian ini" Jimin tiba-tiba terharu dan ingin menangis.

Jimin sangat ingin menceritakan semua unek-unek di hatinya. Tapi ia ingat ucapan Jungkook tadi.










*FLASHBACK*

Sesaat setelah Jimin di rias, dia melirik Jungkook. Anak itu tenang-tenang saja. Padahal dia sendiri gelisah luar biasa.

"Hei, ada hal yang sangat ingin aku tanyakan" ucap Jimin memecah keheningan. Jungkook menoleh santai.

"Kenapa kau setuju dengan pernikahan mendadak seperti ini? Kita masih sangat muda. Dan aku yakin orang sepertimu akan menolaknya"

Sesaat suasana kembali hening. Jungkook hanya menatap Jimin dengan ekspresi datarnya.

"Sebenarnya aku juga tidak mau." jawab Jungkook tenang.

"Lalu kenapa kau setuju?!" sewot Jimin  sampai berdiri.

"Kau sendiri kenapa setuju?" Jungkook  malah balik tanya. Jimin kembali duduk.

"Appa, dia alasan terbesarku menyetujuinya. Dia sangat menyayangiku. Dia ingin segalanya yang terbaik untukku. Dan kau.." Jimin melirik Jungkook "Adalah namja yang dipercaya Appa untuk menjagaku"

Jungkook terperangah. Entah kenapa, melihat wajah sedih Jimin sekarang Ia jadi merasa bersimpati. Sesaat kemudian ia tersenyum tipis.

"Ternyata kau orang yang sama denganku"
Jimin mengerutkan kening. Dia menolehkan kepalanya menatap pria yang akan jadi suaminya itu.

"Apa maksudmu?"

Jungkook bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Jimin.

"Menikah bukan atas dasar cinta. Tapi kompromi”

"A-Apa katamu?!"

Jimin tersentak dengan ucapan yang dilontarkan Jungkook. Apa maksudnya? Menikah untuk kompromi?  Apa pria ini sudah gila?

"Loh, aku benar kan. Apa kita menikah karena saling mencintai? I didn’t think so"

"Dan satu hal lagi, aku tidak memberitahu satu pun temanku tentang pernikahan ini. Jadi kau jangan sekali kali membahas hal ini di depan mereka. Dan pura-pura tidak mengenalku di kampus nanti." ancam Jungkook.

"Hah? Tapi.. Aku sudah terlanjur cerita pada Sungwoon dan Hoseok"

"Kau.."

Jimin menunduk. Harus bgaimana lagi, semuanya sudah terlanjur.

"Baik, jika mereka bertnya macam-macam, kau jawab seperlunya saja. Arraseo!" lagi-lagi Jungkook seenaknya mengancam.

"A-arra"



*FLASHBACK END*













:)










Pernikahan berlangsung tanpa hambatan. Park Seojoon dan Minyoung menangis terharu. Begitupun orangtua Jungkook. Tapi tidak dengan Jihyun. Dia cemberut sepanjang acara.

"Nuna berbohong. Nuna bilang tidak akan cepat menikah dan meninggalkanku” ucap Jihyun ketika acara resepsi.
Jimin memeluk adiknya itu dengan erat.

"Mianhae. Jeongmal mianhae. Kasih sayang nuna tidak akan berubah meski nuna sudah menikah"

"Janji?" tanya Jihyun.

Jimin mengangguk. Jihyun melepaskan pelukannya dan melirik Jungkook.

"Ternyata mimpiku jadi kenyataan. Dan hyung ini penjahat yang sudah menculik nuna dariku!" ucap Jihyun dengan tatapan sinis.

Jungkook ingin sekali menjitak Jihyun. Tapi diurungkannya, dan digantikan dengan senyum.

"Kamu harus rela, saengku" ucap Jungkook.

"Ah, aku tidak percaya. Nuna, apa kau memilih namja yang tepat? Kurasa dia sedikit mencurigakan"

Ah, anak ini, benar-benar minta dihajar. Batin  Jungkook menahan emosi.

“Hahaha, tentu saja. Dia sangat baik” jawab Jimin. Ia sengaja menggandeng tangan Jungkook agar Jihyun percaya.

“Iya. Aku juga cinta pada nunamu. Iya kan?”
Jihyun tetap tidak percaya. Jungkook harus melakukan sesuatu. Jungkook pun mencium pipi Jimin.

Hah, Jihyun syok melihatnya dan Jimin mematung sementara Jungkook tersenyum jahil. Jimin hanya bisa menahan emosinya. Dan sialnya, dia tidak bisa marah ataupun berteriak. Jungkook sudah menjadi suaminya. namja itu berhak melakukan apapun padanya.

Senyuman Jungkook tidak bertahan lama. Dia melihat Lee Jieun, sahabat yang sudah mencampakkannya datang sambil membawa bunga.

Siapa dia? Batin Jimin curiga melihat gadis cantik menghampiri mereka, tersenyum ramah padanya dan Jungkook.

"Chukkae, tak disangka kau menikah secepat ini Kookie" ucap Jieun. Bahkan gadis ini memanggil Jungkook dengan sapaan akrab begitu?

Jungkook tersenyum aneh. "Gomawo" jawabnya singkat. Jieun lalu menoleh pada Jimin.

"Ah, kau pasti istrinya Kookie! Chukkae" seru Jieun tetap dengan senyuman yang sama, tak lupa juga ia menyerahkan buket bunga pada Jimin.

Jungkook sedikit terganggu melihat senyuman Jieun. Rasanya, seperti mengingatkannya pada kenangan indahnya bersama Jieun dulu.

"Ne" jawab Jimin singkat. Ia sedikit tersenyum. Tentu saja! Apa dia tidak lihat aku pakai gaun pengantin. Batin Jimin.

Setelah itu Jungkook dan Jieun sibuk membicarakan hal yang tidak dimengerti Jimin. Ah, ini membuatnya jengkel.





















TBC

Vote comments:)

Jungkook & Jimin (Kookmin GS Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang