Morning Kiss

3.4K 290 4
                                    

Jimin terpojok. Ia tidak bisa kabur lagi karena punggungnya membentur tembok kamar. Dalam hati, Jungkook menahan tawa sekuat tenaganya melihat wajah ketakutan Jimin. ia menyeringai puas. Lalu menyentil pelan kening gadis itu.

"Au!!!" desisnya. Ia menggeram tertahan sambil menatap horor punggung Jungkook yang menjauh. Dari tempatnya berdiri terdengar suara gelak tawanya.

Apa-apaan ini? Setelah membuatnya spot jantung dengan seenaknya menyentil? Memangnya tidak sakit apa??? Jimin membuka mulut hendak protes. Tapi, ia tertahan saat Jungkook menyerahkan sebuah baju pada Jimin.

"apa? Ini!"

"Itu baju tidurmu. Eomma yang menyiapkannya"

Jimin berhenti memasang pose waspada. Kini ia tertegun melihat baju tidur di tangannya. Sangat lembut dan berwarna sama seperti yang dipakai Jungkook. ini pasti piyama couple.

"Harusnya kau memberikan ini dari tadi. Aku jadi tidak perlu panik begini" Jimin lega. Ia tidak perlu tidur memakai kain bertumpuk yang berat dan menyesak.

"Aku senang melihat wajah panikmu. Lucu" Jungkook tertawa lepas, kembali membuat Jimin kesal. Ia tidak menjawab apa-apa karena ia langsung melesat pergi ke kamar mandi untun mengganti bajunya.

Meskipun sosok Jimin sudah menghilang, Jungkook masih tertawa . Ia melempar handuknya ke sofa terdekat, mengambil salah satu buku dari rak di samping lemari kemudian duduk di atas tempat tidur sambil membaca. Itu memang kebiasaannya sebelum tidur.

Tiba-tiba ia teringat pada momen-momen saat pernikahan tadi. Sebenarnya ia terkesan ketika melihat Jimin memakai gaun pengantin dengan hiasan lengkap. Tapi ia tidak mengungkapkannya dan hanya diam. Mengagumi secara sembunyi-sembunyi.

Begitupun tadi. Entah kenapa perasaannya menjadi sangat bergejolak melihat ekspresi tersipu Jimin. Jika ia tidak menahan diri, entah apa yang diperbuatnya pada gadis polos itu.

Gadis yang manis dan polos. Pikir Jungkook. Senyum pun mengembang tanpa disadarinya. Eomma bilang mereka sangat akrab waktu kecil. Tapi ia sama sekali tidak ingat.

"Ah, ini sih bukan baju tidur. Tapi gaun tidur!" suara keluhan Jimin membuyarkan lamunan Jungkook. Otomatis ia menoleh.

Untuk sesaat Jungkook terdiam melihat Jimin dengan balutan gaun tidur itu.
"Memang apa yang salah?"

Dari sudut manapun baju tidur itu bagus, berlengan panjang dan bentuknya seperti gaun malam hanya saja itu piyama.

"Lihat, banyak renda dimana-mana" keluhnya sambil menggembungkan pipi. Memang benar sih, modelnya seperti gaun tidur yang sering dipakai putri-putri kerajaan eropa sana.

"Kalau mau mengeluh, kau bilang saja pada Eomma" dia malas meributkan hal tidak penting seperti itu dan memilih kembali membaca buku. Jimin menghela napas.

"Tapi ini lebih baik daripada gaun tadi" benar, daripada ia tidur tanpa mengenakan apapun.

Ia berjalan namun berhenti lagi. melihat Jungkook sudah ada di tempat tidur, duduk sambil memegang buku. Aish, kenapa ia jadi berpikiran yang bukan-bukan ya?

"Kau sudah mau tidur juga?"

"Ya. Kau juga sudah mengantuk kan? Sini tidur di sebelahku"

Jungkook menepuk-nepuk tempat di sampingnya. Jimin terbelakak kaget. Namja ini sudah gila! Kenapa dia harus tidur di sampingnya? Bisa-bisa terjadi sesuatu nanti.

"Ah, aniyo. Nanti kau tiba-tiba menyerangku lagi"

Jungkook terperangah, matanya sempat membulat kaget. Ia menutup bukunya kencang lalu menatap Jimin dengan mata di sipitkan.

Jungkook & Jimin (Kookmin GS Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang