Hurt

2.9K 251 14
                                    

Pihak pengelola resort mengadakan sebuah jamuan makan malam terbuka di aula resort itu untuk semua tamu yang menginap di sana. Kesempatan ini di pakai oleh para tamu untuk saling mengenal satu sama lain. Tak terkecuali rombongan Jungkook dan teman-temannya. Dari tadi mereka sudah sibuk bercengkerama sambil menikmati hidangan yang tersedia di sana.

Sementara Jimin sedang asyik menyantap hidangannya, Jungkook menghampiri Jieun yang berdiri sendirian di dekat kolam renang samping aula itu.

“Jieun, bisa kita bicara sebentar?” tanya Jungkook. Jieun menoleh, menyadari itu Jungkook ia mengangguk. Kebetulan ia pun ada yang ingin di bicarakan.

“Boleh”

Tanpa sengaja Jimin melihat Jungkook berbicara dengan Jieun dan pergi dari tempat. Loh, mau ke mana mereka? Tanpa aba-aba Jimin mengikuti kedua orang itu.
Tentu tanpa sepengetahuan mereka. Yang membuatnya penasaran adalah ekspresi serius yang di keluarkan baik Jungkook maupun Jieun saat mereka bertatapan. Itu membuatnya curiga.




:)





“Hatschim!” ini kali ke tiga kalinya Daniel bersin malam ini. Tenggorokannya terasa panas dan hidungnya perih. Ah, dia pasti masuk angin gara-gara diceburkan ke air laut oleh Jungkook tadi siang.

Sungwoon merasa ada yang tidak beres langsung memegang kening Daniel. Takut tunangannya itu sakit. Tapi untungnya suhu Daniel normal. Ia mendesah lega, tapi tidak membuatnya tenang.

“Kau pakai syalku ya, biar tidak sakit. Udara malam kan tidak bagus untuk orang yang terserang gejala demam sepertimu”

Sungwoon melepaskan syal yang dipakainya lalu melilitkannya ke leher Daniel. Namja itu terharu dengan perhatian Sungwoon meskipun ini biasa terjadi, tapi tetap saja selalu membuatnya ingin menangis.

“Gomawo Woonie, senangnya punya calon istri sepertimu” Daniel mencium pipi Sungwoon sekilas.

“Ya! Kau, ini tempat umum tahu!” protes Sungwoon. Daniel mengendikkan bahu tak peduli. Terserah apa kata orang. Ia hanya ingin menunjukkan rasa cintanya. Itu saja.

“Aigoo, kalian romantis sekali” Hoseok iri melihat kemesraan Daniel dan Sungwoon. Taehyung hanya garuk-garuk kepala menanggapinya. Sudah dibilang kan, ia tidak seromantis Daniel. Namjoon dan Yoongi tertawa.

“Hmm, aku iri juga” ucap Seokjin. Namjoon menoleh.

“Kapan ya terakhir kali Namjoonie menciumku?” pikir Seokjin. Ia memiringkan kepalanya dan menempelkan telunjukknya di ujung bibir.

“Mungkin 2 hari yang lalu? Atau..” ucapan Seokjin terhenti karena Namjoon buru-buru membungkam mulutnya. Teman-temannya menatap tingkah gugup Namjoon dengan heran.

“Hahaha, sayang, yang seperti itu jangan dibahas blak-blakan dong” ucap Namjoon menahan malu diselingi kekehan yang terdengar aneh. Seokjin melepaskan diri.

“Memang itu kenyataannya kok.” ucap Seokjin polos.

Hadooh.. Yang lain geleng-geleng kepala saja melihat pasangan ajaib itu. Seokjin gadis yang polos, childish, ceroboh, jujur, apa adanya, dan tingkahnya susah ditebak. sementara Namjoon namja yang pintar, baik, dewasa, sedikit pendiam, dan yang pasti populer. kenapa bisa jadian? Bahkan hubungan itu sudah bertahan lebih dari 2 tahun. Wow, ajaib!

“Ngomong-ngomong, Niel, kapan kau akan menikahi Sungwoon?” tanya Yoongi. Sungwoon tersipu malu mendengarnya sementara Daniel tersenyum simpul.

“Tidak lama lagi. Tunggu saja! Dan kalau aku menikah nanti, aku ingin kau mengenalkan kekasihmu. Oke” tantang Daniel. Yoongi terperanjat. Ia menoleh kiri-kanan, gugup.

Jungkook & Jimin (Kookmin GS Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang