Love

2.5K 238 6
                                    

Beberapa hari berlalu.
Daniel, Namjoon, dan Taehyung mengalami hari-hari menyenangkan bersama pasangannya masing-masing.

Sedangkan Jieun, Jungkook, dan Jimin tidak dalam suasana hati yang baik. Yoongi, dia yang selalu jadi penenang jika Jieun sudah mulai sedih lagi.



:)




Di rumah.

Jungkook memperhatikan Jimin yang sedang memasak makan malam untuk mereka. Sudah beberapa hari sejak malam itu ada yang berubah dari diri Jimin. Entah apa itu. Perhatiannya, sikapnya, senyumnya, memang tidak berbeda dengan sebelumnya. Tapi, ia merasa ada sesuatu yang hilang. Oh dear, apa itu?

Selama makan pun Jungkook hanya memperhatikan Jimin yang tampak biasa saja. Sepertinya ia tidak menyadari Jungkook sedang mengamatinya.

“Lah Jungkook? Kau kenapa bengong? Mau aku suapin lagi?” tanya Jimin dengan wajah berseri. Perhatiannya, cara bicaranya masih sama.

Lalu apa yang membuat Jungkook merasa berbeda?

“Iya. Aku ingin disuapi” ujar Jungkook membuat Jimin mengerjap. Tidak tahu sejak kapan rasanya ia merasa ada yang kurang jika Jimin tidak memperhatikannya.

Sekarang ia tahu kenapa Jihyun senang sekali bermanja-manja pada Jimin. Karena cara Jimin memanjakan membuatnya rindu.

Jimin menyuapi Jungkook dengan wajah cerah. Jungkook justru merasa miris. Kenapa ini?

“Sudah, cukup. Aku sudah kenyang” ucap Jungkook seraya menahan tangan Jimin yang akan menyuapinya lagi. gadis itu melebarkan matanya, bingung.

“Loh, kan baru beberapa suap”

“Aku sudah kenyang Jiminie”

Jimin menurut saja. “Araseo”




:)





Setelah makan, Jungkook menghampiri Jimin yang sedang menonton Tv.
“Jiminie, lusa Daniel mengajak kita dan yang lainnya berlibur ke resortnya di pulau Jeju. Bagaimana? Kau ikut kan?” tanyanya.

Gadis itu menoleh, lalu tersenyum. “Tentu saja. Sepertinya menyenangkan” Jungkook mengangguk. Lagi-lagi ia merasa ada yang salah.

Jimin kembali melanjutkan kesibukannya menonton Tv sambil memakan cemilan.
“Jiminie” Panggil Jungkook yang kesal tiba-tiba. Ia merasa tidak diperhatikan.

“Hmm” gumam Jimin tanpa menoleh

“Kau marah padaku?” tanya Jungkook. Jimin menoleh sekilas.

“Tidak”

“Lihat aku!” seru Jungkook kesal sambil menghadapkan badan Jimin ke arahnya.
Jimin kaget karena Jungkook menatapnya serius.

“Katakan, apa salahku? Kenapa kau bersikap begini padaku? Aku tidak mengerti sama sekali” ucap Jungkook penuh tanda tanya.

Jimin tertawa “Maksudmu apa Jungkook-ah? Aku tidak marah dan sikapku tidak ada yang berubah iya kan?”

“Arra. Tapi kenapa aku merasa ada sesuatu yang hilang dari dirimu. Kau tahu, itu membuatku sangat frustasi”
Jimin tidak menjawab, ia diam.

“Jangan membuatku bingung, kumohon katakan kenapa?”

Jimin tersenyum. Ia membelai pipi Jungkook pelan.

“Tidak ada apa-apa. Sudah kupikirkan, malam itu tidak seharusnya aku berkata hal yang bukan-bukan tentang perceraian atau semacamnya. Meski diawali oleh kompromi, tapi pernikahan tetaplah ikatan suci dan bukan sebuah permainan. Karena itu, meski kau tidak bisa menyukaiku, aku akan berusaha menjadi istri yang baik”

Jungkook terkesiap. Ia tahu sekarang, perasaan yang hilang itu apa. Oh dear, apa mungkin…..

Jimin tahu sekarang apa yang hilang dari diri Jimin. Sepertinya ia sudah kehilangan cinta dari Jimin. Walaupun semuanya sama, tapi rasanya berbeda jika tidak ada cinta.

Hampa.

Seperti itulah.

Ha.. Cinta..

Jungkook  kehilangan itu? Tapi kenapa bisa begitu terasa? Oh, apa mungkin..

Ia mulai mencintai Jimin..






























TBC

Vote comments please :)

Wah semua karakter di work ini udah ketemu sama pasangan masing-masing except Yoongi.
Tinggal nuntasin masalah jekey
Lalu tamat yey

Jungkook & Jimin (Kookmin GS Fanfiction) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang