Setelah menertawai Fang sepuas - puasnya, Taufan memilih untuk tidur diruang kesehatan. Begitu pula dengan yang lainnya.
"Lho? Glacier? Belum tidur?" Gempa bertanya, ia heran biasanya Glacier sangat cepat kalau soal tidur.
"Enggak bisa tidur". Singkat Glacier, menatap langit malam melalui jendela ruang kesehatan yang menghadap ke arah belakang sekolah.
"Badanmu panas lagi?" Gempa kembali bertanya, Glacier hanya bergeming.
"Tidak, aku baik - baik saja, kok. Hanya saja aku takut bermimpi buruk". Jawab Glacier dan menatap luka cakar disekitar tangannya.
"Jika takut, maka lawanlah ketakutan itu. Aku yakin ketakutan itu akan menghilang dengan berjalannya waktu". Ucap Gempa tersenyum semanis gula sambil melihat langit malam yang sangat indah.
Namun tak seindah keadaannya untuk saat ini.
Yang dikatakan Gempa memanglah benar. Glacier hanya tersenyum lembut lalu menatap langit malam bersama Gempa. Sedangkan yang lain, sudah tertidur dengan nyenyak.
'Luka ini akan sembuh 'kan?'
•• •• •• •• ••
Empat jam sudah berlalu, mereka semua masih tertidur pulas. Hanya ada suara dengkuran di ruangan itu.
Ice yang sedang tidur sangat pulas tiba - tiba merasa terganggu. Bukan karena Blaze yang ingin minta izin ke kamar mandi. Namun Ice merasakan suhu yang sangat panas disampingnya. Dan hal itu membuat ia sedikit berkeringat.
Ice membuka matanya dan mencoba untuk bangun lebih awal. Di samping kanan, Blaze masih tertidur pulas. Dan di samping kiri, ada Glacier dalam kondisi buruk. Sangat buruk.
Badannya sangat panas, keringatnya sangat banyak hingga baju yang ia pakai sedikit basah, napasnya memburu dan mukanya pucat.
"Glacier, lo kenapa?" Ice, sambil menggoyang - goyangkan badan Glacier.
Tangan Ice menyentuh dahi Glacier untuk memeriksa suhu tubuhnya. "Aww... Panas".
Setelah itu, Ice memeriksa denyut nadinya. Sangat lemah.
Secepatnya Ice bergerak mengambil alat p3k di ruang kesehatan. Segera Ice membuka perban Glacier dan menggantinya dengan yang baru. Setelahnya Ice mengompres dan memberikan alat oksigen kepada Glacier.
'Setidaknya ini membantu'. Pikir Ice.
"Ekhemm! Tumben, biasanya kerjaan lo tidur mulu, Ice". Ucap Gempa yang baru saja bangun.
Sebetulnya Gempa sudah terbangun sejak tadi. Tapi, waktu ia terbangun Ice sedang mengganti perban Glacier. Jadi, Gempa biarkan saja orang pemalas ini menjadi peduli.
"Jangan bercanda. Kondisinya cukup parah, lho". Ucap Ice serius.
"Perlukah kita memberitahu hal ini kepada temannya?" Gempa, lalu menatap Supra yang masih tidur.
"Tidak usah, dia baru saja kehilangan seseorang. Pasti dia sangat lelah". Ice, lalu memeriksa Glacier yang perlahan sudah bernapas dengan stabil.
Tapi, napasnya kembali tidak stabil dan...
Berhenti.
Ice panik, Gempa juga panik, secepatnya Ice memberi oksigen kepada Glacier, namun hasilnya nihil.
"Beri dia oksigen". Perintah Gempa, Ice terkejut. Cepat - cepat Ice menggeleng menolak untuk memberi napas ke Glacier.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [Boboiboy]
RandomHanya satu yang bisa mereka lakukan. Yaitu berlari. Berlari untuk menghindari para ancaman yang datang ke mereka. Semua orang sudah terkena virus yang membuat mereka berjalan pincang - pincang dan menggeram tidak jelas. Layaknya zombie di dalam fil...