"Kenapa?! Kenapa harus dia?! Sialan!" Kesal Frostfire. Ia merasa gagal menjadi seorang teman.
Jika Glacier menjadi zombie, muka apa yang harus ia tunjukkan padanya?
"F...fr..ost..ty, ter..nyata a..aku l..le..bih na..kal da..dari..pada k..kam..mu, ya?" Ucap Glacier dengan nafas tersengal - sengal. Frostfire langsung memalingkan mukanya, ia tidak sanggup melihat Glacier seperti ini. Ia pun menghampiri Supra.
"Lo 'kan?! Yang udah bikin Glacier kayak gitu?!" Bentak Frostfire namun Supra tidak peduli padanya dan membalikkan badannya.
Supra tidak menjawab apapun pertanyaan dari Frostfire.
"Tatap gua, sialan!" Frostfire menarik tubuh Supra. Mereka pun berhadapan satu sama lain. Tapi, kali ini Frostfire terdiam melihat Supra menangis dalam diam.
"Sup, maaf, gua emosi tadi". Ucap Frostfire. Kini mereka berdua tertunduk diam.
Rasa bersalah berada di hati kecil mereka berdua. Karena maupun Frostfire dan Supra gagal melindungi temannya.
"Apa... Kami mengganggu kalian berdua?" Supra dan Frostfire menengok ke belakang ternyata Solar dan Blaze menghampiri mereka berdua.
Setelah beberapa menit, keempat orang itu berbincang - bincang. Supra dan Frostfire mengelurkan keluhannya sedangkan Solar dan Blaze yang mendengarkan.
~~~~~~~~~
Dan tidak terasa waktu yang berjalan lambat menjadi cepat. Sore datang, Taufan, Thorn dan Blaze melakukan rencana yang mereka buat 5 menit yang lalu.
"Memangnya kita harus melakukan ini?" Tanya Thorn.
Mereka kini berada diluar ruangan yaitu lantai dua dan sedang dalam keadaan menunduk, merangkul satu sama lain dan membentuk lingkaran.
"Bang, yakin nih? Nanti kalo ada yang marah, gimana?" Ucap Blaze. Ia takut jika melakukan rencana ini pasti Halilintar akan memarahinya.
"Tenang aja, gua 'kan pawangnya Halilintar". Ucap Taufan dengan percaya diri.
Jadi...
Rencananya adalah membunyikan bel pemadam kebakaran. Ide Taufan terlalu cemerlang untuk membikin rencana ini.
Mereka bertiga sudah siap di depan bel pemadam kebakaran. Tinggal pencet belnya dan langsung kabur dari tempat tadi. Namun, masalahnya...
"Kalian lagi ngapain sih?" Tanya Supra. Yang datang secara tiba - tiba bersama Frostfire.
"Bang, kok lo enggak ngajak gua ngumpul juga sih?" Ucap Frostfire sambil merangkul Blaze.
Ketiga orang itu hanya terdiam. Taufan selaku pembuat rencana ini, ia memutuskan mengubah rencana. Taufan pun memberi tanda isyarat ke Thorn dan Blaze supaya rencananya ditunda terlebih dahulu.
Blaze mengangguk sedangkan Thorn memiringkan kepalanya. Thorn tidak mengerti apa yang dimaksud Taufan.
'Mungkin tanda x di tangan Abang Taufan mengartikan bahwa kita tidak punya banyak waktu. Oke, kalo begitu akan kunyalakan bel itu secepatnya'. Batin Thorn. Setelah lama Taufan menunggu, Thorn mengangguk.
"Yah... Kami sedang melakukan suatu rencana rahasia". Jawab Taufan sambil berhadapan dengan Frostfire. Sedangkan Supra curiga padanya.
"Rencana rahasia? Maksudnya?" Tanya Supra penasaran.
"Kami ingin mengumpulkan para zombie". Jawab Blaze dengan santai.
"Bang, lo kesurupan setan, ya? Yang bener aja ngumpulin zombie, malahan kita yang dimakan zombie". Canda Frostfire.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUN [Boboiboy]
AcakHanya satu yang bisa mereka lakukan. Yaitu berlari. Berlari untuk menghindari para ancaman yang datang ke mereka. Semua orang sudah terkena virus yang membuat mereka berjalan pincang - pincang dan menggeram tidak jelas. Layaknya zombie di dalam fil...