"Hei! Tak bisakah wajahmu itu biasa saja?"
"..."
Sial! Saking fokusnya pada pemikirannya sendiri Yeonsoo sampai melupakan bahwa disini dia tidak sendirian.
Dengan wajah datar dia menatap Wonwoo yang sudah menghancurkan angan-angannya. Lalu beralih tersenyum pada Hyera yang terlihat masih syok.
"Hyera-ya, dengarkan aku! Tarik nafas pelan-pelan lalu hembuskan dari mulut. Apa kau takut?" Hyera mengangguk pelan setelah melakukan hal yang Yeonsoo instruksikan.
"Kenapa harus takut kalau kakakmu ada disini? Iya, kan?" Walaupun masih sedikit syok Hyera tersenyum manis pada Yeonsoo.
"Kamu tahu kan kalau kakak ini bodyguard? Jadi, serahkan saja nyawamu padaku. Selama masih ada aku, kamu aman di sisiku." Yeonsoo masih mencoba menenangkan Hyera karena ini adalah pengalaman pertamanya berada dalam keadaan mencekam seperti ini, sebenarnya Yeonsoo juga.
Tapi Yeonsoo sudah terbiasa diberikan pelatihan seperti ini jadi dia tidak merasa tertekan oleh keadaan. Bahkan kepalanya sejak tadi tidak diam dan terus mengawasi keadaan sekitar. Mencari celah yang tepat untuknya bisa menyelamatkan Hyera yang menjadi prioritasnya dan tentu saja pengunjung toko ini.
"Apa kau tak akan menenangkanku juga?" Yeonsoo kembali melayangkan tatapan kesalnya pada Wonwoo.
Menenangkannya? Memang situ siapa? Ingin sekali Yeonsoo mengatakan hal itu tapi tidak berguna juga, jadi cukup katakan saja dalam hati.
"Sudahlah, aku tahu kau tak butuh hal itu." Balasnya datar. "Ngapain juga tadi ini tangan malah narik dia segala." Gerutunya pelan.
"Kau! Jeon Wonwoo, apa kau bisa bela diri?" Wonwoo mengangguk ragu.
Karena keadaan sedang serius, Yeonsoo harus segera bertindak. Sulit menyelamatkan orang saat keadaan seperti ini jika ia seorang diri. Dia harus jaga-jaga dan mengumpulkan orang yang berguna untuk menyelesaikannya.
"Bagus. Hyera-ya, bukankah Woojin selalu mengajarimu bela diri setiap hari Kamis dan Sabtu?" Hyera mengangguk.
"Maka sekarang saatnya melakukan praktek nyatanya." Terbesit keterkejutan sesaat di mata Hyera sebelum dengan tegasnya dia mengangguk dan mengepalkan tangannya.
"Kau meminta kami ber-kelahi?" Tanya Wonwoo bingung.
"Bukan seperti itu. Ini hanya untuk jaga-jaga saja. Kau juga pasti tahu kalau mereka bukan sembarang perampok."
"Lalu, sekarang bagaimana?" Tanyanya lagi.
"Baiklah, ini misinya. Mendekatlah!" Mereka bertiga mendekatkan kepala masing-masing dan memulai pembicaraan sesingkat dan secepat mungkin.
"Aku akan menghubungi rekanku yang lain. Jika dilihat dari waktu dan tempat ini, butuh lima menit untuk mereka sampai disini. Jadi, selama menunggu mereka beraksi kita harus mencari celah aman untuk bersembunyi." Ucap Yeonsoo lugas.
"Kenapa kita tidak menelepon polisi saja?" Tanya Wonwoo heran.
"Kau tahu, tanpa kau minta pun sekarang polisi sedang menuju ke tempat ini. Dan jarak kantor polisi lumayan jauh dari sini. Itu tak menutup kemungkinan kita cepat selamat." Wonwoo mengangguk paham.
"Dan karena kau adalah seorang artis, sebisa mungkin tutupi dirimu sebaik-baiknya jangan sampai ada orang yang menyadari keberadaanmu."
Sebelum Wonwoo ingin memprotes ucapannya, Yeonsoo lebih dulu meletakan tangannya di mulut Wonwoo.
"Aku tahu! Jadi, balikan saja jaketmu itu. Aku tahu jaketmu itu bisa dipakai bolak-balik. Oke?" Wonwoo mengangguk pelan.
"Dan, untuk Hyera... Hyera-ya?" Yeonsoo memegang bahu kiri Hyera karena tak mendapat balasan dari sang empunya nama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard-(Jeon Wonwoo)
FanfictionMenjadi bodyguard adalah cita-cita Yeonsoo. Tapi menjadi bodyguard dari seorang fans grupband membuatnya harus menghela nafas dalam. Tak pernah terpikirkan oleh Yeonsoo sebelumnya bahwa dia harus pergi ke fan meeting, fantour, bahkan sampai menonton...