[8] Sebuah Rencana

116 22 0
                                    

Adakalanya seorang anggota boyband yang terkenal kalem juga tersihir oleh makhluk bernama perempuan sampai hilang akal

-Abstrak Qoutes

____________________________________
.


.
.
.

Libur dua hari telah usai. Kini Yeonsoo kembali ke rutinitas awalnya mengawal Hyera. Setelah kelelahan menonton konser sampai kehabisan suara, Chanyeol tak memperbolehkan Hyera untuk keluar rumah sampai suaranya kembali.

Semalam Rowoon pulang mengekori Hyera dengan wajah kusut dan pakaian lusuh. Terlihat jelas jika dia memang kelelahan mengawal Hyera. Yeonsoo sebenarnya ingin menertawai Rowoon tapi melihat wajahnya membuat Yeonsoo bungkam.

"Kak...aku haus," ujar Hyera dengan suara seraknya yang nyaris hilang.

"Ingin minum apa?" Yeonsoo yang mengerti segera berdiri hendak ke dapur.

"Teh hangat saja." Yeonsoo mengangguk dan pergi menuju lantai bawah.

Ketika berjalan di lorong dekat tangga, Yeonsoo berpapasan dengan Bohyuk yang sepertinya sedang melakukan video call dengan seseorang.

Oh iya, sejak kejadian Bohyuk bercerita itu, Yeonsoo telah memutuskan untuk memanggilnya Bohyuk alih-alih Hardin. Ya, itu pun jika tidak ada orang lain. Bohyuk melarang keras ada orang lain yang tahu identitasnya selain Yeonsoo.

Lagipula untuk apa Yeonsoo harus memberitahukan identitasnya. Tak ada untungnya juga.

"Eoh? Yeonsoo-ya, Kemari sebentar!" Niatnya sih Yeonsoo ingin mengabaikannya tapi Bohyuk sudah lebih dulu menahan bahunya dan membalikkan badannya.

Yeonsoo sampai mendelik pada Bohyuk karena menghambat pekerjaannya. Dan seperti sebelumnya, Bohyuk hanya memperlihatkan senyum polosnya yang membuat Yeonsoo muak.

"Ada apa?" Tanya Yeonsoo datar.

Wonwoo yang merupakan orang yang sedang Bohyuk hubungi sempat tersentak sebentar. Sepertinya memang perkiraannya benar jika Bohyuk bekerja bersama Yeonsoo.

Wonwoo heran kenapa Yeonsoo itu sangat datar di matanya. Padahal dari yang Wonwoo lihat saat ia menumpang di mobil Hyera, Yeonsoo sering berbicara bahkan juga tersenyum.

"Bang!" Bohyuk memanggil membuat Wonwoo mengedipkan mata beberapa kali.

"Hm? Apa?"

"Nih, kenalin ini rekan kerjaku, dia ini satu-satunya orang yang tahu identitas asliku disini." Jelas Bohyuk yang terdengar semakin pelan di akhir kalimat.

Wonwoo memasang wajah cerianya dan menyapa Yeonsoo. "Hai, Eun Yeonsoo. Senang bertemu denganmu lagi." Sapanya ramah.

Yeonsoo hanya membalasnya dengan senyum tipis. Bohyuk yang melihat itu melirik keduanya tak percaya.

"Kalian saling kenal?" Yeonsoo mengangguk.

"Hyera itu penggemar Seventeen." Ucap Yeonsoo

"Ohh...kalau begitu, apa Hyera mengetahui identitasku sebagai adik Jeon Wonwoo?" Seru Bohyuk sedikit panik.

Yeonsoo mengangkat bahu. "Dia memang pernah bercerita kalau Wonwoo punya adik yang bernama Jeon Bohyuk. Tapi foto yang ada di internet itu sepertinya sudah lawas. Jadi, aku ragu kalau dia akan mengenalimu yang sekarang."

"Lagipula, sekarang wajahmu itu sangat berbeda dengan dulu." Sambung Wonwoo.

"Saranku jangan terlalu berinteraksi dengan Hyera saja. Itu pun sudah cukup." Ingat Yeonsoo pada Bohyuk.

Bodyguard-(Jeon Wonwoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang