"Kau gila!" Kesal, itulah yang Yeonsoo rasakan saat ini.
"Aku minta maaf, tapi tuan tidak memperbolehkanmu masuk sampai batas waktu habis!" Tegas orang di depan Yeonsoo.
"Huh!" Yeonsoo mendengus mendengarnya.
Hari ini Yeonsoo mendapatkan bonus waktu istirahat dari Chanyeol. Setelah kejadian di toko buku beberapa hari kemarin sepertinya Chanyeol sadar jika pekerjaan Yeonsoo lebih besar daripada bodyguard lain yang tak banyak kegiatan seperti dirinya.
Awalnya Yeonsoo menolak karena bagaimana pun juga itu sudah menjadi kewajibannya dalam bekerja. Tapi Chanyeol dan Hyera tetap memaksa.
Tentu saja, dia terpaksa menyetujui hal ini mengingat Chanyeol sudah menyuruh Rowoon untuk menjaga Hyera selama masa istirahatnya.
Waktu libur yang diberikan sebenarnya hanya dua hari. Namun gilanya, baru dua jam Yeonsoo keluar dia sudah kembali beranjak pulang. Sayangnya, orang di depan gerbang itu lebih dulu menahannya.
"Tapi aku bosan, Ong! Biarkan aku masuk!" Teriak Yeonsoo pada Seongwu.
Entah siapa yang memerintahkan, tapi sepertinya orang rumah memang tak akan membiarkannya masuk ke dalam sampai pukul 8 malam. Ya itu kesepakatan yang tadi pagi dibuat oleh Chanyeol—lebih tepatnya perintah.
Yeonsoo tak boleh pulang sebelum pukul 8 malam. Sebenarnya Chanyeol memerintahkan hal itu atas usulan Hyera dan Sera. Mereka tahu jika Yeonsoo itu orang yang lumayan pemalas dan tak terlalu suka berinteraksi. Jadilah, mereka berdua terus saja mengompori Chanyeol agar tak membiarkan Yeonsoo masuk.
Niat mereka itu baik. Setidaknya dengan begitu Yeonsoo akan berjalan-jalan di luar sana. Mereka tidak peduli jika Yeonsoo akan pergi ke toko buku atau tidur di sauna. Yang penting waktu libur ini harus benar-benar Yeonsoo gunakan untuk refreshing.
Melihat kebisingan di depan rumah, Sera yang memang hari ini bertugas menjaga rumah pun berjalan menuju gerbang dengan membawa beberapa kupon makan.
"Ngapain masih di sini?" Tanya Sera dengan gerbang yang menjadi pembatas.
"Kak, ayolah aku pengen istirahat di kamar saja. Aku juga lapar, kak." Yeonsoo memelas minta bantuan Sera.
"Oh ayolah, Eun. Jangan seperti itu! Gunakan waktu liburmu sebaik mungkin. Ini aku akan memberimu kupon ayam dari toko langgananku. Pergi dan makanlah disana!" Setelah memberikan kupon itu Sera berbalik pergi sambil menggumamkan lagu yang sedang trend saat ini.
"Kalian ini benar-benar!"
Dengan perasaan kesal Yeonsoo pergi meninggalkan rumah tanpa menghiraukan Seongwu yang tengah melambaikan tangan padanya.
"Andai aku juga mendapatkan libur." Gumamnya pelan lalu masuk ke dalam rumah.
Di sepanjang jalan Yeonsoo terus saja mengumpat dalam hati. Kadang ia sangat kesal pada teman-temannya yang penurut pada majikan. Sudahlah, lupakan saja hal itu. Yeonsoo sadar jika mereka melakukan itu agar Yeonsoo pergi bersenang-senang.
Namun kemana ia harus pergi jika dirinya saja tak punya teman di kota yang besar ini. Yeonsoo merutuki dirinya sendiri yang tak pandai dalam berteman.
Akhirnya Yeonsoo memilih pergi ke toko ayam yang tertera dalam kupon di tangannya. Sepanjang jalan Yeonsoo terus saja memikirkan kemana ia akan pergi sampai pukul delapan nanti sedangkan jam ditangannya masih menunjukkan pukul 10 pagi.
"Masih ada 10 jam lagi. Ini benar-benar mengesalkan!" Geram Yeonsoo.
Pasalnya dua jam sebelumnya Yeonsoo habiskan untuk pergi ke taman. Di sana lumayan luas dan tenang, jadi tadi ia habiskan untuk lari pagi dan berolahraga. Pakaian yang kini ia pakai pun masih yang tadi.
Itulah kenapa tubuhnya terasa sangat lengket. Mungkin setelah mengisi perut, ia akan pergi ke pemandian umum atau ke sauna.
"Eh, tapi masa ia nanti pake baju ini lagi?"
Pagi tadi memang niat Yeonsoo hanya keluar sekedar menghirup udara pagi. Mana Yeonsoo tahu kan kalau pada akhirnya akan diusir seperti ini. Untungnya tadi Yeonsoo membawa ponsel dan dompet.
Yeonsoo berhenti sejenak melihat toko yang sibuk melakukan cuci gudang. Karena ia juga sedang butuh pakaian, Yeonsoo pun mendekat ke toko itu dan melihat-lihat pakaian yang bagus menurutnya.
Meskipun harus berdesakkan dengan ibu-ibu rempong, setidaknya ada pakaian yang menurutnya bagus untuk dipakai. Yang lebih utama, harga satu pasang baju itu lumayan ramah untuk dompetnya.
"Pilihan bagus, nona." Ujar pegawai kasir yang melayani Yeonsoo.
Di lihat dari penampilan dan pembawaannya sepertinya dia adalah pemilik toko ini. Ah, pantas saja sejak tadi Yeonsoo banyak mendengar jika pemilik toko ini sangat tampan. Yah orang ini memang lumayan tampan untuk ukuran seorang pemilik toko pakaian seperti ini.
"Terima kasih." Hanya itu yang keluar dari mulut Yeonsoo.
Orang itu tersenyum mendengarnya. Dan tangannya terulur memberikan kantong belanjaan Yeonsoo setelah selesai membayar. Pemilik toko itu bahkan memberikan Yeonsoo kartu namanya. Katanya, jaga-jaga jika saja Yeonsoo ingin memesan pakaian di toko ini.
Tanpa berpikir lebih Yeonsoo hanya menerimanya tak lupa juga diselingi senyum tipis dari bibirnya.
'Jung Jaehyun'
Itulah nama yang tertera di kartu namanya. Pantas saja laki-laki itu tampan, namanya saja sudah enak didengar. Cocok sekali untuk image laki-laki yang ramah itu pikir Yeonsoo.
Begitu sampai di toko ayam, Yeonsoo segera memesan. Yeonsoo juga menanyakan tentang kegunaan kupon itu. Dan ternyata itu adalah kupon gratis untuk makan ayam goreng satu porsi beserta minumannya sekaligus.
"Yah, setidaknya mereka berbaik hati memberikan ini padaku." Yeonsoo sepertinya harus membelikan beberapa hadiah untuk orang di rumah.
Kebetulan semalam, Pak Chanyeol memberikannya beberapa lembar uang untuk menunjang masa liburnya. Yeonsoo sekali lagi benar-benar bersyukur dibuatnya.
Selagi menunggu pesanannya, Yeonsoo mengambil ponsel dan berselancar di media sosial. Ada beberapa permintaan mengikuti di notifikasinya.
Yeonsoo memang jarang sekali mengunggah foto. Kebanyakan juga hanya foto pemandangan alam. Tapi Yeonsoo juga kerap kali mengunggah kebersamaannya bersama teman-teman bodyguard-nya, atau kalau ponsel itu ada di tangan Hyera maka sudah dipastikan sns-nya tak akan pernah sepi.
Saat sedang melihat-lihat sns Hyera, seseorang datang dan duduk di depan kursinya. Awalnya Yeonsoo tidak memperdulikannya karena mungkin saja kursi sedang penuh.
Tapi lama-kelamaan orang di depannya membuat Yeonsoo kesal dengan mengetuk-ngetukkan kakinya di kaki meja. Dengan kesal Yeonsoo pun mengangkat kepalanya dan tersentak kaget.
"Kau..."
"Hai, kita bertemu lagi."
_TBC_
Jangan lupa klik bintang di kiri bawah ya guys
Kalo kalian merasa ada yang aneh atau kurang di cerita ini jangan sungkan untuk bersuara ya, biar aku tahu heheSampai ketemu di chapter selanjutnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard-(Jeon Wonwoo)
FanfictionMenjadi bodyguard adalah cita-cita Yeonsoo. Tapi menjadi bodyguard dari seorang fans grupband membuatnya harus menghela nafas dalam. Tak pernah terpikirkan oleh Yeonsoo sebelumnya bahwa dia harus pergi ke fan meeting, fantour, bahkan sampai menonton...