Ninth

4.6K 651 103
                                    

[Name] POV

    Aku sampai dimarkas pemburu pagi nya setelah semalam bertarung dengan Oni pengendali mimpi. Pertemuanku dengan Yoriichi-san sangat jauh diluar dugaanku.

   Jika kalian bertanya dimana Yoriichi-san sekarang, dia bisa dimana saja tapi kami sering berbicara lewat batin atau Telepati mengingat dia adalah Roh.

   Saat di Asakusa aku merasa seperti diikuti, saat akan meninggalkan Asakusa lebih tepatnya. Ada sepasang mata merah plum memperhatikan ku, aku sudah tau siapa dia tapi aku berusaha menghiraukan hal itu.

Kaki ku melangkah memasuki kediaman Oyakata-sama disaat bersamaan gagak Kasugai ku melapor jika ada rapat Hashira disana.

Semua sudah berkumpul, aku mengambil tempat dan berlutut ketika Oyakata-sama datang.

"Pagi ini kelihatan cerah bukan, anak-anakku?" sapaan yang cukup sering terdengar ditelingaku kembali terdengar.

    Sepanjang rapat aku hanya terdiam mendengarkan setiap laporan atau informasi yang didapat setiap Hashira.

Pandanganku terjatuh ke salah satu pohon dihalaman kediaman Oyakata-sama. Yoriichi-san sedang bersandar sembari melipat tangan nya dengan mata yang melirikku sambil tersenyum kecil.

"[name] setelah kau mengutarakan keinginanmu pada pemimpinmu izinkan aku merasukimu sebentar"

Author POV

"[name] setelah kau mengutarakan keinginanmu pada pemimpinmu izinkan aku merasukimu sebentar" ujar Yoriichi pada [Name] sedangkan sang pemilik netra [Eye colour] tersebut hanya mengangguk paham.

"[Name]?"

"ah, ha'i?" ucap [Name] spontan karena terkejut ketika Kagaya menyebut nama nya.

"ku dengar kau hanya diam apa ada sesuatu?" tanya Kagaya

"ah etto, Oyakata-sama izinkan saya menampung Tanjirou-kun di kediaman saya saja, b-bukan bermaksud apa-apa hanya saja ada seseorang yang mau mempertajam pernafasan matahari miliknya" jelas [Name]

"Siapa orang nya, [Name]-san?" Shinobu kini menimpali.

Netra [Eye colour] milik [Name] seketika berubah menjadi Coklat.

"Aku orang nya" suara lembut [Name] berubah menjadi berat khas suara lelaki.

"siapa kau" Muichiro menatap lurus manik coklat Yoriichi yang merasuki [Name].

"perkenalkan aku Tsugikuni Yoriichi, adik kembar Tsugikuni Michikatsu atau Kokushibou sang uppermoon 1, pasti [Name] pernah menjelaskan tentang diriku pada kalian bukan?" jelas Yoriichi.

Sanemi menatap Yoriichi dengan intens.

"Aku tidak yakin kau benar-benar adik Uppermoon 1, bisa saja kau mengubah suaramu dan manikmu kan, gadis bodoh" ucap Sanemi sambil menatap tak suka.

Pletak!

Sebuah sendal kayu melayang dan mendarat mulus didahi Sanemi.

"Ittai... Siapa tadi yang melemparnya?!" seru Sanemi menengokan kepala kesana kemari namun nihil tak ada siapa pun kecuali para Hashira serta Kagaya.

"itu [Name], karena tubuh nya ku gunakan ia keluar dari tubuh nya, sebenarnya ku suruh dia menunggu dialam bawah sadar tapi ia berkata aku diluar saja ku yakin Shinazugawa-san akan mengatakan hal aneh begitulah" ujar Yoriichi sambil mengangkat bahu acuh.

"tch, kuso onna" gumam Sanemi kesal.

"baiklah ku izinkan, mohon bantuan nya Tsugikuni-san, saya merasa terhormat kedatangan seorang legenda seperti anda" ucap Kagaya tersenyum buddha.

[Name] POV

    Rapat sudah ditutup sejam yang lalu, dan Tanjirou-kun beserta teman-teman nya akan pindah ke kediamanku.

Saat ini aku tengah berjalan santai menuju kediaman Shinazugawa-san sambil membawa kotak makanan berisi Ohagi.

"Shinazugawa-san?!" panggilku dari luar, persetan dengan sopan santun toh dia juga minim etika.

"ck, apa yang kau lakukan disini, kuso onna?!" ucap nya keluar dari kediamannya sambil menatapku sinis.

"aku ke sini untuk minta maaf atas kejadian pelemparan sandal tadi" ucapku

"maaf? Kau kira aku sudi memaafkan mu? Tidak terima kasih" ucap Sanemi lalu masuk kembali. Belum sanemi menggeser pintu kediaman nya [Name] kembali bersuara.

"sayang sekali, padahal aku membawa Ohagi sebagai permintaan maaf"

Gerakan Sanemi terhenti, Netra pria itu menatap Tajam [Name] yang sedang menatapnya penuh harap.

"ck, baiklah-baiklah hanya kali ini saja, kuso onna" Sanemi kemudian duduk di teras kediaman nya dengan salah satu kaki ditekuk dan lain nya dibiarkan menggelantung.

     [Name] hanya menghadiahi dengan cengiran lebar nya lalu ikut mendudukan diri disamping Sanemi.

"Nah, cobalah aku membuatnya sendiri lho!" [Name] membuka kotak makanan lalu menyodorkannya kepada Sanemi.

"kau tak menaruh racun anehkan?" tanya Sanemi membuat perempatan imajener muncul didahi [Name].

"Oh ayolah, aku memang tidak suka padamu tapi aku tak sekejam itu padamu bodoh"

Sanemi dengan cuek bebek mengambil sepotong ohagi lalu menggigitnya.

Rasa gurih bercampur manis merambat di indra perasa pria bersurai putih itu.

"Enak" batin Sanemi

"bagaimana?" [Name] berusaha menahan kekehan nya melihat ekspresi Sanemi yang sangat menikmati Ohagi buatan nya.

"Lumayan" jawab Sanemi sambil kembali mengunyah Ohagi nya.

"Kwak! Kwak! Ada misi! Kwak! Ke arah Utara kwak!" Shiro si gagak kasugai [Name] terbang berputar putar.

"Shinazugawa-san, aku pergi dulu nikmati saja ohagimu" [Name] baru selangkah ia beranjak sebuah tangan mencekal.

Itu tangan Sanemi

"nani?" - [Name]

"Hati-hati" ucap Sanemi setelah 2 kata itu keluar ia tampak merona tipis.

[Name] terkekeh pelan lalu berjalan menjauhi kediaman Sanemi sambil melambai.

Author POV

    [Name] tampak berjalan santai di tengah hutan sambil sesekali melihat-lihat pemandangan sekitar dengan tatapan berbinar, maklum dulu dia keluar rumah pun tak pernah.

Saat sedang asik sendiri ada bau Oni menusuk hidung nya.

"bau ini... Seperti bau oni yang mengintaiku di Asakusa... Jangan-jangan" [Name] langsung berlari sekuat tenaga ke arah datang nya bau.

Seseorang berambut hitam semi keriting dengan topi Fedora bermanik plum dengan pupil Vertikal menatap kedatangan [Name] seakan menyambut gadis itu.

"akhirnya aku bertemu denganmu secara langsung, [Name]"



TBC

Holla! Author is back:v demi apa pun ff ini lebih penting ketimbang olimpiade pidato ku masa:"

Thanks for reading! Don't forget to Vote and coment!

Enjoy your life! Salam ambyar from author:*

IT'S YOU [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang