Thirteenth

3.7K 555 194
                                    

It's You [Kimetsu No Yaiba]

.

.

.

Enjoy!

Di Markas Pemburu Iblis

"kau bisa membantu dalam hal apa, bocah?" suara Sanemi menghentikan pertikaian Hikaru dan Inosuke yang berlangsung berhari2.

Iyalah orang author ga update2 jadi berhari2 dah adu bacotnya/g

"heh! Begini2 kalau bukan karena aku [Name] tidak akan bertemu kalian lho!" seru Hikaru sambil menggembungkan pipi kesal.

"ha? Maksutmu?" Inosuke menolehkan kepala babinya ke arah bocah laki-laki bersurai putih itu.

"kalian tak perlu menanyakan lebih lanjut, intinya saat ini [Name] pasti baik-baik saja!" ujar Hikaru sembari menerapkan posisi berfikir, membayangkan apa yang terjadi jika para Pilar menyusul.

"apa yang membuatmu yakin, gadisku baik-baik saja?" pertanyaan Muichiro menyentak Hashira angin dan Api.

Bukan, bukan karena pertanyaan mengenai keadaan sang gadis.

Namun, karena sebutan 'Gadisnya' membuat mereka mengernyit tak suka.

"ada... Makhluk yang menjaganya" cicit Hikaru yang cukup terdengar oleh para Hashira dan Kagaya.

"kemungkinan terburuk peperangan antara oni dan hashira akan terjadi jauh lebih cepat seperti di manga namun dengan keadaan Hashira lebih lengkap begitupun oni" batin Hikaru berkecamuk

"tapi tidak mungkin juga aku tidak terlalu tau mengenai Tanjiro dan Tamayo apakah sudah bertemu atau belum, plus beberapa Oni bulan atas masih ada yang hidup ini tidak akan seimbang, tak ada jalan lain selain aku sendiri yang kesana" lamunnya.

"Hikaru-san, bisakah anda tidak melamun? Waktu kita tidak banyak sebelum gadisku diapa2kan" suara Muichiro yang seakan tanpa emosi memecah lamunan Hikaru. Ia juga menekan kata gadisku.

"aku sedang memikirkan kemungkinan terburuk, Tokitou-san" ucap Hikaru.

"lalu, sekarang bagaimana? Lalu portal ke markas Muzan?" Rengoku mengajukan pertanyaan.

"aku bisa membuka portal itu, tapi.... Ck, AAARRRGHHH KENAPA JADI SEPERTI INI SIH?!!" Teriak Hikaru sambil meninju tanah hingga retak. Aura biru telah menyebar ke seluruh tubuh, emosi nya saat ini tak terkontrol.

Di tempat [Name]

    [Name] mengerjapkan matanya, pandangan yang buram kian jelas mendapati pintu geser, atap, dan tatami yang memiliki posisi abstrak.

Dia tau tempat ini, Markas Muzan.

Ditambah beberapa uppermoon mengintipnya dengan liur berceceran.

Tanpa ia sadari dibelakangnya Muzan menatap [Name] yang tengah meningkatkan kewaspadaan.

"[Name] [Surename" suara berat Muzan sebagai lelaki membuat [Name] terlonjak lalu berbalik. Ia yang masih dalam posisi terduduk sedikit demi sedikit mundur.

IT'S YOU [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang