Eleventh

4K 622 218
                                    

Flashback

    [Name] kemudian menemui pemilik penginapan untuk mengutarakan keinginannya. Ia kemudian keluar lagi untuk memanggil Sanemi.

"jika kau berbuat aneh-aneh padaku jangan harap kepalamu masih ditempat" ancam [Name]

"aku tidak tertarik dengan dada teposmu, onna" ucap Sanemi lalu mendahului [Name] menuju kamarnya oh bukan kamar mereka:)

"APA KATAMU!1!1!1!1!1!"

_________________________________

   Bulan dan bintang tampak berkumpul di langit beramai-ramai menghiasi kanvas hitam sang pencipta. Di lain tempat pemuda beriris ungu pucat tengah duduk memandangi karya tuhan lewat jendela.

"hey, Shinazugawa-san kenapa kau belum tidur, huh?" sang gadis terbangun sambil mengucek mata lalu memfokuskan pandangan yang kabur pada punggung tegap pria bersurai putih tersebut.

"Sanemi"

"huh?" [Name] mengerjapkan mata bingung kala tiba-tiba si pilar angin menyebut nama depan nya.

"panggil aku Sanemi, kuso onna" sahutnya Sanemi tanpa menoleh masih menatap bulan.

"Nemi!" celetukan [Name] membuat Sanemi membalikan badan nya dgn wajah bertanya.

"ku panggil kau Nemi saja toh itu lebih imut"

"AKU TID--Bugh!"

Sebelum menyelesaikan teriakannya sebuah bantal mendarat mulus diwajah Sanemi.

"Hoy, onna! Apa yg kau lakukan huh?!"

  [Name] dengan raut muka tak peduli berjalan mendekat mengambil bantal sambil menatap datar Sanemi dan....

Bugh!

"Jangan berteriak keras2, baka! Ini penginapan!" seru [Name] setengah berbisik.

    Sedangkan Sanemi hanya mematung sambil menatap punggung kecil [Name] yang menjauh mendekati Futon nya lalu bergelung di dalam selimut.

  Sanemi hanya menatap sosok [Name] yang berbaring membelakangi tempat berdirinya Sanemi.

Sanemi yang sudah merasa lelah mengambil posisi agak jauh dari [Name] membiarkan mimpi mengambil alih kesadarannya.

Keesokan harinya

"YOSH! MARI KITA PULAAAANG!!!" Seruan [Name] begitu keluar dari penginapan membuat Sanemi menutup telinganya berjaga-jaga agar gendang telinga miliknya aman.

Mata [Name] jatuh pada toko aksesoris.

"Nemi, kau tunggu disini ya!"

   Tatapannya jatuh pada bros berbentuk awan megamendung berwarna putih bergradasi hijau mint.

"seperti Mui hehe"

    Ia juga membeli beberapa bros lain serta satu kalung dengan liontin Giok Bundar.

"sudah cukup, NEMI AYO PULANG!" teriak [Name] lalu mendekati Sanemi.

Skip

Percayalah kalian tidak akan kuat menjadi Sanemi saat ini.

Bagaimana tidak, gadis disampingnya terus berceloteh tanpa henti. Seakan dia sedang mengikuti battle rap di fandom sebelah.

"Uwaa, Kupu-kupu di hutan ini cantik!"

"Nemi, lihat! Ada kijang!"

"Nemi! Ada resepsi cicak dipohon itu!"

"Sugoi! Ulat bulunya cantik sekali!"

"Nemi! Lihat apa yang aku angkat! Trenggiling nya lucu lho!"

Dan ocehan-ocehan lain yang sebagiam besar berhubungan dengan apa yang dia temui.

Astaga, Sanemi merasa seperti jadi pemandu anak-anak tk yang baru melihat alam.

    Setelah beberapa jam perjalanan yang melelahkan (bagi Sanemi) mereka akhirnya sampai di Markas.

"Nemi, kau saja yang laporan ke Oyakata-sama, aku mau menemui Mui dulu hehe, oh iya ini untukmu" [Name] memberikan Bros berbentuk seperti angin topan kecil.

"Jaa nee!"

   Sanemi hanya diam menatap surai [Hair colour] yang melambai seirama dengan laju lari sang gadis. Ia kemudian menatap bros pemberian [Name] tadi.

  Tanpa sadar bibir tipisnya membentuk lengkungan ke atas. Ia memutuskan untuk menyimpan bros itu kemudian berlalu pergi ke arah kediaman Kagaya.

[Name] POV

    Aku berhenti sejenak di depan kediaman Mui sambil mengisi pasokan udara di paru-paru yang mulai menipis. Irisku menangkap si kepala mint itu berjalan keluar dari kediamannya.

"MUI!" teriakku sambil melambai lalj mendekatinya.

  Aura Muichiro yang tadinya datar sedikit menghangat kala [Name] mendekat.

"Aku ada sesuatu untukmu! Tapi sebelumnya apa kau sibuk?" tanya [Name]

Muichiro menggeleng "tidak, aku hanya mau mencari para Kakushi tapi sepertinya nanti saja, memang ada apa [Name]?"

   [Name] meraih tangan Muichiro lalu menaruh bros berbentuk awan mega mendung tadi di telapak tangan Muichiro.

"Tadi saat aku membelinya bros ini mengingatkanku padamu jadi ku beli untuk ku berikan padamu, hehe" ujar [Name] sambil tersenyum lebar.

Muichiro terdiam sambil menatap bros itu.

"kalau ini mengingatkanmu padaku, simpan saja untukmu, agar kau selalu mengingatku, [Name]" ucap Muichiro sambil menyodorkan kembali bros itu.

[Name] menggeleng,"aku sengaja beli untukmu, Mui toh aku tidak akan lupa padamu dalam waktu dekat hehe"

   Muichiro tersenyum tipis lalu tanpa aba-aba si dedek emesh satu ini memeluk tubuh [Name] yang sedikit lebih tinggi darinya dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher [Name].

"e-eh, M-mui"

"Tolong diam sebentar, tetaplah diposisi ini sebentar saja, ku mohon" Muichiro mengeratkan pelukannya pada tubuh [Name].

[Name] menghela nafas sambil tersenyum,"baiklah2, peluk aku sesukamu, Mui"

Hey [Name] sadarkah kau ada sepasang mata yang sedang memperhatikanmu dengan pandangan yg tak bisa diartikan?:v

TBC

DIRI INI KANGEN KALIAN GAES:(

MAAP BANGET CHAPTER KALI INI PENDEK:(

BTW READER MAU SAMA SIAPA NICH:V

Sanemi

Muichiro

Rengoku

ATO SI MBAH ENGKONG MUJAN?:V

Awoakwok jujur diri ini ngakak liat komenan kalian:"

Author sangat berterima kasih pada kalian yang setia dan mau mengerti kepada Author:") TERHURA WOE:"

Thanks For Reading and good bye:)

STAY SAVE GUYS:)

IT'S YOU [Kimetsu no Yaiba]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang