Chapter 6 - Olivier Abelard

153 25 6
                                    

"Jika menyayangimu membuatku
Terluka, maka biarkan saja aku akan
Tetap mencintaimu"
--------------------------------------
~Yunna

Zara sedikit terkejut dengan perkataan Oliver dan seperti sudah mengerti apa yang akan terjadi selanjutnya.

                                 The 6th Chapter
                                    ~~~•••~~~

"Mungkin kamu sudah sadar, kemana arah bicaraku sekarang" sambung Oliver
Zara hanya terdiam dan menunduk. Oliver menggapai tangan Zara dan menggenggamnya.
"Zara, will you be my girlfriend?" Tanya Oliver.
Zara diam dan hanya diam, seakan bisu sementara.

"Kak, Maaf kak aku udah ga mau pacaran, tapi kalo kakak ngajak aku lebih deket, gapapa aku mau" ucap Zara
"Sudah kuduga kamu bakal jawab kayak gini" ucap Oliver dengan senyum tipisnya
"Maaf kak sekali lagi" ucap Zara
"Gapapa Zar, aku tau kamu cuma lagi perlu waktu, tapi kita masih bisa jadi adek-kakak kan?" Tanya Oliver
"Kalo jadi adek-kakak, aku mau soalnya aku pengen banget punya kakak laki laki" ucap Zara
"Kalo gitu kamu jadi adekku ya" ucap Oliver
"Siap kakak" ucap Zara.

Penolakan tersebut malah membuat keduanya menjadi senang, Oliver bisa membuat Zara kembali tersenyum dan Zara bisa merasakan mempunyai kakak laki laki.

Desas desus kedekatan Zara dan Oliver membuat beberapa Siswi geram, banyak yang mendoakan semoga Zara dan Oliver putus. Padahal mereka berdua tidak pacaran.

Beberapa siswi mulai melihat Zara sebagai 'cabe-cabean' karena setelah Pacaran dengan James lalu Pacaran dengan Deva, dan sekarang dekat dengan Oliver.

"Dasar, Cewek ga tau diri!"
"Cewek murahan"
"Paling pake pelet"
"Pasti hasil ngeobral diri"

Ya, komentar komentar pedas Zara terima. Dan Oliver menyuruhnya untuk tak berbuat apapun, daripada membuat masalah ini semakin runyam.

Semakin lama, Zara sering diperolok, di Bully, dan dituduh yang tidak tidak. Mau marah? Gabisa Zara bukan orang yang mudah marah.  Curhat pada Hannah atau Oliver itu adalah cara yang tepat

Puncak permasalahan ini adalah pada saat Zara menuju toilet sehabis kelas Kimia dilewatinya. Kali ini Zara sendiri ke toilet, tanpa ditemani satu temannya.

Saat Zara masuk ke dalam bilik toilet, tiba tiba ada yang mengguyur air dari bilik sebelah, toilet sekolah Zara memang hanya bersekat dengan kaki yang terlihat.

Pakaian yang dikenakan Zara langsung basah, untunh saja yang disiram adalah air bersih bukan air bekas cucian piring ataupun air comberan. Marah? Jelas. Zara buru buru keluat bilik dan menggedor bilik sebelah.

"Heh! Siapa si lo?! Mau apa?! Keluar woy?! Jangan berani sembunyi doang dong" ucap Zara dengan nada tinggi.

"Ups, ada si jalang nih girls" ucap Kiara yang keluar dari bilik sebelah.

"Mau lo apa sih ki?" tanya Zara sinis.

"Ga sadar sadar juga dia girls" ucap Kiara terkekeh.

Kiara adalah mantan Oliver, Kiara begitu tergila gila pada Oliver hingga dia tidak terima bahwa Oliver dekat dengan Zara.

"Kita apain dia yaa biar sadar?" ucap Kiara pada teman temannya.

"Pengecut lo, beraninya keroyokan!" ucap Zara yang mulai kehilangan kesabaran

Plakk

Suara tamparan terasa jelas memenuhi toilet tersebut.
"Lo! Udah ngerebut Oliver dari gue! Lo ngerti ga?" tanya Kiara keras dengan telunjuk didepan wajah Zara yang berbekas warna merah.

"Terus lo marah? Hah?! Lo gasuka gue bareng Oliver?" tanya Zara sedikit sarkas.

"Oliver is mine and only mine!" ucap Kiara
"Whatever, I don't care" ucap Zara.

"Berani beraninya lo ya!" ucap Kiara dan langsung menampar Zara.

Vio yang kebetulan hendak ke toilet dan melihat kejadian tersebut langsung mencari seseoranh untuk membantu Zara.

"Li!" teriak Vio

"Kenapa Vi?" tanya Oliver
Vio masih mengatur napasnya yang terengah engah.

"Kenapa Vi? Buruan Vi?" tanya Oiver tak sabar.

"Itu li" ucap Vio yang masih berusaha mengatur nafas.

"Kenapa sih vi?" ucap Oliver mulai panik.

"Zara dikeroyok sama Kiara" ucap Vio

"Hah? Zara? Dikeroyok Kiara? Dimana?" tanya Oliver panik.

"Di toilet li" ucap Vio.

"Kiara!" ucap Oliver sambil berbalik dan lari menuju toilet. Oliver terlihat marah, berani beraninya Kiara menyentuh adik kesayanganya tersebut.

"Yaelah gua harus lari lagi nih" ucap Vio seraya menyusul Oliver menuju toilet.

"Zara!" ucap Oliver.

"Kak Oli" ucap Zara yang sudah lemas.

"Oliver" ucap Kiara panik.

"Oliver, ini si Zara tadi kepeleset, jadi aku tolongin, aku baik kan li?" tanya Kiara menutupi kejahatannya.

"Gausah bohong ki, gue tau semuanya. Vio, tolong bawa Zara ke UKS nanti gue nyusul" ucap Oliver.

"Oliver! Kenapa si kamu lebih milih dia?" tanya Kiara
"Apa urusan anda menanyakan hal tersebut?" tanya Oliver datar.

"Sekali lagi gue denger Zara sampe dikayak giniin lagi sama lo ataupun antek-antek lu ini. Gua gak akan tinggal diam, kali ini gue masih bisa sabar. Sekarang jangan lo deket deket sama gue ataupun Zara lagi. Awas aja lo" ucap Oliver yang sudah geram akibat perbuatan Kiara yang kelewat batas tersebut.

Oliver segera pergi meninggalkan Kiara dan segera menuju UKS untuk memeriksa keadaan Zara.

"Kamu gapapa dek?" Tanya Oliver

"Gapapa kok kak" jawab Zara

"Syukurlah, kelewatan emang si Kiara itu. Kalo dia ngapa-ngapain kamu lagi kakak ga bakal tinggal diam" ucap Oliver.

"Udah kak, gausah terlalu serius, santai aja" ucap Zara

"Kamu mau balik kelas atau pulang?" Tanya Oliver

"Mau ke kelas aja" jawab Zara

"Yaudah sini aku anter" ucap Oliver.

Oliver memapah Zara dari UKS menuju kelas yang jaraknya memang lumayan jauh. Dan saat mereka berada di depan tangga, Oliver langsung menggendong Zara dan menaiki tangga.

"Eh kak" ucap Zara.

"Udah kamu diam aja gausah protes" ucap Oliver.

Semua anak tangga telah dinaiki Oliver, keringat bercucuran di wajah Oliver. Zara memang bisa dibilang cukup berat. Zara akhirnya turun dari gendongan Oliver, dan mengambil Tissue dari sakunya dan mengusap wajah Oliver.

"Makasih dek" ucap Oliver

"Harusnya aku yang bilang makasih kak" ucap Zara sambil tertawa kecil.

Dari jauh, Deva melihat adegan itu. Sakit? Owh jelas, karena Deva masih memiliki rasa pada Zara.

Menurut Zara Oliver adalah anak baik yang selalu mendengarkan curhatannya, selalu mengayomi dia, melindungi dia dan seolah olah bertindak seperti kakak laki laki kandung.

                                    ~~~•••~~~

Hope you enjoyed this chapter!
Don't forget to Vote and Share yea!
Keep support me!
Luvv y'all❣

'' Yollypop22'''

I'm Not a Sadgirl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang