Chapter 7 - LDR

157 25 7
                                    

"LDR itu mudah bagi orang yang
Dapat menjaga kesetiaan"
---------------------------------------
~Yunna

Menurut Zara Oliver adalah anak baik yang selalu mendengarkan curhatannya, selalu mengayomi dia, melindungi dia dan seolah olah bertindak seperti kakak laki laki kandung.

The 7th Chapter
  ~~~•••~~~


Tak terasa, hari ini hari pertama UN. Murid kelas 10 dan 11 diliburkan, dan kelas 12 mengikuti ujian.

Zara memanfaatkan liburannya hanya untuk beristirahat. Sedangkan Oliver? Sang ketua Osis tersebut? Ups dia bukan ketua Osis lagi sekarang, dia sedang belajar keras untuk ujiannya.

Oliver masih menjadi kakak untuk Zara, mungkin selamanya dan mungkin hanya sementara.

Oliver sudah mendaftar kebeberapa Universitas, didalam maupun diluar negeri.

Oliver khawatir, ia mungkin akan diterima di Universitas diluar negeri. Bukan tidak mungkin, Oliver adalah anak yang cerdas, dan keuangan orang tuanya pun mampu untuk menyekolahkan Oliver diluar negeri.

Hari ini, hari kelulusan. Dimana kepala sekolah akan mengungumkan kelulusan para murid.
Semua orang tegang, terutama kelas 12 tak terkecuali Oliver.

"Berkat tuhan yang maha esa, Semua murid Di SMA Nusa Dirgantara, semuanya lulus tanpa terkecuali!" Ucapan kepala sekolah membuat semua murid kelas 12 bersorak gembira, dan ada yang menangis bahagia.

Oliver langsung memberi kabar pada Ayah dan Ibunya.
"Ma pa, Oli lulus!" Ucap Oliver pada orangtuanya.

Oliver memang anak terakhir dari 3 orang bersaudara. Oliver memiliki 2 kakak perempuan, mungkin sebab itulah Oliver menjadi kesayangan orangtuanya.

Oliver menutup telepon dengan muka murung. Bagaimana tidak, orangtua Oliver mengabarkan bahwa Oliver diterima di salah satu Universitas di Australia.

Senang? Iya, sedih? Juga iya. Oliver senang karena diterima di Universitas di Australia. Tetapi Oliver juga sedih, karena harus meninggalkan Zara disini.

Oliver memikirkan bagaimana respon Zara saat Oliver memberitahukan kabar ini.

"Selamat kak" ucap Zara pada Oliver.

"Iya" Jawab Oliver seperti tidak bersemangat.

"Kok murung sih kak?" Tanya Zara.

"Zar..." Ucap Oliver.

"Iya kak" Ucap Zara.

"Dengerin aku yah" ucap Oliver

Zara hanya mengangguk
"Kakak diterima di Universitas di Aussie" ucap Oliver dengan muka murung.

"Congrats kak!!!!" Ucap Zara bersemangat.

"Kamu jaga diri yah, kakak mungkin ga bisa jaga kamu disana" ucap Oliver.

"Aku bisa jaga diri kok kak" ucap Zara sambil mendekatkan diri pada Oliver

"Adek...." Ucap Oliver sambil memeluk Zara
"Love you dek"
"Jaga diri baik baik"
"Kalau bisa susul kakak ke Aussie" ucap Oliver dengan nada sedih.

"Kakak gausah sedih, aku bakal berusaha keras biar bisa nyusul kakak ke Aussie" ucap Oliver.

Oliver hanya tersenyum dan mengacak ngacak rambut Zara
Oliver lalu mengeratkan pelukannya pada Zara dan ditemani oleh hembusan angin yang menerpa kulit.

Hari ini hari keberangkatan Oliver. Tidak tahu mengapa, Zara sangat sakit melihat Oliver pergi.

"Nanti kalo udah sampe telepon yah" ucap Zara.

"Iya dek" jawab Oliver.

Oliver diantar kebandara oleh Orangtuanya,Kakak perempuan keduanya, dan tak lupa Zara.

"Kamu itu pacarnya Oliver?" Tanya mama Oliver.

"Bukan pacar sih tan, cuma Kak Oliver sudah nganggep aku kayak adeknya sendiri" jawab Zara.

"Oliver emang dari dulu pengen punya adek lagi, tapi ga pernah dikabulin" ucap mama Oliver sambil tertawa kecil.

"Kamu cantik ya Zara" ucap mama Oliver.

"Hehe makasih tan" jawab Zara

Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Zara sekarang sudah kelas 12 dan sedang menghadapi Ujian Nasional.

Tidak ada yang menarik selama 1 tahun terakhir. Seperti biasa, Zara tetap menjadi Zara yang dulu. Dengan atau tanpa Oliver.

Hubungannya dengan Oliver tetap baik, mereka sering bertelepon dan Video call.
Oliver semenjak berkuliah hanya satu kali kembali ke Indonesia yaitu saat libur panjang.

Zara juga sudah mendaftarkan diri ke berbagai Universitas. Zara sangat berharap bisa bersekolah di Camridge University yang memang adalah keinginannya sejak dulu.

Zara juga berharap diterima di Universitas di Australia, agar bisa sering bertemu dengan Oliver. Zara hanya berdoa semoga diberikan yang terbaik.

Tetapi mungkin tuhan berkehendak lain. Zara diterima disalah satu Universitas di Jerman. Memang tidak sesuai Ekspektasi. Yang awalnya ingin di UK atau Aussie malah ternyata di Jerman.

"Ayo Zara semangat! Kamu harus bisa sukses" ucap Zara pada diri sendiri ketika tiba di Jerman.

Kehidupan Zara di Jerman tidak seindah bayangan Zara. Untuk saat ini Zara tinggal di Apartment kecil dengan Kasur,TV,Dan dapur berada di ruangan yang sama. Zara akan mencari Apartment yang lebih bagus kedepannya berjalan seiring waktu.

Zara harus masak sendiri, berbelanja sendiri, mengurus segala keperluannya sendiri.

Hannah kembali ke kampung halamannya yaitu Prancis, Ya Hannah berkuliah disana.
Bagaimana dengan Deva? Tidak ada yang tahu kabar Deva setelah lulus SMA. Mungkin dia akan menikahi Della? Zara tidak peduli.

Sebenarnya Zara mulai memiliki rasa pada Oliver, tapi ia gengsi untuk mengatakannya. Ia lebih memilih diam dan menikmati kehidupannya.

Apartment Zara sangat rapi walaupun kelihatan sempit. Ada rak buku kecil disudut kamar dan dijendela terdapat bunga bunga kecil yang ditanam Zara.

"Hai, bunga bunga kecilku" ucap Zara kepada bunga bunganya.

Zara memang suka berbicara kepada bunga bunganya, menurutnya itu membuat dirinya lebih rileks.

"Hari ini jadwalnya ke Supermarket"ucap Zara

Zara pun bergegas mengambil jaket musim dinginnya karena saat itu bertepatan dengan musim dingin.

"Ayam, terus sosis, telur, keju, roti, mentega, selai coklat sama strawberry, saos tomat, beras iya juga ga ya?" ucap Zara saat membaca listnya.

Setelah mendapatkan segala sesuatu yang ingin dibelinya, Zara segera pulang karena hari semakin gelap.

                                     ~~~•••~~~

Hope you enjoyed this chapter!
Don't forget to Vote and Share yea!
Keep support me!
Luvv y'all❣

'' Yollypop22'''

I'm Not a Sadgirl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang