Chapter 12 - Ex

139 23 10
                                    

     
"Kamu terlambat,
Sudah ada seseorang yang
mengisi hatiku. Lebih baik kamu
Simpan saja rasa itu dan carilah
Yang baru"
-----------------------------------
~ Yunna

Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan ini ku keluarkan kamera dari tas ranselku dan mencoba meminta tolong kepada orang terdekat dariku. Ku temukan seorang Pria sedang sibuk melihat pemandangan kincir angin ini.

"Excuse me, can you help me take a picture?" tanyaku pada orang didekatku

Pria itu berbalik, aku terkejut mendapati pria yang wajahnya tak asing.

"What! Louis?"                             

                                The 12th Chapter
                                    ~~~•••~~~

"Louis?" tanyaku.

"Zara kan?" jawabnya dengan senyum tipis.

"Akhirnya bisa ketemu kamu lagi..." ucap Zara antusias.

"Jadi ga nih difotoin?" tanya Louis.

"Eh iya jadi jadi" jawab Zara.

Aku mengambil banyak foto ditempat itu, sendiri maupun berdua bersama Louis.
Aku sangat senang, sangat senang bisa bertemu kembali dengan Louis.

Aku dan Louis mencari restoran untuk mengisi energi yang telah kita habiskan untuk berfoto.

Diperjalanan, kami terus cerita tentang kehidupan satu sama lain selama 7 tahun tak bertemu.

"Kamu belum nikah?" tanya Louis.

"Gak ada calonnya" jawabku.

"Kalo aku yang jadi calonnya gimana?" tanya Louis.

"Ih apaan si" jawabku sambil memukul lengan Louis.

"Eh eh becanda Zara" ucap Louis.

"Eiya, kamu disini kerja?" tanyaku.

"Iya, aku habis lulus kuliah langsung pindah ke Belanda, terus dapet kerja deh, terus terus terus terus terus" ucapnya.

"Nabrak" jawabku memotong perkataan Louis.

Louis tak berubah, dia tetap Louis yang dulu, suka bercanda dan mudah tersenyum.

Kita memilih makan makanan yang berkuah untuk menghangatkan badan.

"Kamu gak ada niatan buat balik ke Indo?" tanyaku.

"Ada sih rencana, tapi nanti lah" ucapnya.

"Owh" jawabku singkat

"Zara, kamu makan itu gimana? Kok belepotan gitu. Udah 27 tahun lho" ucap Louis.

Aku langsung buru buru mengusap area mulut dan pipiku.
"Engga disitu sayang...disini lho" ucap Louis dan langsung mengusapkan tangannya didaguku.

Sayang? Apakah aku salah dengar? Louis manggil sayang? Bodoamatlah yekan.

Louis ternyata membuat Mood ku bertambah bagus. Hanya dengan mendengar leluconnya saja bisa membuatku tertawa. Dia juga kadang membuatku jengkel. Tapi aku suka itu entah kenapa.

Louis seorang yang berasal dari Indonesia. Mama dan Papa Louis keturunan Tionghoa. Louis mempunyai mata yang sipit dan kulit yang sangat putih. Ketika Louis tertawa. Maka ia seperti tidak mempunyai mata. Sedangkan aku memiliki mata belo, yang walaupun tertawa masih terlihat lebar.

"Makasih Lou, udah mau jadi Tour Guide gratisku selama disini" ucapku.

"Sama sama Customer tak modal" jawab Louis.

Kita sama sama tertawa. Louis mengantarkanku sampai bandara. Sedih rasanya harus kembali jauh dengan Louis.

Louis melambaikan tangannya dan memberikan senyum terbaiknya.
Aku tak suka saat saat berpisah seperti ini.
Ingin sekali ku perlambat waktuku, agar aku bisa bersama Louis lebih lama.

Lebay memang, tapi inilah yang aku rasakan.
Aku berbalik kearah Louis dan memeluknya dengan erat, aku meneteskan air mataku di mantelnya.

"Eh eh udah jangan nangis, aku bakal nyusul kamu ke Indo kok nanti" ucap Louis.

"Aku ga mau pisah sama kamu lagi, udah cukup 7 tahun waktu yang lama untuk kita berpisah" ucapku yang masih setia di dada hangatnya.

"Udah yaa Zara cantik, nanti kamu ketinggalan pesawat. Sekarang kamu cepet cepet masuk, nanti kalo udah sampe di Indo ataupun pas transit kita vcall oke" ucap Louis menenangkan.

Yah, aku kembali ke kehidupanku lagi. Kehidupan sibuk dan jadwal padatku. Louis berkata akan pindah kerja ke Indonesia biar ga jauh jauhan lagi.

Pusing, inilah yang aku rasakan. Harus berhadapan kembali dengan benda persegi dihadapanku ini.

Aku melihat kalender, huh aku harus menunggu Louis satu bulan lagi. Sangat membosankan.

Tringg
Nomor tak dikenal mengirim pesan kepadaku.

--------------------------------------------------------
                             Unknown

Zara, bisa kita ketemu?

                                                      Who's that?

Deva
------------------------------------------------------------

Oh my god! Deva ngehubungin aku lagi? Buat apa?

Tolak? Apa iyain aja?
Aku kasih kesempatan satu kali lagi, siapa tau dia mau minta maaf

------------------------------------------------------------                                   
                                        Unknown

                                                         Yaudah dimana?
                                                         Kapan?

Sekarang bisa?

                                                                               Bisa

                                                     Dicafe Blumen aja
                                                     Soalnya aku kerja di
                                                     Deket situ

Oke
------------------------------------------------------------

"Kenapa?" tanyaku setelah melihatnya duduk dihadapanku.

"Aku ga tau mau mulai dari mana" ucapnya
"Terserah kamu" ucapku ketus.

"Kamu udah punya pacar?" tanyanya.

"Kalo sudah kenapa? Kalo belum kenapa?" tanyaku balik.

"Aku mau balikan sama kamu" ucapnya serius.

                                     ~~~•••~~~

Hope you enjoyed this chapter!
Don't forget to Vote and Share yea!
Keep support me!
Luvv y'all❣

'' Yollypop22'''

I'm Not a Sadgirl [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang