F A L L - 18. Hal Besar

59 10 0
                                    

Elisa melihat seorang pemuda dengan tudung hitamnya sedang mengamatinya dari sebrang sungai. Elisa merasa tak nyaman ketika pemuda itu terus mengamatinya, apalagi di sungai ini hanya ada dirinya dan orang itu. Elisa pun mangemasi tombak miliknya yang barusaja ia buat untuk latihan

Ketika mangambil tombak yang menancap pada pohon, orang itu sudah dibelakang Elisa. Elisa dengan hati-hati menunduk dan mengambil busur dan anak panahnya yang berada di depan kakinya. Ia langsung berbalik menarik busur dan bersiap melepaskan anak panahnya kearah pemuda itu

"Siapa kau? Apa yang kau inginkan?" tanya Elisa sambil menatap pemuda itu. Pemuda itu terdiam lalu menurunkan penutup wajahnya dan menampakkan wajahnya yang tersenyum. Wajah pemuda itu penuh luka, sepanjang pipi kirinya hingga dagu bagian kanannya terdapat garis bekas luka sayatan, bahkan bibir atas dan bawahnya hampir terbelah menjadi dua, selain itu dahi dan pipi kanannya terdapat luka bakar

Melihat penampilan pemuda itu Elisa langsung melepaskan anak panahnya dan langsung ditangkap oleh pemuda itu dengan tangan kanannya. "Kau membutuhkan aku Lizzy, penglihatan pertamamu aku yang membukanya," Elisa terpaku mendengar nama masa kecilnya, Lizzy adalah panggilan ibunya kepadanya, sementara ayahnya memanggilnya dengan nama Elisa, "Ada hal besar yang akan datang padamu dan kau harus siap, aku akan mendatangimu dan melatihmu hingga kau siap,"

"Siapa kau?" tanya Elisa sekali lagi

"Aku adalah orang yang berada dalam bayang-bayang dan berusaha mengendalikan semua yang salah dari tempatku berada," jawab pemuda itu, Elisa mengerutkan keningnya tak mengerti

"Ingat aku baik-baik Lizzy, kita akan segera bertrmu," kata pemuda itu yang lalu mengeluarkan pedang miliknya dan melemparkannya kedepan Elisa, Elisa menunduk dan melihat simbol di pedang yang ada di depannya. Itu adalah simbol milik ibunya, Elisa lalu menoleh kearah pemuda itu, tapi ia sudah tak menemukan pemuda itu

"Elisa.." Elisa membuka matanya dan menemukan Charlotte yang sedang membangunkannya, "Kau menyuruhku untuk membangunkanmu pagi ini Elisa," gumam Charlotte, Elisa mengangguk teringat dengan permintaannya kepada Charlotte

"Terima kasih Charlotte," kata Elisa yang langsung bangun dari tidurnya. Ia masih berusaha menyadarkan dirinya dan memikirkan maksud dari mimpi yang ia alami barusan

Elisa ingin melupakan mimpi yang barusaja ia alami, akan tetapi nama Lizzy dan simbol milik ibunya membuatnya memikirkan apa maksud mimpi yang barusaja ia alami. Pemuda itu juga mengatakan bahwa ada hal besar yang sedang menantinya, membuat Elisa semakin bingung dan memikirkan apa yang akan terjadi pada dirinya

Elisa terdiam pemuda itu mengatakan bahwa dia yang membuka penglihatan pertama Elisa. Elisa mendapatkan penglihatan pertamanya ketika ia sedang bersama Garrick Wood di lembah bukit Costwold, dan sejak itu ia beberapa kali mendapat penglihatan yang ia sendiri tidak tahu apa artinya itu

Elisa bertekad akan kembali ke lembah bukit Costwold dan mencari tahu tentang lembah itu

❄❄❄

Edward membuka buku tentang Marefield yang dimiliki oleh kerajaan Ashmore. "Ed, bagaimana jika kita ke kastil di bukit Costwold? Aku yakin raja Alexander berada di sana." jelas Elisa yang baru saja datang. Ia terlihat sangat bersemangat untuk pergi ke lembah bukit Costwold

Edward terdiam, apa yang baru saja ia alami bersama Garrick dan Randal membuat tempat di sekitar kastil di bukit Costwold menjadi berbahaya. "Aku setuju denganmu, tapi saat ini bukan waktu yang tepat untuk kesana mengingat kejadian kemarin," jelas Edward. Ia memutuskan untuk menjauhkan Elisa dari bukit Costwold, sebelum ia tahu Grimpe milik siapa yang ada di bukit Costwold

Elisa menghela napasnya dan terlihat sedikit kecewa dengan jawaban Edward, "Baiklah, aku akan menunggu saat yang tepat, aku hanya ingin memberitahumu itu, kalau begitu sampai nanti Ed," Elisa meninggalkan Edward sendirian

"Edward," Edward menoleh ke sumber suara dan menemukan Thomas di sana

"Ada apa Thomas?" tanya Edward sepertinya ada sesuatu yang penting yang ingin ia katakan

"Aku sudah memperingatkanmu jangan menghadapi bahaya, dan yang kau lakukan kemarin menjadi bukti kau tak mengindahkan peringatanku," jelas Thomas menatap Edward dengan serius

"Aku baik-baik saja Tommy, lagipula.."

"Don't, jangan ikut campur, raja Alexander bukan urusanmu Ed,"

"Bukan, aku kesana bukan karena raja Alexander tapi karena Sagherta," jelas Edward membuat Thomas sedikit kaget

"Ed, sudah cukup kita berurusan dengan keluarga Balfardrim, jangan terlibat apapun Eddie, ada hal besar yang menantimu, kumohon dengarkan aku," pinta Thomas kepadanya. Edward terdiam dan menatap Thomas lekat-lekat, Thomas adalah sahabatnya sejak kecil yang selalu melindunginya, bahkan ia rela mengkorbankan nyawanya untuk melindungi Edward

"No, aku akan baik-baik saja Thomas, lagipula sudah lama aku tak melakukan hal yang menyenangkan seperti ini," gumamnya sambil meregangkan tangannya, ia lalu berdiri dan meninggalkan perpustakaan

Ketika keluar dari perpustakaan Edward melihat Garrick yang tak jauh dari situ. Garrick sedang duduk membaca buku. Edward berjalan mendekati Garrick dan berhenti di sampingnya

"Apa bisnis ayahmu baik-baik saja?" tanya Edward kepada Garrick yang fokus terhadap bukunya. Garrick terdiam lalu menoleh kearah Edward

"Aku tahu ayahmu memiliki bisnis obat-obatan, dengan hancurnya ladang Baypalae kemarin pasti membuat bisnis ayahmu sedikit terganggu," gumam Edward, Garrick lalu menutup buku miliknya dan lalu berdiri

"Jangan khawatirkan bisnis ayahku, amati saja Elisa, sepertinya ada yang mengincarnya," jelas Garrick yang lalu meninggalkan Edward sendirian

***

Kimie | 14 Juni '20

Fall CrownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang